Ssst... don't be noisy. Our prince is sleeping now. 👑
.
.
.
.
.
Hujan tak kunjung jemu mengguyur hampir seluruh kota Daegu sejak pagi hingga sore ini. Setiap deraiannya membawa hawa dingin yang memenuhi udara sedikit demi sedikit. Hujan, juga mendatangkan rasa yang berbeda-beda bagi setiap orang yang ditemuinya, tak terkecuali bungsu dari keluarga Kim itu.Di rumah kayunya, ia tengah menikmati irama tetes air yang jatuh dari langit seolah itu adalah musik penghantar tidur terbaik. Walau hujan turut memercikkan kenangan buruk dalam hidupnya, tetapi ia tak serta-merta merasa benci. Toh masih lebih banyak kenangan indah yang dibawa oleh hujan untuknya.
Kim Taehyung duduk di teras dengan secangkir teh hangat di sampingnya, juga sebuah buku di pangkuan. Buku dongeng Korea kuno tentang Uturi, si Agijangsu. Bayi yang terlahir dengan kekuatan istimewa lebih dari manusia biasa, dengan sepasang sayap di bawah lengannya. Bayi itu bahkan dapat terbang hanya beberapa minggu setelah kelahirannya.
Namun sayang, kisah hidup Uturi tak seindah anugerah yang ia miliki. Kelahiran bayi perkasa dari rakyat jelata dianggap sebagai ancaman bagi para pejabat yang tak berpihak pada rakyat. Mereka takut, agijangsu yang lahir dari kalangan petani dan warga miskin akan membela kaumnya dan merugikan para penguasa.
Sadar akan hal itu, orang tua Uturi berusaha membunuh sang bayi sebelum keberadaannya diketahui oleh pihak yang berwenang. Mereka mencoba menghabisi nyawa anak tersebut dengan membaringkan tubuh Uturi di dalam pemeras minyak, lalu menindihkan batu besar dan tumpukan jerami di atas tubuh bayi itu. Bahkan dengan usaha itu, mereka baru berhasil membunuh Uturi setelah meletakkan tiga tumpuk jerami. Uturi mati perlahan secara mengenaskan. Bayi yang seharusnya menjadi orang berguna di masa dewasanya, akhirnya mati sia-sia.
Orang tua Uturi tak punya pilihan lain, sebab bila para pejabat mengetahui kelahiran bayi itu, merekalah yang akan memburu dan membunuh Uturi dengan kejam tanpa ampun. Dan mungkin, akan membunuh orang tuanya juga.
Sebuah kisah tragis yang menggambarkan betapa banyak anak-anak dari masyarakat biasa yang seharusnya bisa menjadi manusia hebat dan bermanfaat bagi sesama, tapi harus dihancurkan oleh kedengkian orang-orang atas potensinya, juga kolotnya anggapan orang terdekat dan masyarakat tentang perbedaan status sosial seseorang, serta ketakutan mereka akan ketidak pastian hidup.
Taehyung terpekur setelah menyelesaikan bukunya, merasakan sesak di dada. Entah bagaimana, ia seolah dapat melihat secara nyata rentetan peristiwa tragis dalam dongeng itu di hadapannya. Seolah dapat merasakan betapa tersiksanya Uturi yang harus meregang nyawa bahkan sebelum ia dapat mengucapkan kata pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello My Summer Rain! (Kim Taehyung)
FanfictionKim Taehyung itu memiliki sifat terlampau unik, bagai alien yang terdampar di bumi. Ia tinggal sebatang kara dalam sebuah rumah kayu, lalu menjadikan rumah itu sebagai Mars-nya sendiri dan mengumpulkan teman-teman aliennya di sana. Namun, sebuah ins...