"Win! Win! Winter!"
Berkali-kali Joanne mencoba untuk membangunkan Winter, gadis itu pun akhirnya membuka mata. "Kenapa sih, Jo?"
"Temanin gue keluar dong, gue gak bisa tidur, sekalian pengen cari udara segar.." Ajak Joanne.
Winter sudah terlanjur membuka matanya, sehingga ia akan sulit untuk kembali tidur. Winter mengangguk sebagai jawaban, memilih untuk menemani Joanne.
"Lo duluan aja, gue mau ke kamar mandi sebentar!" Joanne pun bergegas berjalan menuju kamar mandi.
"Tapi-"
"Duluan aja, gue nyusul kok tenang aja!" Sahut Joanne.
"Oke.."
Jam menunjukkan pukul lima dini hari, Winter yang telah bangun pun pergi keluar dari kamarnya untuk mencari udara segar.
Berjalan dari koridor hingga keluar hotel, pemandangan pantai pun langsung di suguhkan untuknya. Cuaca cukup dingin, Winter mengancingkan jaket yang ia pakai.
Matahari belum menunjukkan tanda-tandanya. Winter hanya diam menunggu kedatangan Joanne, sambil menghirup udara segar dan menikmati suara air laut. Winter memejamkan matanya, merasakan semilir angin yang menerpa kulit wajahnya.
Merasakan ketenangan yang amat damai, hingga dirinya tidak sadar jika ada seseorang yang berdiri di sampingnya.
Orang itu menatap Winter dengan cukup lama, memperhatikan setiap inci bagian wajahnya dimulai dari rambut, alis, kelopak mata, bulu mata, hidung dan yang terakhir bibir, setelah itu ia beralih melihat keseluruhannya.
"Cantik." Puji orang tersebut.
Mendengar suara orang lain Winter langsung membuka matanya, lalu terlonjak kaget saat mendapati Kevin yang berdiri di sampingnya.
Mengelus dadanya, Winter pun melemparkan sapaan setelah itu kembali memperhatikan ombak pantai yang siap mengikis bebatuan.
"Lo ngapain pagi-pagi keluar?" Tanya Kevin, memasukkan tangan kanan dan kirinya kedalam kantong celana.
"Menikmati udara segar. Tadi sih sebenarnya bareng Joanne, tapi tuh anak lama banget pergi ke toiletnya.." Jawab Winter.
Ya iyalah gue yang suruh, batin Kevin.
"Lo sendiri ngapain?" Tanya Winter.
"Mau menikmati udara segar bareng, sama lo," Jawab Kevin dengan santai.
Winter mengangkat kedua alisnya, lalu mereka berdua terkekeh geli.
"Jangan gitu, nanti gue baper lagi." Kata Winter, beralih menatap ke sembarang arah.
"Ya bagus dong." Ceplos Kevin.
"Hah?" Tanya Winter.
"Enggak ada.." Jawab Kevin.
Winter kembali menikmati angin-angin yang menerpa wajahnya, dan suara ombak yang menenangkan.
Matahari telah bangun dan mulai menunjukkan sedikit dirinya di ufuk timur. Pemandangan yang akan semakin bagus nantinya, ketika matahari terbit.
Kevin mulai menimbang-nimbang kata apa yang harus ia mulai, sebelum matahari terbit semuanya harus selesai. Ia menggerutu pelan, padahal semalam sudah latihan tapi kenapa hari ini dia lupa lagi?
Dengan tekad yang bulat, Kevin pun mulai kembali membuat obrolan dengan Winter.
"Udah lama ya.." Ujar Kevin.
"Lama apanya?" Tanya Winter tanpa menatap ke arah Kevin.
"Gue deket sama lo," Jawab Kevin.
Winter Membalasnya dengan mengangguk pelan, mengiyakan ucapan Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG BRANDAL [END]
Genç Kurgu[Sedang tahap revisi] Di pertemukannya kelima orang murid dalam keadaan tak terduga, yang pada akhirnya membuat mereka berhubungan dekat satu sama lain. Menceritakan tentang persahabatan antara Winter, Kevin, Arthur, Rian dan Joanne yang membentuk G...