18. Arti Sebuah Ketulusan

56 6 0
                                    

Happy Reading Guys🤗🤗💙
.
.
.
.
.
.

'Bukan orang lain, melainkan dirinya sendiri yang telah memutuskan untuk bangkit dari bayangan masa lalunya yang kelam.'

~RAN~


Suara bel paling merdu adalah bel saat pulang sekolah dimana siswa bisa bebas untuk sementara waktu dan kembali esok pagi dengan semangat belajar yang baru.

Tidak seperti siswa lainnya yang langsung tancap gas untuk pulang atau ngeluyur entah kemana. Kedua orang ini masih saja bertelur di sekolah bak dirumah sendiri.

Memang kebiasaan anak organisasi yang lebih suka menetap disekolah ketimbang di rumahnya sendiri.

Kali ini Fara bersih keras untuk mengikuti aktivitas yang dilakukan Ranya selama minggu kemarin.

Entah mengapa kakak kelasnya ini sulit sekali di temui saat jam istirahat dan saat pulang sekolah ia langsung hilang tanpa jejak, hal itu membuat rasa penasaran selalu menghantui pikiran Fara.

Fara membuntuti Ranya dari belakang ke arah tempat yang selalu ia kunjungi bila ada waktu luang.

Tapi kenapa kakak kelasnya ini membawanya kemari? Ini masih menjadi tanda tanya besar di kepalanya.

Setelah Ranya membuka pintu terdengar suara yang asing bagi anak gaul seperti Fara, namun seperti alunan kehidupan bagi Ranya.

Saat di dalam Fara di sambut oleh teman latihan Ranya dengan ramah, terlebih lagi Fara telah mengenal mereka semua seperti halnya ia mengenal Ranya dengan baik. Dengan melihat suasana ini akhirnya Fara mendapatkan jawaban atas pertanyaannya selama ini.

"Far, dari semua temanku, cuma kamu yang tahu hal ini. Jadi tolong rahasiain ini ya! Cuma 2 hari aja! Setelah itu kamu boleh kok koar-koar ke semua orang, kayak orang gila pun nggak papa aku ikhlas kok!" pinta Ranya.

"Ini, kan, berita bagus. Kenapa harus di sembunyi'in, sih, kak?" tanya Fara kegirangan.

"Kita semua pingin buat surprise, Fara! Dan Ranya udah ajak lo kesini pasti karena lo ngrengek sama dia, kan?" sahut Aurel sembar mencubit pipi Fara yang tembem.

"Hehe... Iya kak. Soalnya aku kepo pakek banget sama kak Ranya yang kerjaannya ngilang mulu kayak setan!"

"kamu harus janji buat rahasiain ini, ok?" pemastian Ranya.

"Aman... Oh iya kak. Nanti mau nggak mampir kerumahku? Nenek mau banget ketemu sama kakak?"

"Loh kok tiba-tiba nenek kamu pingin ketemu aku? Kenapa?"

"Emm... Ada deh! Pokoknya kakak harus mau!"

"Ini nawarin apa maksa, sih?"

"Hehehe... Semi nawarin. Tapi kakak mau kan?"

"Iya, iya." bempicaraan Ranya beralih pada Aurel,

"Au, aku besok izin ya?"

"Apaan izin? Lo gila ya?! Besok itu hari terakhir latihan, gladi bersih tauk!" pekik Aurel.

RANARIL ||✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang