ABAIG 3

623 64 2
                                    

Ternyata kita sama
~Rasya

***

Leonza Lucaveno, Sisi gelap seorang Rasya Aditya. Ia sudah ada saat Rasya masih Balita 5 tahun, ia membuat Rasya kecil menjadi bocah haus darah dan sering menyelakai seseorang yang mengganggu ketenangannya.

Leon Meninggal karna bunuh diri, tidak tau apa sebab Kematian Leon, dan polisi sudah menyerah menyelidikinya.

"Em..btw, lo mau pesen apa Ras?,biar sekalian sama gua ama Randy," tawar Radit yang memang ingin memesan makanan.

"Hem..Batagor sama Satu gelas susu coklat," jawab Rasya, Seperti perjanjian Rasya bertukar lagi dengan Leon agar ia langsung yang merasakan makanan di sini.

Radit mengangguk lalu pergi untuk memesankan makanan teman temannya.

"Khem..Ras, tadi kok suara sama netra lo berubah?," tanya Randy yang sedang duduk di depannya, membuat Rasya menghembuskan nafasnya berat.

"Engga papa, mungkin gua lagi banyak pikiran," jawab Rasya dengan nada rendah, itu tentu mengundang banyak pertanyaan dari Randy.

"Apa hubungannya anjirr," ucap Leon dalam tubuh Rasya.

"Bacot lo," batin Rasya.

"Wih..hebat Rasya ternyata dah besar,"

"Udah diem lo,"

Setelah menunggu beberapa menit, Radit pun datang membawa pesanan mereka berdua dan dibantu Bibi penjual batagor yang membawa Minuman.

Mereka memakan pesanannya secara hikmat dengan di selingi candaan dari Radit dan Randy, namun Berbeda dengan Rasya yang memfokuskan pandangan- nya kearah bangku ujung kantin.

Ia melihat gadis yang di tolongnya tadi Pagi sedang duduk sendiri.

"Em..Dit,lo kenal cewek yang duduk di ujung kantin itu?," tanya Rasya kepada Radit sambil menunjuk kearah target.

Radit sontak mengarahkan pandangan- kearah yang di tunjuk Rasya, jangan lupa kan Randy yang ikut menatap kearah situ.

"Oh dia, itu namanya Rayna, gadis aneh yang sering ngomong sendiri, banyak yang engga mau temenan sama dia karna dia gila ketawa sendiri terus sering juga tuh di kamar mandi dia ngobrol tapi engga ada orangnya,"

Rasya ber-oh ria dengan penjelasan Raditya.

"Ternyata dia senasib sama gue," batin Rasya.

Ia pun melanjutkan makannya

✴♦✴

Bel Pulang sudah berkumandang dan Para murid keluar dari kelas masing masing untuk kembali ke Rumahnya.

"Sya, lo yakin mau nemuin dia?," tanya Leon.

"Yakin seratus persen,"

Rasya berniat untuk menemui Rayna gadis yang di bilang aneh itu, dari informasi yang ia dapat dari Radit, Rayna sering menunggu angkutan umum di halte.

Saat dia sudah melewati gerbang utama Rasya menatap kearah barat dan melihat ada seorang gadis duduk termenung di sama.

"Khem.," dehem Rasya yang sudah berdiri di samping Rayna, hal itu sontak membuat Rayna mendongak kesamping dan melihat Rasya, cowok yang membantunya tadi pagi.

"Lo Rayna bukan?," tanya Rasya yang sedikit gugup, dan di jawab anggukan oleh gadis itu.

"Bener, gue Rayna,"

Rasya pun menggaruk tengkuknya gugup lalu menyodorkan tangannya.
"Boleh kenalan?,"

Gadis itu membalas jabatan tangan Rasya.

"Em..boleh,"

Rasya tersenyum kecil
"Nama gua Rasya Aditya,"

Rayna pun ikut tersenyum
"Gue Rayna Ziva Aldera,Salam kenal,"

Rasya mengangguk

"Gue boleh duduk di sini?," tanya Rasya dan di jawab anggukan oleh Rayna.

"Lo kok engga pulang kaya yang lain, apa lo bakal di jemput?," Rasya pun bertanya kepada Rayna.

Gadis itu menundukkan kepalanya saat mendengar pertanyaan Rasya.

"Engga ada yang mau seangkutan sama gue, sekalipun gue masuk ke angkutan bareng yang lain gue langsung di dorong buat keluar dari angkutan itu," cicit Rayna yang menunjukan wajah lesu.

Rasya menghembuskan nafasnya maklum lalu mengusap bahu Rayna.
"Lo yang sabar yah, gua tau gimana rasanya jadi lo,"

Melihat perlakuan Rasya kepada dirinya membuat Rayna salting dan muncullah buratan merah di pipinya.

Rasya berdehem.
"Na, gue mau tanya?,"

Rayna menaikan sebelah alisnya seperti ia mengatakan 'Apa'.

"Lo Anak indigo yah," ucap Rasya

Rayna menegang sekaligus khawatir dengan ucapan Rasya.

"Iya, gue Anak Indigo,"

Rasya hanya mengangguk paham.

"Kita senasib ternyata Na," batin Rasya terkekeh.

Mereka pun lama terdiam sekian detik, setelah itu Rasya mengambil sikap miring dan menatap Rayna.

"Na, gue tau kalo ini terlalu cepet, tapi gue mau ngomong serius sama Lo," ucap Rasya dengan Serius, hal itu membuat Rayna menatap netra Rasya lekat.

"Mau gak lo jadi pacar gue?," ungkapnya membuat Rayna sontak kaget.

"Hah?!, lo nembak gue?,"

Rasya mengangguk santai dengan mata sayunya.

"Apa engga kecepetan Ras?, kita baru aja kenal," ucap Rayna tak percaya.

"Em..gue tau tapi engga tau kenapa gue nyaman sama lo," ucapnya dengan nada bersungguh sungguh. "Jadi gue mohon lo mau jadi pacar gue,"

"Lo yakin jadiin gue pacar, lo kan tau gue itu anak indigo dan sering ngobrol sama makhluk halus," cicit Rayna takut.

"Yakin banget Na, sebenernya gue punya Alterego dan gue engga normal," ungkap Rasya yang mampu membuat Rayna Kaget lalu menetralkan ekspresinya menjadi biasa saja.

"Em..oke,"

"Mulai sekarang kita pacaran, dan kita lengkapi satu sama lain yah Na,"

"Iya sya,"

✴♦✴

Thanks Guys
Next...

Jangan bosen
Atau gue bakal datengin lo
Saat lo tidur haha

Leonza Lucaveno

Abnormal Boy And Indigo Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang