Delapan

237 21 3
                                    

Disc#Masashi Kishimoto

Happy reading....

Uzumaki Naruto

   Aku menonton perdebatan keluarga Uchiha dengan wajah datar,dengan harapan mereka tidak sadar bahwa saat ini hatiku ngilu seperti ada yang mencengkeram dengan kuku tajam.Napasku sesak mulai tak beraturan.Untung saja aku terlatih untuk menyembunyikan perasaan sejak dini,jika tidak mungkin sekarang setetes dua tetes air mata mengalir membasahi pipiku.

   Sejak awal aku sudah tahu bagaimana akhir kisahku dengan Sasuke—berpisah.Cepat atau lambat hal itu pasti akan terjadi,dan sekarang aku merasakan momok itu semakin dekat,semakin berani menghantuiku.

"Sasuke benar,Kaasan.Aku sendiri masih belum siap untuk menyandang gelar sebagai istri."Cih,Kaasan katanya?Lancang sekali Hinata memanggil Mikoto kaasan.

"Hinata sayang...Definisi istri adalah partner—teman hidup.Dan untuk menjadi partner tidak melulu soal melayani dan mengabdi seperti yang kau lihat di rumah tangga pada umumnya.Selesaikan pendidikanmu sebaik mungkin dan kejarlah impianmu sebebas-bebasnya, kau bisa menjadi teman hidup Sasuke versimu sendiri."Mikoto kembali mengeluarkan kata-kata bijak.Wanita yang lemah lembut dan pintar.Tapi aku tetap canggung mendekat kepadanya,karena...

Jujur,aku sedikit merasa jika Mikoto membenciku—walaupun dia tidak menunjukkan secara kentara.

  "Tapi mama tidak akan memaksa,kalian bebas memutuskan.Mama tidak apa,sungguh"Mikoto mengangguk ringan berusaha meyakinkan,sedangkan suaranya menjadi tercekat.Seperti menahan air mata yang hendak tumpah.

"Tidak,Mama  terlihat sangat sedih!"Sangkal Itachi

"Ahh,sudahlah.Aku tidak ingin suasana menjadi rusak hanya gara-gara hal sepele.Bukankah setelah ini kita akan menonton teater musikal?"Lagi-lagi Ibu dua anak itu mencoba mengembalikan keceriaan

Kita mengangguk serentak,melupakan perdebatan dan menghabiskan sisa makanan yang ada.Tidak sabar menanti keseruan drama yang dilakonkan para seniman kawakan.

Ini ke empat kalinya aku diajak Sasuke menghadiri acara keluarganya.Dan mungkin...ini yang terburuk.

Aku tidak bisa menikmati teater yang ada lantaran 2 manusia tepat didepanku bak amplop dan perangko.Sejak tadi kepala Hinata selalu bersandar di bahu Sasuke,terkadang mereka terkikik kecil entah apa yang lucu.

"Mereka pasangan serasi ya?"Ini gumanan ketiga kalinya Mikoto yang duduk tepat disebelah ku.Dan reaksiku tetap sama seperti sebelumnya,

Mengangguk sambil tersenyum "Yeah".

Lalu kami kembali membisu..

Aku mencoba fokus ke panggung,tapi lagi-lagi mataku tidak bisa abai ketika Sasuke mengecup ubun-ubun Hinata.Gigiku bergeletak menahan emosi.

Mungkin Kekasihku mesra dengan Hinata hanya akting dan demi kebahagiaan Ibunya,anggap saja begitu.Tapi aku tidak pernah abai dengan sebuah fakta bahwa Sasuke biseks,beda denganku yang pure gay.Bukan tanpa alasan aku cemburu jika Sasuke dekat dengan wanita.

Demi apapun babe,memori saat dirimu sangat menggilai Sakura masih membekas kuat di hatiku.

Kecantikan Hinata bagaikan salmon segar yang  tidak mungkin dilewatkan para kucing lapar.

Apa kau mulai tergiur,Babe?

Aku sangat mencintaimu,Sasuke.Walau pada akhirnya nanti aku akan hancur,aku akan tetap mencintaimu.Akan ku singkirkan Sakura-Sakura yang lain,sehingga cinta kita tidak akan terganggu.

"Cemburu?"Itachi memberikan bisikan intimidasi yang sama sekali tidak berpengaruh kepadaku.Bertahun tahun aku sudah beradaptasi dengan mulut penuh bisa milik Kakak Kekasihku.

"Dengar Uzumaki abnormal,cepat atau lambat akan kupastikan Sasuke sendiri yang akan melepaskan diri darimu!!"Itachi menyeringai jahat

Aku menghela napas kasar,berharap Neraka dunia ini segera berakhir.

****

  Setelah penantian lebih dari 90 menit,drama berakhir dengan  si aktris yang bisa kembali bersatu dengan kekasihnya.Mereka berciuman penuh keharuan,beberapa penonton juga ikut menangis terharu biru melihat perjuangan si tokoh utama melewati konflik yang berat.

Mikoto kembali mengeluarkan tisunya dari tas,

Sroot..ingus bening dia keluarkan lagi,Mikoto begitu tersedu-sedan.

Air mataku juga mengalir,dadaku terasa sesak.Tiba-tiba saja kepalaku terasa pening.

"Bahkan kau pun ikut menangis"Mikoto menyodorkan tisu

"Thanks"Aku mengelap kasar air mata yang tidak berhenti bercucuran.

Aku memang menangis,menangis melihat Sasuke melahap bibir Hinata dengan senang hati.Keduanya menutup mata seakan dunia hanya milik berdua.Kenapa Sasuke begitu tega melakukan ini padaku?

Kau tertarik padanya kan,Babe?

"Teater yang hebat,aku tidak pernah menangis se haru ini sebelumnya"Komentar Mikoto tidak aku hiraukan

Persetan dengan teater!

Aku langsung berdiri izin keluar,langkahku berubah menjadi lari karena tidak sabar menuju parkiran.

Ini bukan Salahmu,Sasuke.Ini salahku yang ngotot ingin memilikimu seutuhnya

Itachi benar,seharusnya aku tahu diri

Dunia kita terlalu berbeda

Lagi-lagi,mataku tidak bisa diajak kerjasama untuk tidak menangis.Air mata sialan!

"Sasuke"Aku mengucap pelan dengan kedua bibir bergetar hebat.

Bayang-bayang peristiwa perpisahan kembali menguat dalam otakku.

TBC
HOLA!THANKS UDAH MAMPIR
SENANG JIKA KALIAN TERHIBUR
LOP YU ALL😌🌹

Dua CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang