01

263 25 0
                                    


seperti sore kemaren, gadis yang bernama alnea melakukan rutinitasnya. yaitu lari sore

ia hanya sendiri, mengelilingi gor olahraga. menikmati senja di kota Bekasi. mencium aroma makanan yang dijual oleh pedagang kaki lima.

dan seperti biasanya juga, dia melihat mobil polisi yang mengejar beberapa motor.

"kurang kerjaan banget," alnea geleng - geleng kepala melihat kejadian itu.

ia kembali memfokuskan kegiatannya

tapi tiba - tiba

brugh!

"woylah, setan lo!." kaget alnea krna ditabrak orang dari belakang sampe terduduk. dan dikatain setan

"eh sorry sorry." ucap sosok ini dengan nafas tersengal

ia melihat lekat orang yang menabrak nya ini

"sini gue bantuin." cowo yang menabraknya ini, mengulurkan tangan. membantu gadis ini berdiri

alnea menerima uluran tangan itu "makasih."

"maaf ya."

"hm, - kenapa sih lo?." tanya alnea.

"tolong dong, gue dikejar polisi." ucap nya sendu

alnea menatap heran cowo ini yang bersembunyi dibelakang nya

"oh atau jangan jangan ..

"PAK DIA DISINI." lanjut alnea berteriak memanggil pak polisi

"eh lo apaansi." kesal cowo ini menatap alnea dengan tatapan tak suka

"siapa suruh racing racing? mati ditanah juga, jan sok sokan lo." ketus alnea

pak polisi yang dipanggil, langsung mendekati dua manusia ini

"dia pak, komplotan racing." jelas alnea nunjuk muka cowo yang ada di sebelah nya

"mari ikut saya, terima kasih ya nak." pak polisi itu tersenyum lalu menarik baju cowo ini kasar

alnea membalas senyuman pak polisi itu, dan sedikit merasa iba pada lelaki yang tak sengaja menabrak dirinya hingga terjatuh. walau itu sangat sakit, tapi alnea tetap lah alnea.

selepas kejadian itu, dirinya kembali melanjutkan lari sore sampai Tuhan meminta nya untuk kembali

***

lelaki yang sering dipanggil Jaemin ini, harus menikmati malam di kantor polisi

semua pertanyaan di lontarkan kepadanya, tak hanya dirinya. disana juga banyak teman - temannya yang memiliki profesi sama dengan dirinya

"kamu ga bosan - bosan ya main kesini." ucap pak polisi

"saya ga bosen kalau ketemu nya bapak mulu, soalnya bapak seru." Jaemin cengengesan

"saya sudah punya istri, jadi maaf saja jika kamu menyukai saya." jawab pak polisi

"dikata suka kali gua ama ni orang, ga mau dikatain homo gue." batin Jaemin

krna terlihat seperti berpikir, Jaemin kembali diserbu pertanyaan oleh pak polisi

"kamu ga punya orang tua? apa orang tua kamu ga nyariin kamu jam segini? atau jangan - jangan orang tua kamu ga merdullin kamu lagi?." tanya pak polisi

"santai pak, minum dulu yuk pak. haus abdi." elak Jaemin

"JAWAB SAYA - !!." bentak pak polisi

"ya allahu akbar, iya pak iya." kaget Jaemin megangin dada nya

"orang tua saya ada, orang tua saya juga perduli sama saya. krna orang tua saya lagi diluar kota makanya orang tua saya ga tau saya disini, dan ga nyariin saya." jelas Jaemin dengan satu tarikan nafas

"huh! udah pak?." tanya Jaemin menghela nafasnya kasar

"bagus, jadi siapa yang ngeluarin kamu dari sini? saya ingin sekali bertemu dengan orang tua kamu. saya sudah begitu bosan melihat kamu disini." kata pak polisi

Jaemin menjelajahi ruangan itu dengan matanya "pak - kalau temen boleh ga? kalau orang tua saya ga bisa. oh atau ga bapak mau ketemu sama orang tua dari orang tua saya?."

"orang tua dari orang tua kamu? nenek kamu maksudnya? boleh, minta beliau untuk kesini." ucap pak polisi antusias

"beliau ga bisa kesini, gimana kalau bapak aja yang kesana?." tawar Jaemin santai

"emang nenek kamu dimana?." tanya pak polisi

"udah di syurga, bapak mau ketemu beliau kan? yaudah kesana aja pak. kalau bapak ketemu sama nenek saya, bilangin kalau cucu terganteng nya sedang rindu." ujar Jaemin

"PAK ARGA!." teriak pak polisi yang ada di hadapan Jaemin ini pada bawahannya

"siap komandan." ujar pak Arga

"masukkan dia ke sel, telinga saya sudah lelah mendegar nyinyiran dia." suruh pak komandan ini menunjuk Jaemin yang lagi masang muka sok melas

"baik komandan." pak Arga langsung memegang lengan Jaemin

"pak? salah saya apa? bapak beneran ga mau ketemu sama beliau? bapak beneran ga mau masuk syurga? bapak beneran ga mau? duh pak pak, rugi bapak." bacotan Jaemin sekali lagi

"jangan bebasin dia sebelum orang tua nya datang menjemput." kata pak komandan yang sudah lelah dengan tingkah Jaemin

"siap komandan." kata pak Arga dan menarik lengan Jaemin untuk masuk kedalam sel

"apa salah hamba ya allah." sendu Jaemin megang jeruji besi dengan muka ditempelin

hey hey gimana? kalian apa kabar?

Gangster | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang