PART 1

71.4K 982 8
                                    

Aku Naira 24 tahun . Anak angkat dari Nadia shafira pemilik usaha Karaoke terkenal. Bundaku seorang Lesbian dulunya. Partnernya bernama Devara Ayunda yang kini telah meninggal. Tapi Bundaku tetap bersikukuh untuk tidak menikah , jadi aku tidak punya ayah.

Aku tidak malu dengan Diriku ataupun Bunda. Dulu saat SMA banyak teman-teman yang mencibir ku, aku diam saja. Tapi ketika mereka sudah membawa nama orang yang membesarkan ku selama ini dihina aku tidak terima ! aku menampar , menjambak jika itu wanita. Dan jika itu lelaki jangan kira aku takut, aku akan lebih liar ! pernah sekali aku nyaris mematahkan kakinya. Karena tulang keringnya mendapat Tendangan Kres T maut dariku.

Diusia yang segini kebanyakan orang tua akan memaksa anak gadisnya segera menikah. Tapi, tidak denganku. Bunda malah terlihat senang aku tidak punya pacar bahkan nyaris tidak pernah berpacaran karena aku sangat Tomboy. Style Casual selalu melekat dalam diriku Kaos denim berbalut rompi , Celana jeans dan sneakers itulah ciri khasku . Di usiaku yang sudah matang ini harusnya aku memakai pakaian yang Formal jika berpergian dan high heels tentunya. Tapi sayang itu hal yang paling aku hindari tentunya. Dan dapat dipastikan aku menjadi perawan tua.

Aku tinggal sendiri di Apartemen. Kadang aku menginap dirumah Oma dan Opa karena Bunda disana. Alasanku tinggal sendiri karena oma dan opa menuntut ku segera menikah. Katakan lah aku anak tak tau di untung. Aku merasakan getaran dalam kantung celanaku. Aku membuka ponselku 'Bunda calling'

"Halo bunda "

"Halo Nai, Kamu dimana?"

"Di kantor karaoke AB bun. Ada apa ?"

"Tolong jemput bunda ya di rumah Tante Affa"

"Baik bunda"

Aku menghela nafas. Hah harusnya bunda naik taksi saja. Karena jelas-jelas Kantorku Jakarta Selatan dan Rumah Tante Affa di sekitar Stasiun Kota. Untung bunda ku ini bunda kesayanganku. Kalau tidak aku tidak akan mau.

Mengingat masa kecilku yang harusnya bahagia aku tersenyum. Aku sampai sekarang belum tahu siapa orang yang berbaik hati mendonorkan ginjalnya untukku.Aku berjanji akan menuruti segala permintaannya karena tanpa nya aku sudah tiada lagi.

Aku melajukan mobilku . Walaupun aku anak orang kaya tapi aku membeli mobil ini dengan uangku sendiri. Aku tidak mau bergantung dengan kekayaan keluarga angkatku.

Kalian pasti penasaran apa perkerjaanku . Karena sifat slengekanku ini pasti tidak akan mendapatkan perkerjaan kelas atas. Aku hanya penulis buku . Dan kadang membantu mengurusi Karaoke Bunda.

Aku mendapatkan sebuah pesan singkat dari penerbit buku karyaku.

Rangga : Lo dimana ? bisa kesini nggak nanti ?

Naira : Di jalan , mau jemput Bunda. Besok aja ya !

Rangga : Dasar penulis slengekan

Aku tidak membalas pesannya yang terakhir karena aku rasa tidak ada hubungannya. Katakanlah aku cuek , tidak aku sangat judes. Hatiku terlalu beku karena pengalaman cinta pertama yang menyedihkan.

Akhirnya sampai di tempat Om Nando. Aku memasuki rumahnya. Sangat lama aku tak berkunjung kesini. Dan sepupuku Willy katanya baru pulang tadi dari oxford . Dia berbeda 4 tahun dariku yang pasti lebih tua aku.

Aku penasaran gimana sekarang Willy. Yang dulunya teman main masa kecilku sepertinya sudah beranjak dewasa.

ting tong..

Saat pintu terbuka , pandanganku jatuh pada sosok lelaki gagah di depan ku. Pikiranku melayang kemana-mana . Siapa dia ? apakah dia brondong bundaku ?

"Gue emang cakep tapi Lo ga perlu liatin gue kaya gitu" Suara orang di depanku ini menyadarkanku dari lamunanku.

"Siapa sih lo ? ngehalangin jalan gue tau ! minggir " Aku menerobos masuk , huh kenapa jantungku rasanya bekerja 10X lebih cepat dari biasanya.

"Eh Nai udah sampe ? " Tanya tante Affa.

"Baru aja Tan "

"Kok masuknya gak barengan Willy ? " Tanya om Nando.

1

2

3

tring.. aku baru sadar tadi itu Willy ! Oh tidak kenapa jantungku rasanya aneh jika ketemu dia, ini tidak boleh dia itu sepupuku sendiri.

Sosok Willy kembali ke dalam ruang tamu. Dia sangat berbeda tuhan . Aku rasa dibalik kemeja putih itu terdapat kulit coklat eksotis dengan beberapa kotak-kotak di perutnya. Ya tuhan kenapa aku jadi cabul ! Aku menggelengkan kepalaku menepis pikiran kotor itu. Temenan sama felly ketularan cabul.

makan malam hari ini tidak dalam diam. Ya isinya sedikit menyinggung ku yang belum punya pasangan hidup. apa salahnya sih jika aku tidak punya pasangan hidup . Toh punya pasangan hidup ataupun tidak bakalan mati juga.

Aku dalam perjalanan pulang kerumah bunda . Mungkin malam ini aku akan menginap dirumah nya.

Hari semakin larut bunda tidak mengijinkan aku pulang ke apartemen.

Saat aku masuk kerumah bunda ternyata ada tamu. Tamu itu lelaki berumur kepala 3 , menurut perkiraanku. Lelaki itu mengerlingkan matanya kepadaku. Aku bingung , aku menoleh kebelakang ku tidak ada ada yang menoleh. Jadi dia mengerlingkan matanya kepadaku. Dasar genit ! kesan pertama yang buruk.

"Nai, duduk. Kenalin cucu kerabat opa , Dennis"

"Nak Denis ini cucu Opa , Naira"

"ah Dennis sudah tau Opa. Saat kecil dulu Aku sering bertemu Naira" Apa aku pernah bertemu dengannya ? aku rasa tidak punya teman kecil genit seperti dia. Lelaki itu pamit pulang. karena hari semakin larut.

"Nai, Opa ingin menjodohkan kalian " What ? aku sama lelaki genit itu? tidak !

"Sampai kapan Opa begini. ? " Tanyaku bosan.

"Sampai kamu mendapat pasangan hidup mu ! " bentak Opa.

"Aku akan mendapatkan nya opa. tidak perlu dengan cara begini"

"Kalau begitu buktikan. Opa kasih waktu 10 hari ! bawa pacarmu kesini ! jangan-jangan kamu lesbian" Ya tuhan bunda masih disini , betapa sakit hatinya bunda.

"Jaga ucapanmu Opa ! " Oma membentak Opa.

Bunda hanya tersenyum kecut. Pasti rasanya sakit sekali. Bunda memegangi perutnya dan kemudian ambruk bruk...

"Bunda..." teriakku

"Ini semua salah Opa " Rancauku.

Air mataku terus mengalir menatap bundaku yang lemah tak berdaya.

alurnya kecepetan? biar gak bosen.
Votr dan comment ya. Makasihhhhh

Regard,

Eyl

My beloved cousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang