Dengkuran Halus keluar dari bibir seorang cewek yang sedang enteng tidur namun diganggu oleh masuknya cahaya matahari. Dia mengerjabkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk. Dia merasakan pinggangnya berat. Ia menoleh kesamping dan mendapatkan seorang lelaki yang sedang memeluknya.
Cewek itu mulai melepas pelukan Cowok itu. Namun, tenaganya tidak setara dengan tenaga lelaki itu. Dan Alhasil, dia pasrah dengan keadaan. Ia memperhatikan Wajah lelaki itu. Ia jujur bahwa lelaki itu sangat tampan. Tangannya terulur menyentuh rambut dan mengelusnya pelan.
Cowok itu merasa terusik. Ingin iya memarahi orang yang telah membangunkannya, namun setelah membuka mata iya tersenyum manis melihat Gadisnya.
"Reyna bangunin bram ya? Maafin Reyna" Reyna menunduk takut sambil memainkan jemarinya
Ray mengangkat dagu Reyna agar dapat melihat mata yang telah membuat dia jatuh cinta
"Enggak kok. Reyna gak bangunin Bram. Bram malah seneng dibangunin sama Reyna" Ray tersenyum manis sambil mengelus pipi Reyna
"Bram gak marah kan sama Reyna?" Tanya Reyna gugup
"Enggak sayang... Bram gak bakal marah kalo Reyna gak nakal" Jawab Ray
"makasih" Dengan keberanian, Reyna memeluk Ray dan menenggelamkan Kepalanya di Dada Ray
"Makasih untuk apa, hm?" Ray mengelus surai Rambut Reyna
"Makasih udah gak marah sama Reyna" ucap Reyna membuat Ray terkekeh melihat tingkah lucu Gadisnya
"Kamu lucu banget sih"
setelah itu, mereka menikmati pelukan hangat dengan pikiran yang tenang
"Bram" panggil Reyna mendongakkan kepalanya menatap Bram yang juga menatap dirinya
"kenapa, baby?"
"Kita ada dimana?" Tanya Reyna karena yang ia ingat ketika ia sedang dalam perjalanan mengikuti Ray
"kita ada di Mansion aku!" Jawab Ray mengusap lembut bibir Reyna dan Reyna hanya mengangguk polos
"Bram kenapa ngusap ngusap bibir Reyna?" Tanya Reyna polos
"Bram mau makan bibir Reyna, boleh?" Goda Ray dengan senyum mesum andalannya
"Gak! Nanti Reyna gak punya bibir dong kalo Bram makan bibir Reyna" tolak Reyna kesal
"Reyna gak bakal kehilangan bibir kalo Bram makan bibir Reyna. jadi bolehkan?" Ray dengan sabar menunggu Gadisnya mengizinkannya melahap bibir yang sedari tadi menggoda imannya
"Emang gitu ya? Yaudah deh makan aja. tapi dengan satu syarat"
"Syarat apa?" Padahal tadi Ray sudah bersiap melahap bibir merah itu
"Bram harus beliin Reyna cokelat" ucap Reyna menampilkan deretan giginya
"Oke, deal!" Rey langsung melahap bibir yang sedari tadi menggodanya. Ia meraih tengkuk Reyna dan semakin memperdalam ciumannya. Ia menarik pinggang Reyna agar merapat pada tubuhnya
Rey melepas ciumannya dengan perasaan kesal karena Reyna sedari tadi tidak membuka mulutnya.
"Bram udah kenyang?" Tanya Reyna
"Belum!" Ketus Ray
"Terus kenapa berhenti?"
"Huh... Reyna gak buka mulut! Harusnya Reyna buka mulut saat Bram makan bibir Reyna" Ucap Ray ngambek
"Emang gitu ya? Maaf, Reyna gak tau. Soalnya Bibir Reyna gak pernah dimakan" Jawab Reyna membuat Ray tersenyum dalam hati. Ternyata Ray lah yang mengambil first kiss Reyna
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE RAY (END) ✔︎
Teen Fiction"Lo pacar gue! Dan milik gue selamanya" Ucap lelaki itu memegang lembut dagu Reyna "Kamu mau Reyna jadi milik kamu? Tapi, Reyna gak mau..." Tolak Reyna lembut menatap kedua manik mata cowok tersebut dan tak lupa bibir yang dimanyunin kedepan menanda...