Selesai makan, Ray mengajak Gadisnya membeli cokelat sesuai syarat yang diberikan oleh Gadisnya
"Reyna ganti baju sana, kita bakal pergi beli cokelat dan minta izin ke orang tua Reyna" Ucap Ray mengelus lembut Pipi Chubby Reyna
"Yeyy! Reyna bakal beli cokelat yang banyak" Reyna jingkrak jingkrak kesana kemarin seperti anak kecil yang mendapatkan permen dari ibunya.
"Jangan lompat lompat sayang, entar jatuh loh" Peringat Ray
"Reyna terlanjur seneng tau!" Ucap Gadis itu dengan senyum lebar
"iya iya... ganti baju gih!" Suruh Ray lagi dan Reyna hanya menurut saja. Kalo Ray marah lagi ke Reyna kan berabe
*****
Tibalah mereka disupermarket untuk membeli cokelat. Saat turun dari mobil tadi, Reyna sudah terlihat senang memandang supermarket yang banyak cokelatnya
"Reyna mau kesana cari cokelat dulu! Bram beli yang Bram mau beli, okey?" Ucap Reyna
"No, baby! Bram bakal tetep disamping Reyna. Reyna harus nurut" Balas Ray. Lihat lah, Ray sudah seperti seorang Ayah yang memperingati Anaknya yang nakal.
"Emang Bram gak mau beli apa-apa?" Tanya Reyna menatap polos kearah Ray. Oh, tolong lah... Wajah Reyna bener bener sangat menggemaskan dan lihat lah bibir itu. Oh,shit! Ingin rasanya Ray menerkam Gadisnya. Namun, ia tahan.
"Gak! Bram lagi gak mau beli apa-apa sekarang, kita kesana cari cokelat buat Reyna" Ray mengacak gemas Pucuk rambut Gadisnya
"Yaudah, yuk" Reyna menggenggam jemari Ray dan menariknya kearah Rak yang berisikan Cokelat
"Reyna boleh beli ini gak?" Tanya Reyna mengangkat 1 bungkus besar silverqueen dengan puppyeyes andalannya
Ray terkekeh melihat wajah gemas milik Gadisnya. Pipi yang tembam dengan mulut sedikit terbuka. "Boleh" jawab Ray tersenyum
"Yes!" Reyna mengambil 5 bungkus silverqueen
"Em.. bram!" Panggil Gadis itu
"kenapa,hm?"
"Reyna boleh beli keripik itu nggak?" Reyna menunjuk keripik kentang dengan bungkusan besar yang berada disamping Rak cokelat
"Boleh dong!"
Dengan semangat 45, Reyna meraih 2 bungkus keripik yang telah membuat dia lapar
"Reyna hanya pengen beli itu?" Tanya Ray
"Sebenarnya Reyna pengen beli jajan pocky tapi, Reyna belum nemuin" Ucap Reyna lesu
"Kita cari sama sama aja yuk" Ray mengambil jemari Reyna dan ia genggam Erat dengan tangan kanan yang satu mendorong troli berisikan jajanan Reyna
sudah beberapa kali puter puter, Jajan yang Reyna pengen tetep gak ada. Ingin Rasanya Reyna menangis, namun ia urungkan karena tidak ingin membuat Ray malu dengan tingkahnya.
"Yah... gak Ada" Ucap Reyna menahan tangisnya dan mata yang berkaca-kaca bersiap ingin menangis
"Hei... jangan nangis!" Ray menangkup Pipi Reyna dan ia kecup kedua pipi tembam tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE RAY (END) ✔︎
Novela Juvenil"Lo pacar gue! Dan milik gue selamanya" Ucap lelaki itu memegang lembut dagu Reyna "Kamu mau Reyna jadi milik kamu? Tapi, Reyna gak mau..." Tolak Reyna lembut menatap kedua manik mata cowok tersebut dan tak lupa bibir yang dimanyunin kedepan menanda...