Possesive Ray # -5

27.1K 1.5K 41
                                    

Masih enggan melepas pelukannya, Ray kesal karena Reyna malah ngotot pengen melepas pelukannya.

"ih... badan Reyna pegel tau!" Rengek Reyna sedikit kesal.

"Gak! Nanti Reyna bakal ninggalin Bram! Bram gak mau lepas!" Kekeh Ray pada pendiriannya.

"Huh..! Reyna gak bakal ninggalin Bram. Kalo Bram gak lepasin, Bram gak boleh cium-cium Reyna apalagi makan bibir Reyna" Ancam Reyna.

oh, shit! Ray keingat sama mimpi nya beberapa jam lalu. Ia tidak ingin mimpi itu terjadi, maka Dengan perasaan berat Ray melepas pelukannya. Dan dengan sigap, Reyna langsung loncat turun dari pangkuan Ray.

"Akhirnya!" Reyna merentangkan tangannya menghirup udara yang sudah menipis.

"Bram ngambek!" Ray melipat tangannya didepan dada

Dengan cepat, Reyna kembali pada pangkuan Ray dan memeluk leher lelaki itu. "Ih... Bram ngambek mulu deh. Entar kalau Bram ngambek, siapa dong yang meluk Reyna kalau lagi tidur. Jadi, gak usah ngambek" Bujuk Reyna masih memeluk erat leher Ray dan menenggelamkan kepalanya diceruk leher lelaki itu.

"iya iya! Bram gak ngambek lagi" Ucap Ray membalas pelukan Reyna.

"Yeyyy" Reyna sedikit meloncat.

Akhhh! Sialan! Junior gue bangun anjir!,Batin Ray

"Reyna!" Panggil Ray menahan Daerah dibawah sana yang sudah bangun.

"Iya?" Reyna menghadap Ray dengan tangan yang masih di leher lelaki itu.

"Reyna setuju nggak kalau pindah kesekolah Bram?" Tanya Ray sambil mengusap-ngusap pucuk kepala Reyna.

"Setuju kok, hehehe. Asalkan sama Bram" jawab Reyna apa adanya.

"Emang kenapa kalau ada Bram?"

"Gak apa-apa sih. Tapi, pasti seneng banget bisa dibeliin permen sama Bram tiap hari" jawab Reyna dengan cengirannya

"Dasar Bocil!"

"Emang Bocil apa?" Tanya Reyna bingung

"Bocah kecil"

"Ihh... Reyna udah gede tau!" Elak Reyna

"Badan besar jiwa bocil"

"Bram jahat! Bram ngejek Reyna! Huaa.... Bram jahat!... hiks" Tangis Reyna pecah.

Ray gelalapan. "sayang...! Jangan nangis! Bram becanda doang" Ray membawa Reyna dalam dekapannya.

"Bram Jahat...hiks..." Racau Reyna dalam dekapan Ray.

"Bram hanya jahat ke orang yang ganggu Reyna" Ray mengusap-ngusap punggung.

"Buktinya Bram ngejek Reyna" Reyna meredakan tangisnya.

"Bram becanda kok. Reyna gak usah nangis" Bujuk Ray.

"Yaudah deh. Reyna juga gak sanggup kalau harus marah-marah sama Bram, hehehe" Ucap Reyna malu-malu

"Udah bisa gombal ya..." Goda Ray

"Emang Gombal apa?" Tanya Reyna menatap heran ke arah Ray.

"Huh... gak usah dipikirin. Sekarang, kita packing aja" ucap Ray mengacak gemesh rambut Reyna.

"Nanti aja deh...! Reyna capek" Tolak Reyna memajukan bibirnya menandakan dia sangat malas.

Cup!

Blush!

"Gak usah dimanyunin gitu bibirnya!" Ucap Ray terkekeh melihat wajah terkejut Reyna setelah ia mengecup kilas bibir Reyna.

POSSESIVE RAY (END) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang