Possesive Ray # -7

20.6K 1.2K 8
                                    

Saat ini, disisi Ray sedang berada di markasnya bersama teman-temannya.

"Woii! Lo kemaren darimana njir?! Habisin paket gue aja. Percuma gue nge-chat lo" ketus Jo sambil makan cemilan.

"Rs"

"Ketemu ama siapa? Lo nyasar?" Tanya Jo

"Pacar"

"Pfft... HAHAHA! Ngakak anjir... yakali lu muka tembok bisa dapet pacar" Ucap Jo ketawa terbahak-bahak

"Ada ape nih. Gue ketinggalan apaan. Bisa-bisanya lo ketawa disaat gue gak ada!" Teriak seorang cewek dari pintu markas. Dia Ana. Si cewek pecicilan.

"Si...HAHAHA...huh...si tembok dapet pacar!! Pfft.... Hahaha! pliss ngakak" Jawab Jo ngakak

"Ya Allah! Temen gue si kutub bisa punya pacar juga. HAHAHA... ngakak Asli" Ana menambahkan suara keras dengan memukul mukul benda disekitarnya.

"Gak percaya? Bomat juga. Mau lo bedua percaya apa enggak, bukan urusan gue" Ray berdiri berjalan masuk kedalam kamar khusus dirinya dan inti dari Geng motor RANGER yang memiliki arti tersendiri.

Geng ini dibuat sih iseng-iseng aja. Tapi, ya gini. Nambah banyak anggotanya.

"Ye... si kutub baperan Jo!" Ucap Ana.

"Halah.... so so an baper lu!" Jo mulai meredakan ketawanya

Tanpa menjawab segala umpatan yang ditujukan kepada dirinya, Ray memilih rebahan dikasur yang emang udah disediain. Dan seketika ia mengingat Gadisnya. Oh ayolah, ia lupa kalo sudah meninggalkan Gadisnya di Mansionnya sendiri.

Dia berlari meninggalkan kedua sahabatnya yang sedang teriak-teriak.

"WOII! LO MAU KEMANA SAT?!" Teriak Jo

"Pulang!" Balas Ray

"TUMBENAN LO PULANG CEPET?! BIASANYA JUGA NGINEP?!" Tambah Ana

*****

Disisi lain, Reyna sedang mencari-cari keberadaan kekasihnya. Seketika ia mengingat ketika Ray marah kepadanya. Dia mulai Nethink. Apakah Ray meninggalkannya? Apakah Ray sudah lelah mengurus dirinya? Entah lah Reyna sangat takut jika itu terjadi.

"BRAM! BRAM DIMANA?" Teriak Reyna dipenjuru Kamar.

"BRAM?! BRAM GAK NINGGALIN REYNA KAN?!" Teriak Reyna lagi

ia terjatuh kebawah dengan mata buram. Air matanya telah berkumpul dan siap untuk jatuh.

Tik!

Air mata Reyna menetes. Ia duduk dipojokan memeluk lututnya dan menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya. Ia terisak dengan tubuh bergetar hebat. Ia takut, sangat takut jika Ray bener-bener ninggalin dia...

"Bram...hiks! Bram Ni-ninggalin... hiks Reyna? Bram...hiks... Cape ngu-rus Reyna?" Tanya Reyna bergetar bermonolog.

"Reyna Bu-at Bram ... hiks ... Ca-cape? Ma-maafin Reyna...hiks...! Reyna Sa-lah... hiks..."

Hanya menangis yang bisa Reyna lakukan. Menopang tubuh? Sungguh tidak bisa. Ingin rasanya dia berlari mencari Ray. Tapi, ia sangat lemah untuk melakukan itu. Hingga akhirnya...

Ceklek!

Pintu terbuka menampakkan lelaki yang sedang dicari oleh Reyna. Ray. Dia Ray. Kekasih Reyna.

POSSESIVE RAY (END) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang