-17-

535 41 2
                                    

𝐓𝐚𝐪𝐨𝐛𝐛𝐚𝐥𝐚𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮 𝐦𝐢𝐧𝐧𝐚 𝐰𝐚𝐦𝐢𝐧𝐤𝐮𝐦 ,M̆̈ĭ̈n̆̈ă̈l̆̈ Ă̈ĭ̈d̆̈z̆̈ĭ̈n̆̈ w̆̈ă̈l̆̈f̆̈ă̈ĭ̈d̆̈z̆̈ĭ̈n̆̈ 𝗠𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗺𝗮𝗮𝗳 𝗹𝗮𝗵𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗯𝗮𝘁𝗶𝗻 🙏.

Happy Reading

Sudah berbulan bulan Freya meninggalkan kediaman alexis , dan sudah beberapa bulan juga Lio dan Arsen tinggal bersama Freya .

Hari ini adalah saatnya ujian bagi anak anak kelas XII SMA Galaksi , sedangkan murid kelas XI dan X diliburkan sementara karena pembangunan kelas .

"Lio " panggil Freya

Lio yang sedang memakai kaus kaki langsung mengalihkan fokusnya pada Freya , menanti apa yang akan gadis berjilbab itu katakan .

"apa kamu gak berminat ikut kelas akselerasi? Karena menurut kakak kamu insyaAllah mampu kok"ucap Freya tanpa memandang tepat pada diri Lio namun kearah lain.

Lio menghela nafas berat sebenarnya ia juga ingin tapi , ia juga menginginkan bagaimana perasaan menjadi siswa yang deg deg an ketika ujian apalagi saat pengumuman lulus atau tidaknya mereka.

"nggak"jawab Lio singkat

memang Lio sudah beberapa bulan ini menghindari Freya , karena apa yang ia dengar dari guru mengaji privat nya adalah

on

'Ustadz apakah jika kita mempunyai seorang kakak sepupu yang berlawanan jenis , apakah kami mahramnya atau tidak?' Tanya Lio

'bukan'jawab sang ustadz

Off

sejak saat itulah ia mulai menghindari Freya , karena pemikirannya adalah...

sepupu saja tidak boleh apalagi orang yang tidak memiliki ikatan darah ? Tentu saja bukan mahram

"Abang!!!"nah kan kan... mulai deh drama pagi mereka

"Iih... abang!! Kenapa gak bangunin Alsen?abang mau lihat Alsen dihukum kalena telat?" Ucap Arsen sambil berkacak pinggang menatap sang abang marah .

Freya dengan gemas menarik pipi Arsen , dan tak ditanggapi oleh bocah berusia 4tahun itu

itu artinya sekarang Arsen sangat sangatlah marah teman teman .

"tadi yang bilang 5 menit tapi jarinya 15 siapa?"tanya Lio , tunggu 15? eh Lio gimana bisa ?

okok kita denger penjelasan Lio dulu jangan protes , diam baca VOTE DAN COMMENT SERTA SHARE!!!!! SEBANYAK BANYAKNYA.

Lio POV

'Arsen... hei bangun yuk' ucap gw seraya menggoyang tubuh mungil Arsen yang terbalut oleh selimut tebal .

'eungh.. Alsen ngantuk abang...'gumam Arsen lalu membalik badannya menghadap kiri

'hei ayo , kamu harus sekolah tau'ucap gw lagi dan lagi lagi Arsen menolaknya

oke baiklah kita coba percobaan ketiga , tarik nafas... hhuuupp buang.. hfft...

oke

Bila takdir berkata lain(𝕋𝕣𝕒𝕟𝕤𝕞𝕚𝕘𝕣𝕒𝕤𝕚)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang