Birthday (1)

14 2 0
                                    

Sebagai orang yang bisa dibilang 'gini-gini' aja, jujur gue ngga pernah nyangka bakal bisa ketemu orang yang selama ini cuma bisa gue pandang lewat layar gadget. Gue sengaja nyimpen hal ini dari Dasom karna gue tau dia pasti bakal heboh banget. Kalo boleh cerita, sampe sekarang jarang banget ada temen cowo yang bisa sampe ngejalin hubungan serius sama gue. Dan gue ngga pengen Dasom ngulangin kejadian ketika dia maksa gue buat nerima ajakan jalan dari hoobae gue di basket.

------

(190430 10:45 PM at Gyeoul's)

-new message from: Dasom-ah-
"hey besok makan di mana nih? lo sibuk ga?"

-to: Dasom-ah-
"lo selesai jam berapa deh? ke Sinsa mau ga? tp biasanya gue kelar jam 1 sih"

-new message from: Dasom-ah-
"boleh deh ntar gue ijin aja. yakali temen gue ultah ga gue temenin. see ya!"

Tahun ini gue kira bakal ngerayain ultah sendiri kaya tahun lalu. But thank God, I have Dasom.

------

(190501 9:33 AM at Yonsei Uni)

Gur baru selesai ujian ketika seseorang manggil gue dari tangga deket kelas.
"Gyeoul noona!!!" Sapa Seungwan sambil ngelambaiin tangannya.
Gue liat di sebelahnya berdiri Junho, Junghyun sama Sunhyung. Gue jalan nyamperin mereka.
"Eh pada ngapain di sini?"
Junho ngeluarin tangannya yang dari tadi disembunyiin di balik badan.
"Gyeoul noona saengil chukkhae (selamat ulang tahun)!!" Serunya yang ternyata nyembunyiin kue tart.
"Saengil chukkhae noona!!" Sambut yang lain.
"Wah.. Gomawo!! Yuk yuk makan barengan di teras GOR aja." Ajak gue.
"Nih noona bawa dulu kuenya!" Junho nyodorin kue tartnya ke gue.
"Kalian ga ada latian tambahan ato ujian?"
"Eobseo~" Jawab Junghyun.
Gue lantas ngabarin Hawon-ssi kalo hari ini mungkin gue agak telat.

------

"Noona sekarang kerja di mana sih?" Tanya Junho penasaran.
"Iya jadi jarang mantau latian." Imbuh Sunhyung.
"Hannam." Jawabku singkat sambil menyedot kopi dingin. Karna tadi mereka nolak buat makan kue tartnya, akhirnya gue beliin mereka kopi dingin plus cookies.
"Wah, kaya dong." Celetuk Junho.
"Sayangnya iya.." Jawabku memelas. "UN Village-gil."
"Omoo~~" Decak Sunhyung kagum.
Sementara itu Junghyun cuma ngeliatin mereka sambil senyum-senyum.
"Lo diem aja kenapa ih? Sakit?" Tanya Sunhyung ke Junghyun.
"Oh engga kok. Cookiesnya enak, kopinya juga." Jawab Junghyun cepat. "Noona gomawo." Lagi-lagi Junghyun senyum.
"Guys, hampir setengah sebelas nih. Kayanya udah harus cabut biar ga kesiangan." Kata sambil berdiri. "Sori banget, lain kali gue traktir ya. Dah~"
"Oh, noona. Saengil chukkhae. Jal-ga~" Jawab Junho sambil ngeambaiin tangannya ke gue.
"Gyeoul noona!" Panggil Junghyun sambil lari ke arah gue. "Saengil chukkhae." Ucapnya sambil ngasihin bingkisan biru muda kecil ke gue.
"Oh, mwoya (apanih)?"
"For you." Jawab Junghyun tersipu sambil garuk-garuk rambutnya. "Noona jal-ga." Junghyun ngelambaiin tangannya sambil balik badan.
"Ne~ Gomawo Junghyun-ah!"

------

(12:06 at Hyosung Village)

Gue masuk apartemen sambil tengok kanan kiri. Gelap. Gue langsung berasumsi kalo Kak Suho lagi ngga ada. Hmm, hari ini gue cuma beli susu sama buah karna Hawon-ssi bilang lagi bosen makan salad sayur. Kemudian gue naruh kotak kue tart di atas meja makan dan ngebuka tirai besar abu-abu di ruang TV. Reflek gue nutupin area mata pake tangan karna silau. Agak terik memang, tapi di sisi lain, ruangan ini selalu bikin gue jatuh hati. Aroma peppermint dari pengharum ruangan ngga pernah gagal bikin mood gue selalu bagus.

Sambil beres-beres gue nyadari satu hal, bahwa di cucian piring sama sekali ngga ada piring dan gelas bekas makan. Gue langsung ngecek isi kulkas dan nemuin udah ga ada kotak salad yang tersisa. Betapa kagetnya gue ketika ngedapatin kotak-kotak salad yang kemarin udah kesusun rapih di lemari dapur. Dari situ gue langsung ambil kesimpulan baru: ternyata Hawon-ssi bisa juga jadi orang yang mandiri.

Buah-buah yang tadi gue beli lantas gue cuci dan siapin buat salad baru. Kali ini, gue coba tambahin sedikit biji selasih untuk variasi. Entah kenapa gue ngerasa seneng banget hari itu. Mulai dari dateng sampe ngebersihin kamar mandi luar plus kamar mandi di kamar timur, dan omo! Tiba-tiba gue keinget ada janji sama Dasom. Gue mempercepat kerja gue karna gue ga mau ketinggalan bus. Setelah selesai, gue nyaut tas gitu aja. Hingga akhirnya gue baru ngeh kalo kue tart gue ketinggalan. Dan gue udah di luar apartemen.

------

Gue terpaksa balik lagi ke atas. Tapi bukan gue namanya kalo ga bikin malu.
"Kamu?" Sapa suara di depan apartemen.
"Oh? Suho-ssi? Annyeonghaseyo." Gue liat Suho masih lengkap dengan masker item dan topi. Kayanya barusan dari luar, tebak gue.
"Kenapa ngos-ngosan? Lo baru dateng?"
"Ngg.. Ga kak.. Ada yang ketinggalan."
"Oh yaudah masuk aja. Apa yang ketinggalan?" Tanyanya sembari gue ngekor di belakangnya.
"Itu kak." Tunjuk gue ke meja makan sambil bergegas ngambil kue tart yang tadi gue tinggalin.
"Kenapa bawa kue?"
"Ngg.. Dikasih temen kak."
"Lo ultah?"
"Ngg.. Iya kak. Kak Suho maaf banget tapi aku lagi buru-buru. Mian kak. Ah, gomawo. Na ganda (aku pergi dulu)." Ujar gue panik sambil ninggalin Suho cepet. Malu banget sumpah.

Akhirnya gue mutusin buat ngerogoh kocek lebih dalem buat naik taksi.

-New message from: Dasom-ah-
"gue udah di lokasi nih. lo masih lama?"

-to: Dasom-ah-
"sori yaa, gue masih naik taksi nih. bentar lg nyampe xoxo"

------

------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. google maps

(1:44 PM at The Coffee Bean Sinsa)

"Gyeoul-ah!!" Seru Dasom sambil ngangkat tangan kanannya.
Gue lari-lari kecil nyamperin dia. "Dasom-ah, mian."
"Ga papa santai aja lagi. Anyway, saengil chukhae uri Gyeoul!" Seru Dasom sambil nyodorin kue lunch size.
"Oh, gomawo Dasom-ah. You're so sweet."
"Lo kok udah bawa kue sendiri sih?"
"Eh engga, tau. Ini juga dari temen-temen basket tadi."
"Eihh, si Junghyun nih pasti?" Tebaknya.
"Oh." Gue ngangguk. "Junho, Sungwan, Sunhyung."
"Lucky banget sih lo punya junior kaya mereka. Kalo gue boleh nebak sih, salah satu dari mereka pasti suka sama lo."
"Aigoo, ga mungkin lah." Elak gue sambil nyuap tiramisu cake yang dikasih Dasom. "Lo selalu deh ada-ada aja."
"Bisa jadi tau. Eh gimana lo di tempat Hawon-ssi?" Tanyanya.
"Ne? Umm, overall it was good. Tempatnya nyenengin. Hawon-ssi juga polite banget kok orangnya."
"Lo ga ada feeling apa gitu?"
"Apaan sih.." Gue senyum-senyum kecil. "Justru gue ga pernah ketemu dia di apart. Tapi dia selalu kontak gue buat nyampein keperluan-keperluan dia."
"Ih, gue aja ga pernah kontak intens sama dia. Kalah jauh nih gue haha." Ujar Dasom bercanda.

-new message from: Hawon-ssi-
"Gyeoul-ssi, saengil chukkhae."

Gue terdiam.

------

Because It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang