Tay memejamkan mata dan mengambil napas dengan terburu. kini ia mencoba menormalkan napasnya setelah pelepasannya.
"P'Tay"
sebuah panggilan menyadarkan dirinya. seketika Tay membelalakkan matanya menyadari sosok yang berada di atasnya adalah sang suami..
.
.
.Tay merasakan cengkraman kuat di bagian selatannya. Membuatnya hanya bisa menggeram dan memejamkan mata menikmati bagaimana kekasihnya memberikan kenikmatan tiada tara untuknya.
Desahan demi desahan keluar dari mulut laki-laki yang kini berada di atasnya, memuji betapa nikmatnya berada di atas sana karena itu dapat menusuknya di titik terdalam.Tangan bebasnya di tarik untuk memberi kenikmatan pada dada dan penis mungil sang kekasih.
"ahh ahh.. aku akan keluarrhh.." desah laki-laki yang berada di atasnya.
"P'Tayyhhh" detik itu juga cairan kental membasahi dada bidangnya.
Setelah pelepasan tersebut membuat cengkraman dari lubang kenikmatan laki-laki diatasnya semakin kuat meremas remas penisnya yang masih ada di dalam sana.Tay mencoba menahan desahannya dengan menggigit bibir bawahnya tak berselang lama iapun menyusul pelepasan yang sedari tadi begitu menyiksa.
"Hiin!!! agghhh!!"
Bibir sexynya setengah terbuka karena berlomba mencari pasokan udara. Tay bernapas dengan terburu, mencoba menormalkan napasnya.
keheningan menyelimuti dalam ruang kamarnya yang tiba tiba menjadi dingin."P'Tay" panggil sebuah suara membuat Tay tersadar bahwa...
'P'Tay' batin Tay mengulang ulang panggilan tersebut. bukan, bukan kekasihnya yang memanggil dengan sebutan 'P' untuknya melainkan...
Tay tersadar jika laki-laki yang bercinta dengannya adalah sang suami. Padahal sosok yang terbayang dalam pikirannya adalah wajah sang kekasih. Betapa bodohnya ia, saat bercinta dengan sang suami justru yang terbayang adalah sosok New.
Tay seketika membelalakan matanya dan menatap wajah suaminya.
Dan lihatlah saat ini ekspresi sang suami begitu memilukan. Menuntut jawab akan apa yang sudah ia lontarkan. Tay terus merutuki kebodohan dirinya. Ia bingung harus mencari alasan apa lagi untuk meyakinkan suami kecilnya."Ssayang.."
Gun menatap dengan wajah datarnya menelusuri wajah sang suami yang terlihat ketakutan.
"siapa?"
"siapa apanya sayang?" Tay menarik tangan Gun menggegamnya erat.
"aku mendengarnya P'Tay, siapa yang kau desahkan" Gun menampis tangannya dari Tay.
"sayang apa maksudmu?"
"jangan berpura pura.. sungguh telingaku masih berfungsi dengan baik!!" Mata itu kini mulai menyala merah dipenuhi dengan kilatan api amarah.
"sayang... sayang.. dengarkan aku.. aku.. aku tidak mendesahkan siapapun sungguh.."
"kau bohong!!" elak Gun dengan cepat.
"aku berani bersumpah! aku juga tidak tahu apa yang sudah kukatakan! aku hanya meracau.. sungguh sayang!!"
sudah tak terhitung lagi kebohongan yang keluar dari bibir itu. batinnya mengucapkan beribu maaf untuk itu.
Gun tidak akan mudah percaya begitu saja dengan semua perkataan sang suami.. 'hin.. siapa dia? tidak mungkin sang suami hanya meracau'.
"sayang sayang.. sungguh aku benar-benar meracau! kau percaya padaku kan??!"
Tay menciumi jari jari lentik yang tertaut cincin manis dari pernikahan mereka.
"sayang??"
Gun menatap ke samping, hanya orang bodoh yang akan mempercayai perkataan sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Left
أدب الهواةCast : - Tay Tawan - New Thitipoom - Gun Atthaphan - Off Jumpol - Other Genre : Rate-M, Married Life Summary : Ketika kehidupan pernikahanku yang masih berumur jagung ini, sebelumnya berjalan mulus...