Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
... ... ...
hari ini semua berjalan seperti biasanya. aku bangun dipagi hari kemudian berangkat menuju sekolah. bel pulang pun berdering. aku langsung melangkahkan kaki menuju kediamanku. tanpa menyadari bahwa ada sesuatu yang kulupakan siang itu.
sore hari dilorong apartemenku. aku melihat seorang pria yang kukenal baik postur tubuh maupun wajahnya. namun aku tak paham mengapa pria itu ada dilorong apartement murahan kumuh seperti tempat tinggalku ini.
tanpa menghiraukannya aku pun melanjutkan langkahku yang sempat terhenti. namun lagi-lagi aku menghentikan langkahku saat pria itu tersenyum kepadaku. seulas senyum ditambah lesung diujung bibirnya, aku tak dapat melanjutkan langkahku, duniaku membeku saat ini.
apa lagi ini ?! ...
mata kami bertemu. dan aku bisa merasakan bahwa detak jantung kami bertaut saat ini.
"kau tinggal disini ??" ucapnya sambil menunjuk pintu apartemen ku.
" ya,.. aku tinggal disini" ucapku seraya memegang tengkukku sambil tersenyum kikuk. dia kembali tersenyum padaku. rasanya duniaku ingin runtuh.
"kalau begitu kita bertetangga, aku tinggal tepat didepan apartemen mu." ucapnya sambil menunjuk pintu dibelakangnya. "mau makan malam bersamaku ?? anggap saja perkenalan sebagai tetangga baru." ucapnya menawarkan.
aku terdiam kembali. menimbang-nimbang tawaran yang baru saja diajukannya. " baiklah, jika itu tidak merepotkanmu." ucapku sambil tersenyum kikuk. yang dibalas kekehan olehnya.
" baiklah sampai bertemu nanti malam." ia kembali tersenyum simpul, kemudian melambaikan tangan dan pintu tertutup. mengembalikan sunyi yang biasanya terjadi dilorong apartemen kumuh ini.
aku pun memegang kenop pintu, lantas memutarnya. namun saat aku baru saja ingin melangkah masuk. seseorang mengintip dari balik jendela diujung lorong apartemenku. mata kami sempat bertemu beberapa saat. namun dengan gerakan cepat ia menutup gorden jendelanya yang terlihat usang.
aku pun terdiam beberapa saat, lantas melangkahkan kakiku masuk kedalam apartementku. siapapun dia, aku tak peduli yang terpenting adalah aku merasa bahagia saat ini.