45 • Perjalanan Baru

2.1K 208 109
                                    

"Bang!"

Jungwoo menoleh, mendapati Renjun yang berlari kecil ke arahnya.

"Mau ke mana?"

"Ngasihin jaket" Jungwoo mengangkat jaket yang ia bawa untuk Joy.

"Ohh, ikut dong! Gabut"

Keduanya berjalan perlahan sambil melontarkan candaan. Hingga akhirnya, keduanya berhenti.

"Kayaknya kita ganggu—"

Keduanya melotot melihat pemandangan yang cukup jauh dari tempat mereka berdiri.

Ada Joy dengan keadaan kacau dan Winwin yang hilang kendali.

"Bangsat!" umpat Jungwoo dengan tangan yang terkepal kuat. Matanya memerah, nafasnya memburu.

Karna posisi Jungwoo dan Renjun cukup jauh dari tempat Joy dan Winwin berada, mereka harus berlari untuk cepat-cepat sampai.

Tangan Jungwoo terkepal makin kuat saat kakaknya itu terlihat terus berontak, menolak perlakuan Winwin.

Dan saat Jungwoo hampir sampai, Joy sudah pergi.

Jungwoo dan Renjun terlihat berhenti sejenak sambil mengatur nafas masing-masing. Dengan nafas yang masih belum beraturan, Jungwoo memegang bahu Renjun.

"Lo susul Joy, tolong" Jungwoo menyerahkan jaket yang ia bawa pada Renjun.

••

"Kak!"

Renjun berlari, menghampiri Joy yang terlihat berantakan.

"Kak—" Renjun baru menyentuh sedikit lengan Joy, namun Joy langsung menghindar ketakutan.

Umpatan demi umpatan Renjun lontarkan di dalam hatinya untuk Winwin.

"Kak.."

"Pergi"

Renjun menghela nafas pelan kemudian mengangguk. Ia lalu memakaikan Joy jaket yang sebelumnya Jungwoo berikan padanya.

"Jangan sakit, Kak.." lirih Renjun, kemudian pergi meninggalkan Joy yang terdiam dengan tangis tanpa suara.

••

"Brengsek"

Winwin terlihat akan pergi dari tempatnya, namun tiba-tiba seseorang datang menarik kerah bajunya.

"BRENGSEK LO ANJING!"

"J-jung.."

Jungwoo sangat marah. Ia ingin menonjok wajah Winwin saat itu juga. Tangannya sudah terkepal di depan wajah Winwin, namun ia langsung teringat kakaknya.

Jungwoo mengatur nafasnya. Matanya masih menatap tajam Winwin.

"Jangan pernah muncul di depan keluarga gue lagi!" Jungwoo mendorong tubuh Winwin, kemudian pergi.

••

"Kak?" Jungwoo membuka perlahan pintu kamar yang Joy tempati selama beberapa hari.

Jungwoo mendekat perlahan, kemudian berjongkok di tepi ranjang di mana Joy meringkuk membelakanginya dengan selimut membalut tubuhnya.

"Kakak?" Jungwoo mengelus pelan kepala Joy, membuat Joy seketika itu juga menangis tanpa suara.

"Kakak liat aku.."

Walaupun terlihat ragu, namun akhirnya Joy berbalik, menatap Jungwoo.

"Ayo pulang.. Aku barusan udah telfon papah, minta pulang sekarang.. Udah aku urus semuanya, tinggal beres-beres.."

H O T & Y O U N G ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang