Zhan adalah anak Yatim-piatu, orang tua Zhan di-bunuh dengan alasan " hutang tidak terbayar ", saat itu Zhan berumur 9 tahun dia sedikit mengigat jelas bagaimana orang tua dia saat dibunuh, bagian perut ditusuk lalu mengores semua bagian tubuhnya Zhan yang melihat itu hanya menangis memohon ampun kepada orang yang membunuh orang tua-nya.
Namun percuma, setelah kejadian itu Zhan dikurung dikamar oleh orang yang telah membunuh orang tua-nya, dipukuli sebagai pelampisan bahkan sampai digores menggunakan pisau, namun itu tidak lama hanya seminggu ia sudah mendapatkan keselamatan.
Polisi telah menangkap orang yang telah membunuh kedua ortu Zhan, dan kini telah mendekam di-penjara seumur hidup.
Jika ditanya bagaimana polisi bisa datang dan mengetahui pembunuhan itu, karena dikamar yang ditepati Zhan terdapat Jendela.
FLASHBACK
Tap..tapo
Seorang bocah berjalan pukul 4 sore, bocah itu habis pulang dari les-nya.
Tok..tokk... Suara ketukan jendela
Bocah itu tidak sengaja mendengar & melihat lalu segera menghampiri Zhan yang terkurung.
" Se..selamat..kan..aa-..aku.. " Zhan sedikit menangis
Bocah yang melihat Zhan itu khawatir, ia segera menganguk paham, bocah itu sedikit pintar dengan situasi seperti ini dan lagi ia melihat banyak luka, bocah itu sangat paham.
" Aku Wang Yibo, aku akan menyelamatkan mu. Apa kamu sudah makan " Ucap Yibo kecil khawatir
" Aku Zhan, Zhan belum makan 2 hari tapi Zhan tidak apa! Ada air minum yang selalu hadir setiap malam " Zhan kecil terseyum menunjukkan gigi kelinci-nya
Ia bahagia, Zhan berharap ia segera dikeluarkan dari tempat penyiksaan ini.
Yibo kecil yang melihat itu menangis, " kasian sekali Zhan ini " batin Yibo
" hei!, Kenapa ibo menangis ?, Maafkan Zhan jika membuat Ibo nangis " Zhan
" Bukakan jendelanya " Ucap Yibo " Mana bisa! Jendela atau ruangan ini tertutup rapat. Jadi Zhan terkadang sesak nafas gara-gara ruang hampa ini " Zhan
Yibo berfikir sejenak. " Baiklah jika begitu, Tunggu aku. Malam nanti aku akan kembali dan menyelamatkan mu " Yibo " Mn, terimakasih ibo. Janji yah ! " Ucap Zhan menunjukkan jari kelingking-nya.
Yibo melakukan hal yang sama, namun terhalang oleh kaca. Malamnya Yibo meminta ayah-nya untuk memanggil polisi, ayah Yibo sempat bingung kenapa anaknya minta dipanggilkan polisi namun setelah dijelaskan ayah Yibo mengerti dan segera memanggil polisi untuk menyelamatkan Zhan yang terperangkap.
Setelah Zhan keluar dari tempat jahanam itu, Zhan memeluk Yibo dan berkata. " Ibo!, Zhan janji, Ibo jangan lupain Zhan okay? Zhan mau berjualan koran setelah uang terkumpul Zhan mau berjualan yang lain lagi dan setelah Zhan sudah besar Zhan akan menemui ibo setelah itu kita akan menikah !! " Ucap Zhan bersemangat
Menikah ?? Yibo yang mendengar ucapan Zhan terdiam bahagia. Sedangkan ayah Yibo hanya menggelengkan kepala dan tersenyum
Yibo melirik ke-ayahnya meminta agar Zhan ikut tinggal di-rumahnya. Ayah yang melihat lirikan itu mengerti ayah Yibo hanya tersenyum lalu berjongkok didepan Zhan.
" Zhan sayang, kamu ikutlah tinggal bersama kami " ucap ayah Yibo lalu mengelus kepala Zhan " Tidak usah Paman, Zhan merasa tidak enak " Zhan
Yibo menyentuh tangan Zhan. " Zhan..ayolah "
" Eumm..Zhan akan berfikir sebentar " " Baiklah, Zhan akan ikut tinggal bersama kalian, mohon bantuannya " Zhan menundukkan badannya.
Makin Zhan dewasa ia makin sadar dengan dirinya, ia tidak bisa terus menetap dirumah Yibo ia harus mencari apartemen. Berhubungan Zhan sudah mempunyai uang yang cukup, namun Ayah Yibo mengatakan ia yang akan membayari apartemen Zhan dan memberikan uang untuk kehidupan Zhan.
Sebenarnya Yibo menolak keras Zhan untuk pergi, namun ayah Yibo mengatakan untuk tidak memaksa Zhan. Yibo hanya meng"iyakan" itu alhasil Yibo sering menginap di-apartemen Zhan.
Yibo Dan Zhan selalu bersekolah di sekolah yang sama, hingga kuliah Yibo memilih jurusan yang sama dengan Zhan. (Yibobucin ).
Saat sedang istirahat kuliah Yibo menyampaikan perasaan cintanya pada Zhan, Zhan jelas menerimanya cinta itu. Zhan sendiri juga sudah mencintai Yibo sejak lama.
Kesal?, Tentu terkadang Yibo kesal dengan sifat Zhan karena kepolosannya yang membuat Yibo hanya menghembuskan nafas kasar.
T B C
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
