chap 5. ulah adik lagi

1.8K 184 20
                                    

Happy reading....

.

.

.

Mina tidak menyangka, pernikahannya dengan Chaeyoung yang awalnya sangat ia terima dengan terpaksa kini mulai terima dengan ikhlas. Bukan lagi sekedar terima dengan bersikap baik pada Chaeyoung saja namun ia benar-benar sudah mulai membuka diri dan yang paling penting hatipun sudah mulai ia buka untuk sang suami.

Siapa yang sangka jika Mina benar benar bisa tertarik pada sosok polos yang apa adanya serta berkemauan keras seperti Chaeyoung.

Sekarang dia sedang memperhatikan Chaeyoung yang tengah makan, Mina tidak segera melahap makanannya. Dia hanya mengaduk-aduk makanan itu karena matanya sedari tadi hanya fokus menatap ke satu object, yakni Chaeyoung.

Bagaimana mungkin sosok polos, lucu, berantakan, serta cengeng itu akan berubah 180 derajat seketika menjadi sosok yang berbeda saat mereka melakukan adegan panas.

Ah ya ampun, apa yang barusan Mina pikirkan. Bagaimana mungkin disaat sedang makan seperti ini otaknya malah membayangkan adegan-adegan panas dengan Chaeyoung diranjang.

Kepala Mina menggeleng dengan mata terpejam erat berusaha menghilangkan pikiran kotornya. Tak bisa dibohongi bila Mina memang tergoda, semburat merah di kedua pipinya bahkan sangat jelas terlihat sekarang.

"Mina cepat makan. Nanti kalau tidak makan bisa sakit, wajah Mina sejak kemarin merah terus." Mina melirik kearah Chaeyoung yang masih menikmati makanannya. Mulut sexy nya itu terlihat penuh dengan suapan-suapan besar yang dilakukannya.

"Apa wajahku beneran keliatan merah?"

"Ya, sangat merah. Seperti tuan Krab."

Mina meletakkan sendoknya di atas piring, lalu dia memeluk dirinya sendiri sambil memasang wajah berlebihannya.

"Aahhh sepertinya aku memang sakit, gimana ini?"

Tuk..

Mina dibuat meringis saat tangan Chaeyoung yang memegang sendok tiba-tiba menempel di keningnya, membuat sendok itu terkantuk cukup keras pada keningnya.

"Tapi tidak panas, Mina sakit apa?" Ucap Chaeyoung yang barusan bermaksud memeriksa suhu tubuh istrinya.

"Ah gak tau nih, badan aku sakit semua. Kayaknya aku butuh pelukan."

Senyum miring tercetak di bibirnya saat melihat Chaeyoung berdiri dari duduknya kemudian menghampiri dirinya. Sesuai dugaan Mina tadi, sekarang Chaeyoung sudah memeluk dirinya dengan sangat erat.

"Aku akan peluk Mina sampai sembuh."

"Arkk sesak! Ini terlalu erat, kalo gini aku gak bisa nafas. Lepas!"

"Tidak mau lepas. Mina harus segera sembuh. Bisa gawat jika Mina sakit, nanti siapa yang akan memasakan makanan enak untukku bila Mina sakit. Ayo Mina sembuh."

"Aduh, tapi gak gini juga ih. Lepasin!" Teriak Mina memukuli punggung belakang Chaeyoung.

Pria itu bahkan masih tidak mengendurkan pelukannya. Salah Mina sendirilah yang sudah bicara seperti itu. Sudah tau Chaeyoung sulit diajak bercanda malah digoda seperti itu.

Ting tong....

"Ada tamu!" Pekik Chaeyoung lalu melepaskan pelukannya pada Mina.

Pria itu berlari menuju depan untuk melihat siapa yang datang. Meninggalkan begitu saja Mina yang masih mengatur nafasnya karena benar-benar kesulitan bernafas tadi.

"Siapa Chaeng?" Tanya Mina melihat Chaeyoung kembali.

"Ryujin yang datang, Adik memberiku susu lalu pergi lagi. Katanya adik masih ada urusan penting." Balas Chaeyoung memamerkan sekotak susu strawberry ditangannya.

So Bad - michaeng (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang