On Purpose

1.2K 63 17
                                    

"ANGGHHH AHHH"

Jeritan, erangan dan desisan tidak hentinya keluar dari belah bibir lelaki manis yang kini kedua tangannya terikat pada kedua sisi ranjang dengan mata tertutup kain hitam.

Vibrator yang tak henti menyala dibawahnya membuat dirinya tak nyaman, di tambah pecutan yang tak henti-hentinya dilayangkan ke tubuh putih mulusnya, membuat tubuh yang awalnya bersih itu kini dihiasi bercak merah panjang di sekujur tubuhnya.
Jangan tanya itu semua ulah siapa, jelas itu adalah ulah seorang pria berbadan tegap dengan tinggi menjulang yang berdiri di sisi kanan ranjang, tepat dimana kekasihnya, tengah berbaring dengan mata tertutup kain dan tangan yang terikat. Dengan sesekali melayangkan cambukannya ke tubuh si manis dan menambah tempo pada vibrator yang bersarang di lubang sang kekasih melalui sebuah remote kecil.

"Arrrhhh c-cukuphhh aahh Jennhhhh!"

Jeritannya kembali keluar ketika cambuk sang kekasih mengenai puting susunya yang telah memerah lecet akibat permainan mulut yang tidak bisa di bilang lembut dari kekasihnya.

"Cukup? Aku rasa ini belum cukup untuk menghukum kelinci yang nakal sepertimu sayang" jawab Jeno, kekasih pemuda manis bernama Na Jaemin, dengan suara rendahnya.

CETASS!

CETASS!

Dua cambukan yang kembali di layangkan Jeno, dengan satu cambukan di dada simanis dan satu cambukan yang mengenai paha dan kejantanan kecil simanis Jaemin.

"ARGGHH AHH HAHH u-udah please akh a-aku lelah Jenhh"

Mata Jaemin hampir tertutup di balik kain hitam itu untuk menjemput mimpi indahnya, sebelum suara berat kekasih tegapnya menyadarkannya kembali.

"Kau lelah? Baiklah permainan sesungguhnya akan segera kita mulai sayang" Bisiknya dalam tepat di telngia kanan simanis, membuat tubuh ramping itu meremang.

Bukan tanpa alasan Jeno menghukum simanis, dia punya alasan mengapa kekasihnya kini tergeletak tak berdaya dengan tubuh yang tak lagi mulus akibat perbuatannya.

Ini semua berawal pada 2 jam yang lalu

FLASHBACK ON

Seorang pemuda manis duduk dengan segelas Vodka di tangannya, sesekali tertawa kecil akibat lelucon dari teman bicaranya yang duduk tepat disampingnya.

Jaemin menaruh gelas berisi minhman beralkohol tinggi itu ke meja yang berada tepat di hadapannya dan bersandar pada bahu pria yang berada di sampingnya, pria dengan bibir tebal berwarna merah dengan mata sipitnya.

"Kau ini manja sekali, bagaimana jika kekasihmu tau kau berada di sebuah bar dan bermanja pada lelaki selain kekasihmu hmm?" Lelaki berbibir tebal itu mengelus lembut Surai hitam legam Jaemin yang bersandar di bahunya.

"Biarkan saja, dia tidak akan tahu selama dia berkutat dengan berkas kesayangannya itu, Hyunjin"

Ya, lelaki berbibir tebal itu adalah Hyunjin yang kini terkekeh akibat perkataan teman manisnya itu.

"Kau cemburu pada berkas? Kekanakan sekali, cih" yang dibalas pukulan didada oleh Jaemin, bahkan kini Jaemin telah mengerucutkan bibirnya karena kesal, menimbulkan gemas dari pria disampingnya. Melupakan fakta bahwa kini seseorang tengah memandang keduanya dari sudut ruangan dengan tatapan emosi yang membuncah.

"Bisa-bisanya Jeno mengabaikan kekasih semanis dirimu, harusnya aku saja yang men-"

BUGH

Belum sempat Hyunjin menyelesaikan kalimatnya kini pria itu jatuh tersungkur dari sofa, membuat Jaemin memekik kaget yang mengakibatkan seluruh pasang mata pengunjung bar melihat kearah mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'M UNSTOPPABLE || NOMIN || ONE SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang