Malam masih panjang bagi keduanya. Jungkook masih terus menciumi tubuh jieun tak sabaran mengumamkan pertanyaannya Yang terdengar tak begitu jelas dan putus putus karena suara Jungkook dan jieun yang saling bersahutan
"Ja. Jadi apa yang kakek.... Ta-tadi bicarakan padamu?" Jungkook berusaha mengatakannya dengan cepat disela ciuman mereka dan kembali mencium dada jieun dengan tak sabar
"Oppa..." Jieun sedikit berteriak geli sekaligus terangsang dengan ciuman Jungkook disekitar dadanya. Sudah 4 jam berlalu sejak Jungkook bertanya tapi jieun sama sekali belum menjawabnya karena Jungkook yang terus bermain di atas tubuhnya tak henti hingga ia tak berhenti untuk tidak mengeluarkan keringat
"Aku akan menjawabnya, jadi hentikanlah ini. Aku sudah sangat berkeringat" bagai sebuah Matra, Jungkook melepas ciumannya dari dada jieun, meski kepalanya tak menjauh sedikitpun dari tubuh jieun
"Jadi?" Jungkook mendongkrak, memberikan sebuah ciuman di bibir jieun
"Kakek ingin kita segera memiliki seorang anak"
"Ya aku tau, kita bahkan sedang membuatnya sekarang" jieun kembali mendorong Jungkook yang kembali ingin menyerangnya
"Dengarkan aku dulu oppa, karena Kim Yeri sedang hamil, waktu kita hanya sedikit untuk bisa mempunyai anak"
"_1 bulan. Kita hanya diberi waktu 1 bulan atau tidak sama sekali" berbeda dengan jieun yang terlihat panik, Jungkook terlihat santai dan tidak kaget sama sekali
"Itu cukup lama sayang. Kita hanya harus melakukannya setiap hari bukan?"
"Aku akan pulang cepat mulai sekarang, jadi kita bisa....
"Aku akan pergi dinas ke luar Seoul besok"
"Apa??"
******
"Kau benar benar harus pergi ke sana selama 2 Minggu?lalu aku bagaimana?" Jieun menutup kopernya setelah memasukan semua barangnya
"Oppa, kita bahkan tak berbicara selama 1 bulan sebelum kita menikah. Kita sudah melakukan semaksimal mungkin, jadi biarkan itu bekerja selama aku pergi nanti selama 2 Minggu" meski alasan jieun terdengar sangat logis, tapi Jungkook tak bisa melepas jieun sama sekali
"Lalu aku?"
"Aku tidak bisa melakukan apapun padamu oppa. Bersabarlah sampai aku pulang nanti. Aku akan mengabarimu jika ada berita baik"
"Lalu jika tidak ada berita baik kau tidak akan menghubungiku?" Jieun menghela nafasnya. Kenapa Jungkook jadi seperti bayi besar hanya di tinggal sebentar olehnya
"Oppa bisa menghubungi ku kapanpun"
"Kapanpun?"
"Ya kapanpun" jieun menjawab dengan cepat. Ia harus segera pergi, sudah ada seseorang yang menjemputnya di luar
"Aku harus pergi oppa" jieun memberikan sebuah ciuman pada Jungkook. Dan kali ini bukan sebuah ciuman yang singkat, jieun sengaja mencium Jungkook sedikit lama dari biasanya
"Sudah cukup bukan?aku pergi oppa" jieun melepas ciumannya dan cepat cepat pergi sebelum Jungkook kembali menahannya
"Tunggu sebentar, Aku akan mengantarmu ke bandara"
"Tidak usah, aku sudah di jemput rekanku" jieun berteriak sambil berlari dan begitu Jungkook sampai di depan rumah, mobil yang jieun tumpaki sudah berjalan jauh
"Aku akan merindukanmu"
******
Jungkook seperti manusia tak bernyawa saat ini. Tidak ada jieun di sampingnya, tidak ada seokjin yang bisa ia kerjai dan tiba tiba saja pekerjaan yang biasa dikerjakan selama satu bulan selesai dalam 4 hari karena Jungkook yang tak berhenti bekerja selama itu untuk mengerjakannya. Dan hasilnya selama 6 hari full, ia tak memiliki apapun untuk dikerjakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me? [Jeon Jungkook - Lee Jieun ]
FanfictionHarta adalah segalanya bukan?maka Jungkook akan mendapatkan segalanya dan mempertahankannya dengan cara apapun Memiliki anak tanpa sebuah status pernikahan. Tentu saja mencari wanita yang bisa ia pinjami rahimnya tak bisa ia dapatkan dengan mudah Ta...