Fun(Fuck) Bag XVI

1.8K 224 81
                                    

Sorry For Typo
15/05/21

Biasakan Vote & Comment

Sejuknya angin malam menyapa kulit tipis seorang pemuda yg di kenal harum namanya di kancah Industri per-film-an, sutradara yg sudah memenangkan piaya sebanyak 3 kali berturut-turut sebagai kategori drama terbaik dan juga sutradara paling berbakat di setiap tahunnya. Piala kemenangan itu di pajang di ruangan kantor tak diusik atau di pindahkan seruangan khusus.

Malam ini ia memiliki kencan dengan seseorang yg paling berjasa bagi kehidupannya, mereka duduk bersama di sebuah caffe bernuansa cinta. Memang tak terikat hubungan apapun tapi mereka dua orang dewasa yg sedang serius untuk menjaga komitmen, saling mengabarkan, berganti pesan, makan bersama dan sesekali berkunjung ke suatu daerah untuk berlibur sejenak.

"Ini pesananmu" ia melemparkan senyuman manis kepada Yoongi, terkadang teman lamanya ini bersikap romantis meski terkadang bersembunyi di balik sikap dinginnya.

"Apa pekerjaanmu sangat berat akhir-akhir ini?" Jimin menyeruput kopi hangat yg sudah di bawakan oleh Yoongi.

"Ya begitulah, sepertinya perusahaan ku tidak perlu lagi memberikan sponsor untuk penggarapan film milik mu"

"Heii... Jangan menarik sponsor sesuka hati" ia protes sementara yg lain hanya tersenyum.

"Ku lihat hampir semua brand dan perusahaan periklanan berlomba-lomba untuk menancapkan merk dagang mereka pada projek film mu kali ini"

"Hmm... Aku tak mengurusnya biar tim yg mengatur"

"Lalu bagaimana perkembangan drama itu?"

"Baru saja di mulai, sudah dilakukan take awal di minggu ini. Aku akan merasa lelah dan tak akan pulang cepat untuk tidur nyenyak" keluh sutradara itu dengan nada bercanda.

"Kau mampu melakukannya sutradara, siapa penulis naskahnya? apa cerita kali ini tak kalah menarik?"

Seketika raut wajah Jimin berubah saat Yoongi mengajukan pertanyaan tersebut, melihat ketidak nyamanan itu Yoongi segera mengganti topik arah pembicaraan ke hal-hal lainnya yg tak bersinggungan dengan pekerjaan masing-masing.

Jimin bukan tak senang pada pertanyaan itu, tapi ia bingung harus memulai pembicaraan mengenai Jungkook kepada Yoongi, mereka teman lama dan kisah lalu mereka yg rumit juga akan memusingkan jika di tata ulang lagi untuk menceritakannya.

Lebih baik simpan dulu saja perihal Jungkook, mungkin Yoongi tak akan suka mendengar kabar tersebut.

*
Memasuki syuting di minggu ketiga, semua crew dan artis yg terlibat semakin di sibukan pada munculnya konflik awal yg begitu menyakitkan, tatkala pemeran utama wanita yg berperan sebagai Park Mina, terkadang menangis tanpa bisa di hentikan karena terlalu mendalami peran.

Bukan hanya artisnya saja yg terbawa suasana namun semua anggota yg terlibat pada projek drama kali ini mengalami banyaknya tekanan mental, drama ini sangat berat dan ceritanya begitu menyakitkan bahkan Jimin selaku sutradara tak ingin mengulang beberapa bagian yg seharusnya di lakukan take ulang.

"Su-sutradara, i-ini makan siangmu..." anggota tim menyerahkan kotak makan kepada Jimin.

"Ya, kenapa kalian semua?"

[END] I'am Fun(Fuck) With You [Jikook x KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang