Sorry for typo
HAPPY READINGFLISSSS GREGET BANGET BUAT UPLOAD PART INI....
BISMILLAH
YUYUYUYU TEGARKAN HATI🙏_______
Kesal, Tidak adalagi emosi yang bisa jennie deskripsikan dari dalam lubuk hatinya. Seluruh lirik yang sejak dua jam lalu ia tulis sudah tersobek menjadi beberapa bagian hanya karena tidak masuk pada lagu yang akan dirilis. Emosinya naik kepermukaan sejak beberapa menit yang lalu hanya karena mendapat pesan dari lelaki biadab sekelas Taeyong.
Lelaki yang bertemu dengannya secara baik-baik itu kenapa justeru melakukan semua hal keji saat ini? Jennie tidak habis pikir darimana seluruh niat busuk itu berasal.
Yang lebih tidak masuk akal adalah bagaimana bisa Bre bersama lelaki itu? Bukankah seharusnya dia tahu kalau pergi dengan orang yang tidak dikenal itu berbahaya?
Dia sudah tidak bisa lagi berpikir dengan positif, jennie yakin lelaki bajingan itu akan mencari tahu identitasnya secara perlahan melalui Bre. Dan ia pun yakin bahwa anak menyebalkan itu akan membongkarnya, Ck lalu sekarang harus bagaimana?
Jennie mengambil ponselnya secara acak dari dalam tas, tanpa memperdulikan jika seluruh isinya akan berhamburan. Satu yang pasti, dia harus meminta bantuan So Hee untuk segera menemui gadis kecil itu sebelum Jongin mengetahui hal ini.
Jennie melakukan panggilan pada ponselnya dan di dering pertama, panggilan itu langsung dijawab oleh So Hee. Sepertinya manajernya itu sudah tahu apa yang terjadi, jennie yakin wanita itu sudah sampai di tujuannya.
"Cari Bre disekitaran sana, dia dibawa pergi oleh Taeyong. Kumohon eonnie, aku takut berita buruk akan bermunculan akibat kenekatan lelaki itu" Mengatakan seluruh perintahnya dalam satu tarikan nafas, jennie hanya takut jika anak itu dijadikan sebagai tameng oleh lelaki tidak bertanggung jawab seperti Taeyong.
"Kumohon eonnie, dan jangan sampai jongin mengetahui hal ini. Kumohon"
Jennie terus memohon hingga suaranya berubah menjadi bergetar, dia emosi. Sangat. Tapi tidak ada yang bisa ia lakukan selain diam, sampai So Hee mengatakan bahwa wanita itu akan berusaha mencari Bre. Barulah ia bisa bernafas lega, tidak dia tidak mengkhawatirkan anak itu. Hanya saja jennie takut Taeyong mendapat banyak berita baru dari mulut polos Bre.
Sepertinya meminta izin pulang untuk menenangkan diri adalah jalan terbaik, karena jujur saja saat ini jennie malas untuk melakukan apapun. Biar saja dia meminta tolong manajer jisoo atau siapapun yang bisa mengantarnya saat ini juga.
.
.Dua manusia berbeda usia yang terlihat tengah duduk disebuah taman sambil menyantap es krim di tangan, berhasil menarik perhatian siapapun yang berjalan melalui mereka. Tatapan kagum karena kecantikan gadis mungil itu berhasil membuat beberapa orang memotretnya dengan atau tanpa izin.
Iya, Taeyong memberikan izin pada siapapun yang ingin memotret balita itu, tentu dengan tujuan agar wajah gadis itu semakin tersebar dan memudahkannya membongkar kehidupan jennie.
Entah kenapa seluruh niat awalnya yang hanya ingin mengambil jennie, kini berubah. Ia ingin merusak kedua orang tua dari gadis kecil yang bersamanya, tanpa ada dendam apapun tapi seluruh perlakuan yang
Taeyong lakukan seolah Jennie maupun Jongin memiliki satu masalah besar dengannya, sungguh lelaki keji."Ahjussi, aku tidak pernah berjalan-jalan keluar seperti ini bersama eomma dan appa. Mereka melarangku, kenapa ahjussi membolehkan mereka mengambil fotoku, aku takut eomma tahu" Tanya Bre dengan heran, pasalnya sejak tadi ia tidak henti-hentinya merasakan kilatan blitz kamera mengarah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arctophile (End)
Fanfiction"Jika saja aku tidak mencintaimu, maka semuanya akan menjadi lebih mudah" -Kim Jennie "Hanya perlu tetap disisiku dan percayakan semuanya padaku, aku akan menjaga kalian" -Kim Jongin Apakah orang yang merusak segalanya bisa tetap dikatakan sebagai s...