Sore guys!
Aku comeback nih cuy
Selamat membaca Jangan lupa jejaknya ya
Kalo ada yang typo bilang ya guys biar nanti aku revisi.
...
Seperti ucapannya tadi, Deon selaku sahabat yang baik itu memberikan titipan Pinky pada Biru.
Sebenarnya Deon fine fine aja kalau Pinky suka dengan Biru. Toh Biru juga sahabat nya.
Tapi sayang, respon yang Biru berikan pada Pinky membuat Deon tak rela jika sahabat perempuannya itu sakit hati.
Jika Biru membuat Pinky menangis, maka akan ada Deon yang membawa sapu tangan untuk Pinky. Selalu seperti itu.
....
Saat ini Deon tengah menanti Biru di kantin. Deon dan Biru memang bersahabat sejak awal masuk SMA.
Deon mengenal Biru saat ia bergabung di ekstrakurikuler yang sama dengan Biru, ekstrakurikuler Basket.
Semenjak saat itu mereka berlatih bersama hingga membuat mereka dekat dan bersahabat.
Dan mendapatkan posisi yang tinggi di ekstra basket, Deon sebagai kapten dan Biru sebagai wakilnya.Biru juga mengikuti ekstrakurikuler futsal di sekolah. Dia yang jadi ketuanya.
Beberapa menit berlalu akhirnya yang dinanti Deon datang juga. Lelaki dengan Jersey kebanggaannya itu melangkah menuju meja dimana Deon duduk.
"Xa!"
Panggilannya memang bukan Biru, tapi Xabir. Hanya saja Pinky membuat panggilan khusus untuk Biru.
"Ada apa?" Tanya nya to the poin.
"Ada titipan dari Pinky"
ucap Deon sambil menyodorkan kotak berwarna hitam itu pada Biru."Balikin gue nggak mau nerima"
"Udah terima aja Xa, Pinky itu cewe tulus" ujar seseorang di belakang Biru.
"Halah Xabir mana mau sama Pinky" sahut lelaki disebelahnya.
Mereka adalah Ben dan Zidan. Sahabat Biru dan juga Deon.
"Terima Xa!" Ucap Deon menengahi.
"Oke tapi jangan salahin kalo nih kotak ada di tempat sampah"
"Terserah Lo, yang penting udah Lo terima. Seenggaknya Lo nggak akan buang tuh kotak kalo Lo punya hati. Tapi gue lupa, Lo kan nggak pernah punya hati kalo soal Pinky"
jawab Deon santai.Deon pun meninggalkan Biru dan teman temanya. Dia melangkah menuju meja kantin dimana ada beberapa gadis yang tengah makan.
Mereka adalah Pinky dan sahabat perempuannya, Mayra, Bianca dan Lisa.
....
Di sisi lain ada 4 orang gadis tengah makan sambil bersenda gurau di meja kantin.
Mereka adalah Pinky dan ketiga sahabatnya, Mayra atau yang kerap disapa May, Bianca alias Bia, dan Lisa orang yang paling cerewet diantara mereka.
"Bia, geser dong gak muat nih" desak Lisa yang duduk di ujung bangku panjang kantin.
"Pindah depan kan bisa!" Sewot Bianca.
"Nggak mau ah nggak asik masa Lo bertiga di sini gue didepan, itu namanya nggak setia kawan"
jawabnya dengan bibir yang mengerucut imut, kata ibunya."May! Lo cantik deh kalau mau geser"
"Dih ogah! Ribet sebelah gue ada Pinky"
"Pink, geser dong sesek nih guee" pinta Lisa dengan mengeluarkan puppy eyes nya.
"Nggak usah gitu mukanya, masih imutan gue juga!" Ucapan pedas itu terlontar dari mulut Pinky.
"Ih Pinky, gue sumpain Lo di tembak Xabir!"
"Aamiin Ya Allah, kabulkan lah sumpah Lisa sahabatku Ya Allah, yaudah sini geser" jawab Pinky dengan tangan yang menengadah ke atas.
Sementara May dan Bia hanya terkekeh geli melihat kedua sahabatnya itu.
Tak lama setelahnya, seseorang menduduki bangku di depan mereka, orang itu menyeruput habis minuman milik Pinky, dia adalah Deon.
"Deon!! Itu punya gue!"
"Bodo amat Pink, cape gue"
"Habis ngapain Lo?" Tanya Mayra pada Deon.
"Noh sahabat Lo minta gue ngasih hadiah sama si Xabir. Padahal kan dia tau Xabir kek gimana"
"Ye itu kan sahabat Lo juga kadal!"
"Lah kok Lo ngatain gue sih" sewot Deon tak terima jika Mayra mengatainya kadal.
"Apa susahnya sih Deon, Biru kan sahabat Lo?" tanya Pinky.
"Susah lah anjer, perlu dibujuk dulu tuh anak. Lo sih ngapain pake segala suka sama tu anak. Mending suka gue aja lebih gampang. Tinggal beliin susu kotak se kardus aja langsung bisa jadi pacar gue"
"Dih itu sih maunya elu dodol"
sahut Pinky ngerem, eh ngegas deng."Lo masih suka sama Xabir, Pink?"
Tanya Bia yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.
Sedangkan yang ditanya membalasnya dengan anggukan dan mata yang berbinar indah."Kenapa?"
"Apanya yang kenapa, Bi?"
"Kenapa masih suka, padahal udah sering nangis gara gara dia?"
"Kalo udah jatuh cinta mah beda" jawab Pinky.
"Pink, mending Lo berhenti aja deh! Mumpung belum terlalu jauh juga"
Ucap Lisa jengah karena sahabatnya itu keras kepala."Susah Lisa, dia bagian dari hidup gue"
"Bagian mananya? Jantung? Paru paru? Atau ginjel? Kalau ginjel sih jual aja Pink, nanti buat beli sugar baby"
Ucap Deon ngelantur."Sugar baby matamu Yon"
"Jadi diterima tadi?"
Lanjutnya bertanya pada Deon."Yaiyalah kalo nggak bisa ngamuk Lo ke gue"
"Hehe pinter banget sih sahabat gue satu ini"
ucap Pinky gemas lalu berdiri meraih pipi Deon dan menyubitnya keras sampai pipi itu merah.
Sahabat mereka yang lainnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Pinky dan Deon.
Pinky si gadis keras kepala disatukan dengan Deon lelaki yang dingin di luar namun hangat didalamnya, membuat persahabatan mereka awet.
Segini dulu ya guys,
Ntar up lagi kok jangan sedih ditinggal aku.
See you next chapter ✨
Jangan lupa hayo sama jejaknya.
Dah see you guys
Bubayyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink & Biru
Teen FictionCerita ini bermula saat Pinky masuk ke sekolah barunya, dimana ada seorang siswa yang mampu menarik atensinya. Pinky si gadis biasa saja. Selalu mengikuti kemanapun Xabiru pergi. Akankah perjuangannya membuahkan hasil atau malah sebaliknya? ...