2

4 1 0
                                    

Pagi ini untungnya Zara tidak kesiangan lagi buktinya jam 6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini untungnya Zara tidak kesiangan lagi buktinya jam 6.10 ia sudah ada di meja makan. Sarapan bersama Bunda dan Ayahnya.

"Oh ya Zara, nanti sepulang sekolah kamu ada acar?" tanya sang Ayah

Zara tampak mengingat sambil mengunyah makanannya "Gak ada si kayanya Yah. Emang kenapa?"

"Bagus dong, nanti habis dari sekolah langsung pulang ya. Jangan kemana mana, pokoknya langsung pulang" kini Bundanya yang menyaut

"Hm, emang mau ngapain Yah, Bun?" Zara mengerutkan dahinya

"Pokoknya kamu langsung pulang aja ya" jawab sang Ayah

"Ok"

Beberap manit kemudian Zara berpamitan kepada Bunda dan Ayahnya untuk berangkat sekolah, lalu menuju depan rumahnya.

"Pagi pak Asep"

Pak Asep merupakan supir keluarganya, yang biasanya mengantar jemput dirinya ke sekolah.

Pak Asep yang sedang mengelap kaca mobil menghentikan kegiatannya lalu menjawab sambil tersenyum "Eh pagi non"

"Non udah siap?" tanya Pak Asep

"Udah kok Pak"

"Yaudah yu non berangkat" ucap Pak Asep

Oh ya, Zara tidak berangkat bersama ayahnya karena arah ke sekolah dan perusahaan Ayahnya berbeda arah. Oleh karena itu ia selalu berangkat bersama Pak Asep, supirnya. Lagian Zara juga tidak ingin merepotkan Ayahnya, ia takut Ayahnya nanti telat ke kantor, yaa walaupun itu kantor milik Ayahnya.

***

Bel istirahat sudah berbunyi, siswa siswi dengan sergap keluar dari kelasnya, entah menuju perpus, koperasi, taman ataupun ada juga yang tetap di kelas tapi lebih kebanyakan murid pasti menuju kantin.

Sama halnya dengan Zara dan sahabatnya yang bernama Berlinda Muftiah atau kita panggil saja Berlin, mereka berjalan menuju kantin untuk mengisi perut mereka masing masing.

"Eh Zar duduk di sana aja yuk, yang gak rame" ujar Berlin sambil menunjuk meja di bagian pojok kantin

"Ya udah sana, kamu duduk sana nanti aku yang pesen makannya. Kaya biasakan?" usul Zara yang diangguki Berlin. Mereka berjalan berpisah, Zara yang menuju penjual kantin dan Berlin berjalan ke tempat duduk yang tadi ia tunjuk.

Zara mengantri di penjual bakso, tidak terlalu panjang si hanya beberapa orang saja. Jadi ia tak mengantri terlalu lama.

"Makanan dataaang. Taraaa bakso Mang Udeh" ujar Zara setelah duduk didekat Berlin.

"Keknya ada yang kelupaan deh Zar"

"Hm? Apa?"

"Minumnya Zaraa! Nanti kalo gue seret gimana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZARALDAFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang