CHAPTER 24

290 56 63
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Persiapan Esclaire & Glitz Group untuk perilisan musim baru itu sudah nyaris mencapai final

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Persiapan Esclaire & Glitz Group untuk perilisan musim baru itu sudah nyaris mencapai final. Teaser campaign sudah dipublikasikan beberapa hari yang lalu dan setidaknya telah membuat Jiya mendapatkan profit syahda atas antusiasme konsumer. Namun, ketimbang perasaan bagus yang berkunjung, Jiya sedang total dipeluk oleh rasa khawatir sekaligus merenyuk. Intinya, ada banyak perasaan cemar yang hinggap di penampungan batinnya.

Komposur menjauh.

Sedari tadi Jiya terus-terus menggigiti ujung jemarinya dan sesekali mengusap wajahnya. Nampak belingsatan sekaligus berbuncah. Nam Yoongi yang setia berada di ruangan Jiya hanya kapabel untuk memerhatikan—diam-diam saja. Barangkali jika Yoongi sedang tidak ada problematika dengan Jiya, ia akan sesegera mungkin menghibur Jiya. Hanya saja, masih ingkat, kan? Yoongi meyakini seratus persen bahwa Jiya masih marah kepada Yoongi. Terbukti karena semenjak tempo lalu, Jiya tidak pernah mau berbincang dengan Yoongi lagi.

Ngomong-ngomong soal problematika absurd antara dirinya dan Jiya—sumpah—sampai saat ini, Yoongi tidak tahu apa-apa soal maksud Jiya. Ia sempat menjelajahi informasi melalui situs web, namun ia tidak mendapatkan informasi apa-apa. Setidaknya sampai detik ini, Jiya tidak menagih itu, kan?

Beberapa saat yang kompatibel membantu Jiya untuk mencuri komposur dan mendistribusikannya pada sistem tubuh dan pikiran. Namun, itu tidak mudah. Dalam satu minggu terakhir, disinyalir telah ada pengeluaran janggal yang sama sekali tidak diketahui ajunnya, setidaknya ada dua perusahaan yang telah diakuisisi Jiya memutus konektivitas dengan intensi tak wajar, dan—yang paling parah—Yieun hendak memutus kontrak setelah musim baru ini berakhir, similar seperti ultimatum Ryuha tempo lalu. Jelas sekali soal bagaimana serebrum dipenuhi varietas perasaan minim komposur.

Jiya mendongak, menjatuhkan tatapan tepat kepada Yoongi yang berdiri. Pria dengan setelan apik itu mendadak mengalihkan pandangan—belum siap untuk diinvestigasi lagi. Sejauh ini, walau Yoongi dan Jiya selalu bersama lantaran memang tugas Yoongi mesti selalu di samping Jiyaㅡterkadang tidak bersama, sihㅡ, namun Jiya tak pernah memberi interes penuh pada Yoongi. Kali ini, Yoongi tidak lolos.

𝐌ㅡ𝐒𝐢𝐧𝐚𝐭𝐫𝐚 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang