putus

276 40 33
                                    

Putus
Haikyuu by furudate haruichi

Warning
BxB
OOC
Gak jelas

Atsumu bingung dengan Nishinoya. Sudah satu minggu ia diabaikan oleh kekasihnya itu. Sebenarnya apa salah dirinya?

"Samu," Ucap Atsumu dengan lesu.

"Apa?" Tanya Osamu tanpa mengalihkan pandangan nya ke arah Atsumu.

"Menurutmu kenapa Yuu mengabaikan aku selama satu minggu ini?"

"Karena kau jelek."

Sebuah bantal mendarat tepat di wajah Osamu setelah itu. Kembarannya itu sangat tidak menolong. Apa ia tidak tahu bahwa hubungannya dengan kekasih kecilnya itu sedang diambang kehancuran?

Atsumu mengambil ponselnya yang ada di meja belajar. Ia segera membuka sebuah aplikasi chatting dan menghubungi Sang kekasih tercinta.

Namun nihil. Panggilan darinya tidak dijawab, bahkan pesan pun hanya dibaca. Atsumu semakin panik.

"Kalau kau memang tidak ingin putus, kenapa tidak langsung datang ke rumahnya, sih?" Saran Osamu.

Atsumu segera bangkit dari ranjangnya dan mengambil kunci motornya. Ia langsung pergi ke tempat tinggal Nishinoya setelah mendengar saran Osamu.

"Yuu," Ucap Atsumu sembari mengetuk pintu depan kediaman keluarga Nishinoya.

Pintu pun terbuka dan terlihatlah Nishinoya dengan wajah cemberutnya.

"Yuu, kenapa kau menghindariku selama seminggu ini? Apa kau bosan berpacaran denganku?" Tanya Atsumu dramatis.

"Ayo kita putus," ucap Nishinoya sembari menyilangkan tangannya.

"K-kenapa?" Atsumu mulai berkaca-kaca.

Nishinoya memandang Atsumu tidak percaya seolah-olah memang ada masalah besar di antara mereka.

"Kenapa? Jujur padaku, kau ini tim bubur diaduk kan?" Tanya Nishinoya dengan wajah kesal.

Atsumu masih mencerna perkataan Nishinoya. Bubur diaduk? Hah? Apa maksudnya? Dia memang suka mengaduk bubur ketika memakannya. Tapi apa kolerasi antara bubur diaduk dengan hubungan mereka?

"Aku tidak mengerti."

"Aku tidak mau berpacaran dengan orang yang tidak tahu estetika makanan. Bubur yang sudah disajikan dengan cantiknya itu siap dimakan! Tapi dengan teganya kau mengaduknya?" Emosi Nishinoya meluap-luap.

Atsumu menggaruk-garuk telinganya, memastikan ia tidak salah dengar. Yang benar saja! Kisah percintaannya rusak hanya karena sebuah bubur?

"Tetapi bubur itu lebih terasa jika diaduk," Atsumu berusaha membela diri.

"Ya, itu kan menurutmu. Sudah, kita putus saja."

Nishinoya hendak menutup pintu rumahnya, namun Atsumu segera menahannya. Lelaki kecil itu memberikan tatapan tajam ketika tangannya dipegang oleh kekasi-ehem mantan kekasihnya.

"Kau tidak boleh egois seperti ini, Yuu," Ucap Atsumu mulai serius.

"Kalau seperti itu, kita tanya Osamu. Jika dia memilih bubur diaduk, kita tidak jadi putus. Kalau dia milih bubur tidak diaduk, kita putus."

Atsumu segera menelpon kembarannya itu. Semoga saja Osamu sehati dengannya. Jujur saja, ia tidak pernah memperhatikan kembarannya itu ketika memakan bubur.

"Oi Tsumu," Ucap Osamu di seberang sana.

"Kau lebih pilih bubur diaduk atau bubur tidak diaduk?"

"Pertanyaan macam apa ini?" Tanya Osamu heran.

"Jawab saja."

Atsumu dan Nishinoya menunggu jawaban dari Osamu dengan gugup. Sebenarnya Nishinoya tidak mau putus, tetapi ia tidak bisa mentolerir orang yang mengaduk bubur ketika memakan nya.

"Aku tidak pilih keduanya. Jujur saja, aku ini tim bubur pakai nasi. Eh, sudah dulu ya? Aku dipanggil bunda."

Atsumu dan Nishinoya terdiam ketika mendengar jawaban Osamu. Entah kenapa perkelahian mereka malah jadi konyol ketika mendengar pernyataan si kembar abu itu.

"Atsumu, sepertinya aku memang egois. Aku minta maaf," Ucap Nishinoya tulus.

"Ah, aku juga minta maaf karena tidak mau mengalah," Ucap Atsumu.

Mereka pun tidak jadi putus. Dan mulai dari hari itu, Atsumu dan Nishinoya berhenti memakan bubur.

Tamat

Yang mau baca versi socmed au bisa main ke twitter aku.

putus || AtsuNoya OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang