° • 10 • °

281 44 25
                                    

YEOROBUN

VOTE KOMEN JUSEYO

WARNING 🔞

SEMOGA SUKA 😊


Hamparan pasir dinginnya malam membalut kedua insan yang terbuai akan manisnya bibir yang bertautan. Ni-ki hampir tak mau memutuskan ikatan diantara mereka, Sunoo pun tak mampu untuk menolak hal itu.

Ni-ki beranjak dari posisi duduknya dan berganti posisi diatas Sunoo yang kini terlentang pasrah.

LIAR...

Di bawah langit malam dan juga diatas pasir pantai, disaksikan desiran ombak yang menerpa.  Mereka melakukan permainan yang panas. Indra penciuman Ni-ki pun terangsang bau manis yang tidak asing baginya. Aroma itu seperti candu yang membuatnya untuk semakin menjadi jadi.

Bibir Ni-ki kini sudah beralih haluan menuju tengkuk mulus milik Sunoo. Si pemilik hanya terdiam tak tersadar. Sunoo juga telah hilang kendali, hormon dalam tubuhnya menyuruh untuk meneruskan permainan panas ini.

Ni-ki mengendus aroma tubuh Sunoo diantara tengkuk bagian belakang dan rambut hitam milik Sunoo. Seperti terhipnotis begitu saja, dia juga meninggalkan bekas kemerahan disana. Bekas yang memerah kehitaman.

“Akh...” begitu respon Sunoo

Tangan Ni-ki meraih ujung bawah baju milik Sunoo memasukkan tangannya untuk meraih benda kecil di dalamnya. Mata Sunoo terbelalak mengetahui apa yang tangan nakal itu hendak lakukan. Mencoba melawan dan gagal.
Ni-ki sudah lebih tau dahulu, dia memegangi kedua tangan Sunoo dengan tangan satunya. Meletakkan kedua tangan tadi diatas kepala Sunoo, tak berhenti membrontak Sunoo  menggerakkan kakinya untuk menendang Ni-ki yang sekarang diatasnya.

Merasa kegiatannya diganggu Ni-ki pun melirik pemuda dibawah tubuhnya.

“Berhenti berulah, atau lo mau hal yang lebih parah lagi”

Ditariklah ujung baju Sunoo, Ni-ki menaruh ujung tadi di bibir Sunoo. Mengerti maksud Ni-ki dia pun menggigit ujung baju tadi. Memberikan akses leluasa untuk Ni-ki.

GILA..

Sunoo kini sudah gila

“Pintar juga lo,”

Setelah diberi ijin oleh pemiliknya Ni-ki pun mulai beraksi untuk memulai permainan keduanya.
Digigit benda kecil disana, dipilin, kemudian tidak lupa untuk menggoda Sunoo.
Permainan tanpa tarik ulur tentu tidak akan seru bukan. Dan bukan Ni-ki kalau dia tidak bermain dengan bonekanya terlebih dahulu.

“Akhhh... su..dah cuku..p aku.. mo.honnn pada....daa..mu..” Sunoo tertatih dan memohon berharap Ni-ki berhenti memperkosanya atau paling tidak berhenti bermain diarea sensitifnya.

“Apa kata lo? Ehhh gue nggak denger?”

“To...lo..ngg... aku mohon berhnti...”

“Lo bilang berhenti tapi lihat lo aja mendesah? Yakin mau berhenti? Apa perlu gue cek sekalian yang ada dibawah sana. Kayaknya bukan mau berhenti dah....” Ni-ki berhenti berbicara sejenak sebelum bebisik menggoda Kim Sunoo.
“Tapi lo mulai ketagihan bukan?”

Sunoo yang tersipu malu, memalingkan wajah merahnya. Ya meski malam tapi Sunoo takut Ni-ki menangkap basah dirinya.

“ Jadi nggak usah banyak bicara, biar gue yang ambil kendali. Lo seneng gue juga seneng. Dan harusnya lo bahagia karena gue nggak pernah ngasih servis yang cuman cuman”

To Catch Up  || SUNKI || NI-KI X SUNOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang