Ketika Itu

689 68 19
                                    

"Kalau sudah saling tersakiti dengan orang yang berbeda, biasanya akan saling paham untuk menghargai satu sama lain."

~

"Kita putus ya," ujar laki-laki itu kepada gadis dihadapannya.

Gadis itu terkejut dengan penuturan pacarnya, Fiqri Firdaus. Rasanya diantara mereka berdua tidak ada permasalahan yang serius. Malah Fiqri yang menjauhinya beberapa hari ini dengan alasan fokus pertandingan dan itu malah membuat Melati Daeva Oktavianti atau sering disebut Meli menjadi biasa saja dan memahami kesibukan sang pacar karena membela negara.

"Loh? Kenapa? Kok Mas tiba-tiba mutusin aku? Aku ada salah sama Mas?" tanya Meli dengan harapan bahwa semua yang dikatakan oleh Fiqri hanya bohong belaka.

"Nggak, aku yang salah, Mel. Aku nggak akan bisa dan pantas untuk ada disamping kamu," tutur Fiqri dengan alasan yang menurut Meli tidak tepat.

"Mas, kita baru setahun bareng. Dari awal kita masuk pelatnas, sampai sekarang ikut turnamen internasional. Semalu itu kamu untuk berhubungan dengan aku?" tanya Meli yang masih tidak percaya.

"Nggak gitu, Mel. Kamu nggak akan paham."

Meli merasa kesal, dirinya serta keluarga sudah mengenal Fiqri satu sama lain. Rasanya konyol untuk mengakhiri hubungan secara tiba-tiba.

"Mas, hubungan yang sudah berhubungan dengan orang tua itu sangat konyol untuk diakhiri. Apalagi dengan alasanmu yang nggak bisa masuk diakal," jelas Meli sambil menahan emosinya.

"Mas minta maaf, Mel. Mas pergi dulu untuk latihan. Kamu jaga diri baik-baik, ya."

Fiqri meninggalkan Meli sendirian yang masih tidak pikir dengan mantan barunya. Entah apapun alasan konyolnya, pasti Fiqri mempunyai rahasia yang nantinya akan membuat Meli semakin terpuruk. Meli yang saat ini sudah kebingungan harus tetap latihan untuk persiapan mengikuti pertandingan internasional.

Melati Daeva Oktavianti atau sering disebut Meli, merupakan gadis cantik dan manis serta merupakan aset negara. Mengapa? Ya, dirinya merupakan atlet badminton yang sudah mengikuti serta memenangkan banyak turnamen internasional. Dirinya bermain ganda putri dengan temannya sendiri, Glori. Meli sangat sukses dengan pencapaiannya di bulu tangkis.

Namun sepertinya, ia kalah dalam masalah percintaan. Baru saja, orang yang ia sayangi selama setahun belakangan malah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dan dengan alasan yang tidak bisa masuk diakal. Mungkin ia akan bisa menghadapinya sendirian, tapi dirinya belum siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan oleh kedua orang tuanya yang sudah mengenal Fiqri.

Meli memutuskan untuk ke lapangan dan menemui Glori, untuk latihan. Mukanya memang bisa menampilkan ekspresi bahagia tapi tidak dengan perasaan di hatinya saat ini.

~~~

Disisi lain...

"Mas, Aya udah bosan sama Mas," ucap gadis tersebut dan membuat Praveen Jordan atau sering disebut Ucok menjadi terkejut.

"Aya kenapa bosan? Mas ada buat salah?" tanya Ucok sambil menggenggam tangan Aya.

"Aya capek sama mas, mas terlalu sibuk sama latihan dan kita jarang ketemu!" Aya segera melepaskan genggaman Ucok dan menghindari kontak mata dengan laki-laki yang ada di depannya.

"Aya? Mas kan giat latihan kayak gini biar menang pertandingan, terus biar Mas bisa buat nama baik Indonesia naik. Mas ini atlet Aya, ada kewajiban yang Mas harus capai," tutur Ucok dengan nada lembut.

"Pokoknya aku capek mas, terserah mas aja. Aku mau putus pokoknya, aku udah capek. Masa jalan cuma dua kali seminggu doang, kayak apaan aja," protes Aya pada Ucok dan membuat Ucok menghela napas panjang.

"Aya serius mau putus sama Mas?" Tanya Ucok kembali sambil memastikan jawab dari Aya dan ternyata Aya kemudian hanya mengangguk dan Ucok menghela napas panjang dan kasar.

"Ya sudah, mulai hari ini kita putus. Terima kasih ya, Aya. Atas setahun bareng-barengnya. Mungkin kita memang tidak atau belum jodoh," ucap Ucok lagi sambil masuk ke dalam lapangan untuk kembali latihan.

Sebelum berjalan masuk, Ucok sempat membalikkan badannya dan menatap Aya dengan penuh damai.

"Aya, kesehatannya dijaga dan jangan lupa makan teratur, ga boleh telat," ucap Ucok terakhir kali dan pergi dari sana.

Ucok masih tidak percaya bahwa Aya memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan diantara mereka. Ucok yakin ada alasan lainnya, tetapi Ucok sangat menghargai privasi dari Aya sendiri. Akhirnya Ucok bergegas untuk mengambil raket serta tas olahraganya.

"HEH UCOK, LO DIMANA? GUE UDAH LUMUTAN NUNGGU LO!" teriak Debby kepada Ucok melalui telepon Whatsapp.

Dirinya merupakan atlet badminton dan mengharuskan untuk tinggal di asrama, saat ini memang dirinya bermain di sektor ganda campuran bersama Debby Susanto atau sering dirinya sebut sebagai Ci Debby. Sifat Ucok yang kadang suka teledor, membuat Ci Debby harus banyak bersabar dengan sifat keibuan yang dibawa.

Disaat sedang berlari ternyata ia tidak melihat seseorang yang ada didepannya dan tiba-tiba...

Brukkk...

Baby BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang