"aneh tau, kalau kau yang menyetir..." ujarnya, sementara aku menyetir. "ya lagian gimana, kamu kan ngga bisa nyetir disiniii, teruskan kerumahku juga, mendadak lagi" racauku "kamu gasuka?" tanyanya tanpa bersalah "ya, ya engga gitu, mendadak banget, jangankan orang rumah, aku juga ngga siap ge! Kayak aku belum siapin apa-apaaa.. terus ayo kerumahmu, apa ngga jantungan aku!"
"yauda Maaf.."
"ngejawab! Gausah di jawab!""aku Cuma—"
"ge, diem atau aku turunin disini!?"
"aku tidak yakin, kamu juga paling tidak bakal tega..""ge!"
"iya aku diam"Hari ini aku menemani salah satu jadwalnya di Indonesia, masih dalam rangka kunjungan SMtown juga, setelah usai, tiba-tiba saja Kun-ge mengajakku untuk mengunjungi rumahku, hah? jadi rumah siapa sih? kok dia yang ngajak.
Ya udahlah, karena kupikir ia akan sangat sibuk 'lagi' setelah ini, aku telpon mama, dan kata "HAH" adalah yang kudengar setelah itu. Mama terdengar sangat bingung dan sedikit kelabakan, harus menyiapkan makanan apa, apa ia makan dirumah juga atau tidak, tapi aku minta mama untuk siapkan yang biasa saja, Kun-ge juga berkunjung biasa dan takkan lama juga.
"sudah sampai?" tanyanya.
Aku menepuk dahiku, sore ini cukup ramai di sekitar rumah. Siap-siap jadi bahan berita tetangga. Putri pertamanya yang jarang pulang tiba-tiba membawa pria super duper ganteng dari belahan bumi lain.
"ada sesuatu yang harus aku lakukan nanti?" tanyanya
"eumm tidak ada yang spesial, biasa saja""okay, aku sudah siapkan beberapa kata bahasa Indonesia juga dan mungkin aku bisa sedikit-sedikit mengerti apa yang nanti orang tuamu bakal katakan.."
"em okayy. Oh ya ge, jadi Kun-ge yang.. yang.. jangan terlalu wah begitu, kayak.." dia dengan senyuman penuh kesabarannya mengangguk paham
"yaya aku paham.."
"terus jangan tebar pesona!"
"siapa yang tebar pesona!?" ujarnya lalu keluar dari mobil"oh iya, dia mah pesonanya gausa di tebar udah ketebar sendiri.. hue saking gantengnya" gumamku dan menyusul Kun-ge keluar.
Aku langsung menganga begitu keluar dari mobil. Kun-ge terlihat terlalu tampan jika disini. Seperti ia terlalu bersinar bahkan hanya ketika ia merapihkan jaketnya. Lalu ada beberapa remaja melewati kita dan dia terus-terusan memandangi Kun-ge
"ge!" aku lekas menariknya, ia malah membalas tersenyum pada mereka.
"ya! bahkan mereka bukan fansmu! Kenapa kau senyum juga ke merekaa!!" teriakku padanya
"ya! waeee!? Aku baca Indonesia tuh begitu!" balasnya"ish, kau tidak bawa masker begitu, kenapa kau tidak pakai hodie yang ada kupluknya gitu? Atau topii gituuu.." aku sedikit panik sambil mencoba menutupi wajahnya
"ya' kan tinggal masuk ke rumahmu, kenapa kamu secerewet ini!?.." ujarnya sambil menahan kedua tanganku.
************************
"ow rumahmu bagus juga.." ucapnya pelan begitu kita sudah di ruang tamu sekarang.
"maa" panggilku dari sini
"oh mba udah dateng—" adikku yang niat awalnya mungkin menyambutku dan tamu di sampingku ini malah jadi mematung"mama mana?" seperti orang bingung adikku lama merespon dan pada akhirnya ia hanya menunjuk arah menggunakan jarinya lalu bergegas memanggil mama.
"aa Putri udah datang sayang—"
lagi. Tidak jauh beda dengan adikku. Aku menyipitkan mataku melihat mereka dengan respon tak terduganya"halo ibu, apa kabar, saya Kun" ucapnya dengan inisiatifnya sendiri
"eo, iya, Kun, nak Kun, hooh mama tau.. iya, eh sebentar ya. Put, itu disuruh duduk!" aku pun meminta Kun-ge untuk duduk dan menunggu sebentar
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Okay Speaking Korean [Kun WayV]
Fanfiction[COMPLETE] China and Indonesia, meet in Korea!! Mencoba hal baru, membawa seorang gadis asal Indonesia kepada keberuntungan atau mungkin bisa dibilang sesuatu yang menantang? Ana seorang mahasiswi di salah satu universitas Korea Selatan yang sedang...