Haiii, kembali lagi dengan authorr💚
Makasih karena mau baca cerita iniii, jangan lupa untuk divote, komen dan follow akun aku yaaa
Oke langsung ajaa kuyyyyHappy reading all~
Mahesa terus mengikuti Yudhakara dari belakang untuk mencari Kian Santang. Ia sangat kesal karena sedaritadi mereka tidak menemukannya juga.
"Akhh!! Sampai kapan kita harus mencari seperti ini? Memangnya dimana kau menemukan mereka Yudhakara bodoh?!" Ketus Mahesa yang kesal
"Heyy! Tutup mulutmu! Kalaupun aku tau dimana mereka, aku sudah menunjukkannya padamu daritadi!" Ucap Yudhakara yang ikut merasa kesal
Mahesa mendengus kasar dan terus berjalan untuk mencari musuh abadinya. Mahesa ingin melihat sudah sampai mana memangnya kekuatan Kian Santang? Dan yang pasti Ia sudah tidak sabar menghabisi sang musuh abadi.
******
Surawisesa mengikuti arah pandang Siliwangi, Ia membelalakkan matanya ketika melihat air yang sudah Ia taburi racun yang dibawanya tadi tertumpah dan mengeluarkan banyak busa-busa
"Apa itu putraku? Bukankah air itu kau yang membawanya?" Tanya Siliwangi
Surawisesa mulai panik dan bingung ingin berkata apa
"Ahh, y-ya Ayahanda" jawab Surawisesa yang berusaha bersikap biasa saja
"Tapi mengapa air itu berbusa?" Tanya Siliwangi
Surawisesa gelagapan, Ia mati kutu tidak tau harus menjawab apa
"Apakah kau berniat meracuni rakamu Kian Santang? Putraku?" Tanya Siliwangi yang mulai curiga karena tadi sang putra sempat menanyakan keberadaan rakanya
"Tidak Ayahanda! Itu tidak benar! Mana mungkin aku ingin membunuh rakaku sendiri!" Sergah Surawisesa cepat-cepat
"Lalu? Apa artinya ini?" Tanya Siliwangi mendesak
"Tadi aku melihat emban yang ingin membawakan air ini pada raka, karena kebetulan aku ingin mengunjungi raka Kian Santang jadi sekalian saja, tapi ternyata raka Kian Santang tidak ada dikamarnya" ucap Surawisesa dengan alasan yang dibuat-buatnya, Ia sudah berkeringat dingin saat ditatap intens oleh Siliwangi
"Benarkah? Kalau begitu suruh emban itu menemui Ayahanda" ucap Siliwangi yang membuat Surawisesa makin berkeringat dingin
'Habislah riwayatku' batin Surawisesa panik
"Ba-baiklah Ayahanda" ucap Surawisesa
*****
Tringgg
Sringgg
Dughhhh
Wushhh
Dughh
Wushhh
"AstaghfirullahAladzim!" Ucap Kian Santang yang terkejut dan segera menghindar
"Rayi awass!" Teriak Rara Santang
Wushhh
Srettt
Sringg
Wushhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang (Hiatus)
Historische RomaneIni cuma khayalan aku aja yaa, gak sesuai fakta ataupun sejarah, aku cuma iseng2 aja buat cerita ini hehee, tapi ada beberapa yg aku ambil dari sinetronnya nantinyaa, semoga aja pada sukaa yaaa🤗 Jangan lupa divote, komen dan follow akun akuu...