Reasya melenguh karena merasakan getaran pada bantalnya. Reasya membuka matanya dan mencari benda yang bergetar membangunkannya dihari minggu. Benda tersebut berbentuk persegi panjang dan pipih. Reasya mengambil benda tersebut. Ternyata alarm yang terpasang. Reasya menggeser lingkaran yang muncul dilayar benda persegi panjang itu.
Sebuah rengkuhan menariknya kebelakang. Hingga punggungnya bersandar pada sesuatu yang bidang dan hangat. Hembusan nafas menerpa sisi wajah Reasya.
Reasya membelalakan matanya ketika melihat hari yang tercantum pada benda persegi panjang itu. “Gam, bangun. Gue gak mau telat lagi” ucap Reasya sambil menepuk tangan yang melingkar diperutnya.
Hanya gumaman tidak jelas yang membalas ucapan Reasya. “Gam, lo gak bangun gue nginep dirumah Sheyta nih” ancam Reasya.
“gue masih ngantuk, Sya. Lima menit lagi” Reasya mendecak. Reasya mengambil benda pipih tersebut dan menempelkan ditelinganya.
“halo, Shey. Malem ini gue ngi---” benda pipih itu diambil alih dan ia terbebas dari rengkuhan yang mengurungnya semalaman. Reasya mendecak melihat cowok yang tidur disampingnya hanya membuka matanya tanpa berniat beranjak. “harus banget, ya buat gue kesel tiap pagi cuman buat bangunin lo doang?” tanya Reasya kesal.
Sebuah kecupan dipipi kanannya membuat Reasya semakin kesal. “karena lo gak pernah mau gue cium di bibir, morning kiss nya dipipi aja” begitu kata Agam saat Reasya protes dengan kelakuan cowok itu dipagi hari. Bahkan setiap pagi.
Reasya langsung berjalan menuju kamar mandi yang berada dikamar tersebut. Biarkan Agam yang mandi dikamar sebelah. “Sya, kok gue yang mandi disebelah? Itu kan kamar lo” protes Agam.
Reasya hanya memukul pintu kamar mandi. Agam menghela nafas dan membawa seragamnya. Agam mendorong pintu yang terletak disamping lemari. Sampailah Agam dikamar sebelah.
Sekilas info, mereka berdua tinggal diapartemen. Sebelum berkah (itu menurut Agam, kalau menurut Reasya itu bencana) terjadi dua minggu yang lalu, apartemen ini milik Agam dan kamar sebelah milik Reasya. Ntah kebetulan yang waw atau apalah itu, Agam bersyukur atas itu.
Singkat cerita, Agam dan Reasya menikah dua minggu yang lalu. Karena perjanjian antara dua orang tua tentang janji baik (ini juga menurut Agam, kalau menurut Reasya itu konyol) tentang anak anak mereka.
Agam setuju setuju saja menikah dengan Reasya. Karena Reasya sangat multitalenta. Menurut Agam, Reasya sudah masuk kriteria idaman bagi Agam. Dimulai dari fisik, Reasya termasuk orang yang enak dipandang, apalagi ketika bangun tidur. Tinggi Reasya cukup ideal dan berat badan yang seimbang dengan tingginya. Kulitnya putih, memiliki bulu mata yang lentik, bola mata yang berwarna hazel itu sangat menenangkan, bibirnya yang berwarna pink alami, dan memiliki senyum yang manis ditambah lesung pipi dikedua pipinya yang agak chubby itu ketika tersenyum.
Reasya juga bisa masak sambil bedakan. Pokoknya Reasya sangat idaman dan Agam bersyukur karena Reasya adalah miliknya. Hanya miliknya. “Agaaam! lo lama, gue berangkat sendiri!” sayang. Sikap Reasya tidak pernah manis kepada Agam selama ini.
^0^
Reasya berjalan santai menuju kelasnya. Ia berhasil pergi sendiri. Yang akhirnya, Reasya terbebas dari tatapan tatapan iri siswi siswi SMA Naratama. Langkah Reasya terhenti karena dihadang oleh tiga orang perempuan. Reasya bosan bertemu terus tiga cewek ini. “akhirnya lo sadar diri juga buat gak deket deket Agam. Dan kayaknya Agam juga udah sadar kalo lo sama sekali gak menarik” ucap Teressa.
“bagus, kan? Sekarang, biarin gue ke kelas” ucap Reasya.
“tunggu dulu, dong. Gue tau lo anak nerd, tapi coba berpakaian selayaknya anak nerd beneran. Gak usah setengah setengah gini” Reasya memutar bola matanya malas. Sekarang ia menyesali tidak ke kelas bersama Agam. Kalau bersama Agam, ia tidak akan dicegat seperti sekarang. Ya, meski Agam beda kelas dengannya. Tapi setidaknya Reasya bisa tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Relationship
Teen Fiction"Kalau lo gak punya sifat player, gue bakal nerima semua ini dengan lapang dada" - Reasya Aninda Deviora Senara - "Gue bakal cari semua cara biar lo bisa suka sama gue. Cuman lo yang mudah buat gue tinggalin semua pacar gue kalo lo yang minta" - Aga...