06

735 150 4
                                    

Yuuta mengecek jam di tangan nya. Harus nya Jiwoo sudah keluar kelas sekarang, Berhubung kegiatan kelas 12 sudah selesai sejak tadi dan hanya di isi jam kosong, Yuuta lebih memilih untuk pulang. Tanaka melirik pelan ke arah Yuuta yang sudah bersiap-siap meninggalkan kelas, Mau kemana murid baru itu?? Ah sudahlah bukan urusan Tanaka. Lebih baik tidur.

Sementara Yuuta yang sedang menunggu Jiwoo di gerbang,

"Jiwoo!"

Yuuta melambaikan tangan nya lalu tersenyum manis. Jiwoo yang sekarang sedang berjalan di samping Yuuta ingin sekali segera segera melarikan diri. Bagaimana tidak, Orang-orang disekitar Jiwoo sedang membicarakan hubungan Yuuta dan Jiwoo. Jiwoo memilih untuk mengabaikan mereka dan mengobrol bersama dengan sang kakak. 

'''

"Aku pulang!"

"Aku juga."

Segera saja para kucing mengerumuni kehadiran 2 saudara Seo. Yuuta dengan senang mengelus lembut bulu halus kucing berwarna warna hitam putih milik Jiwoo. Jiwoo menatap Kaiden, Ia agak khawatir karena kucing kuning itu belum makan sejak siang. Namun dengan segera Jiwoo melihat ke kaleng di belakang Kaiden yang sudah terbuka bersih dan tidak ada sisa makanan.

"Tentu saja kucing gembul itu sudah makan Jiwoo. Dia kan selalu lapar, rakus memang." Celetuk Yuuta santai. Wow dia tidak tahu saja kecelakaan apa yang akan menimpa pipi halus nya, Ya tentu saja kucing itu akan segera menampar Yuuta yang kurang aja--

PLAAK

Tuhkan.

"Kaiden, sakit!!"

Kucing kuning itu tersenyum puas melihat Yuuta yang sedang mengeluh kesakitan. Memang ya menyiksa dan menggoda Yuuta adalah hiburan terbaik. Jiwoo menggeleng pelan. Jiwoo berdiri dan menghampiri  kucing yang mereka selamatkan kemarin. Jiwoo bertanya-tanya kenapa kucing itu belum bangun juga, Tentu saja Jiwoo khawatir. Kucing itu belum bangun sedari tadi.

"Begini... tadi dia sudah bangun." Sahut Kaiden sambil mengalihkan pandangan. Yuuta menahan tawa nya. Tentu saja ia mengetahui jika kucing itu pingsan lagi karena Kaiden menendang  kucing hitam-abu itu dengan lumayan kencang. Yaa, lagipula itu salah kucing itu. Kucing hitam-abu itu bangun-bangun sudah menggertak dan berhasil membuat ketiga kucing disana ketakutan. Alhasil Kaiden turun tangan. Jadi ini semua bukan salah Kaiden. 

Mimik wajah Jiwoo langsung berubah menjadi cerah, "Benarkah kapan?! kapan??" Masih dengan pandangan yang di alihkan, Kaiden membalas. "Tadi sebelum kamu datang."

"Baguslah."

Kaiden mengalihkan pandangan ke Yuuta yang tiba-tiba saja sudah tidur di sofa belakang nya. 

"Hei Yuuta, apa pekerjaanmu hanya rebahan saja ya?" 

"Terserah aku dong."

Kaiden menggeram kesal lalu kembali menghadap Jiwoo. Memang tidak ada selesai nya jika berdebat dengan Seo Yuuta. Kucing kuning itu menggeleng pelan. Bisa-bisa Kaiden benar terkena darah tinggi karena Yuuta. Anak satu itu selalu membuat Jiwoo emosi. Dasar.

Kaiden melanjutkan pembicaraan nya dengan Jiwoo. Sampai pada akhirnya Jiwoo ikut tertidur seperti Yuuta. Kucing Tsundere itu melirik ke arah Yuuta dan Jiwoo yang sedang tidur dengan wajah damai mereka. 

'''

"Hoaam,"

Yuuta terbangun dari tidur sore nya. Yuuta merubah arah posisi tidur nya menjadi terlentang lalu menoleh ke arah pemandangan yang membuat Yuuta tersentak kagum. Sepertinya Kaiden sedang mengisi Force control nya ya. Keren.  

Thunder & Fire [Eleceed ff] UncontinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang