"Bryan ada?"tanya Devan ketika dirinya sampai di markas geng milik Bryan.
Cowok kribo yang ditanyanya menggeleng. Devan menghembuskan nafas panjangnya, kemudian menelfon Bryan.
"Ck, nggak diangkat lagi."kata Devan saat telfonnya tak kunjung di angkat oleh Bryan.
"Gak ada yang tau dia kemana?"tanya Devan.
"Nggak tau bang. Tadi abis dapet telfon terus pergi. Katanya adeknya pingsan."
"Berarti udah dari tadi perginya?"
"Iya,"
"Yaudah, gue balik dulu. Ntar kalo orangnya ke sini bilangin kalo gue abis ke sini nyariin dia."kata Devan lalu meninggalkan markas itu.
"Terus abis nganterin si Zora Bryan kemana?"tanya Bryan dalam hati.
***
"Kalian tuh kenapa sih ngungkit-ngungkit nama itu?"omel Nasya pada trio kunyuk di depannya.
"Apa sih Lo, orang gak tau juga,"balas angel tidak terima.
"Halah, ngeles aja Lo."kata Nasya, kesal sekali dia pagi ini.
"Apa sih Lo!"
"Apa?!"
"Apa?"
"Apa?!"
"Woyy udah diem kenapa sih? Jangan berantem terus. Mau, di panggil BK?"tanya Fera, Nasya melengos. Muak menatap wajah angel.
"Dia nih, cari gara gara Mulu,"Nasya melirik Angel yang tidak terima karena ucapannya barusan.
"Kok gue sih?"
"Yaiyalah Lo. Emang siapa lagi biang keroknya kalo bukan Lo!"
"Anjing ya Lo,"
"Lo babi bangsad!"maki Nasya.
"Lo setan!"
"Lo uler!"maki nasya balik.
"Ngelunjak ya lo!"
"Kenapa? Mau apa lo? Mau nendang? Mau nampol? Mau nginjek? Mau nyruduk? Mau nonjok? Mau jambak? Mau nyakar? Sini maju, gue juga bisa kalo jurus begituan aja mah, kecil!"cerocos nasya sambil menaikkan satu kakinya ke atas bangku. Angel yang sudah mengepalkan tangannya saking emosinya dengan Nasya langsung pergi meninggalkan kelas begitu saja. Cewek bawel itu memang menguras emosinya.
"Nasya! Turunin kaki lo! Kelihatan tau!"teriak Vera yang langsung membuat Nasya gelagapan. Cewek itu langsung memegangi area pahanya sambil menatap horor pada teman temanya.
"Kalian gak liat apa-apa kan?"tanya Nasya memastikan.
"Kalian gak liat area terlarang kan?"tanya Nasya sekali lagi. Teman temanya hanya diam, sambil tersenyum tanpa dosa.
"KALIAN LIHAT YA?!"teriak Nasya dengan pipi yang entah sejak kapan sudah memerah.
"Pink kan sya,"sahut Bevan tiba tiba.
"Gambar bunga,"sambungnya.
Nasya melotot, dasar Bevan. Nasya mewek, dia keluar kelas begitu saja. Malu? Sudah pasti. Dan rasanya Nasya ingin kabur ke Pluto sekarang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA milik ZORA
Подростковая литература"kenapa Lo nglakuin itu?"tanya Zora marah. "Dare, ToD."dengan enteng Aldi menjawab, membuat Zora geram setengah mati. "Lo bisa beli boneka di pasar buat objek permainan bodoh Lo itu. Asal jangan gue! karna gue bukan boneka yang seenak jidad Lo perla...