Eps. 5 Hampir terlambat

74 10 9
                                    

3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3

2

1

快樂閱讀🎬

Seorang gadis cantik berlari di koridor sekolah dengan tergesa-gesa. Tangan putih nya mengusap peluh yang membasahi dari di sekitar dahi dan pelipas, pagi-pagi sudah mandi keringat begini membuat mood gadis itu terjun ke dasar sungai. Andai saja tadi malam ia tidak ikut dan andai saja tadi malam ia langsung tidur bukan nya begadang seperti kelelawar. Lagi pula kalo pagi tadi ia menerima tawaran diantar sang kakak ia takkan berlagak seperti orang lomba lari sekarang mana tadi ia diturunkan tak sesuai tujuan apes banget hari ini menurut nya.

Brakk

"Hos hos hos ...." Tersengal-sengal sambil memegang dada nya yang berdegup kencang. Kulit putih gadis itu terlihat merah dan bibir yang pucat, rambut indah yang biasa nya rapih kini tergerai berantakan. Ia merayap mendekati meja sambil berpegangan mencoba acuh dengan tatapan orang-orang yang melihati.

Bruk

"Zahraaa!!" Pekik Nisa terkejut kala tubuh yang terlihat lemah itu terjatuh ke lantai.

"Zah bangun hei! Zah bangun jangan pingsan!"

Emang udah pingsan itu kampret

Duh neng cantik kenapa tuh

Kasian mau gue gendong bawa ke UKS tapi takut sama pawang nya yang udah kek bulldog

Eh woi ada yang bawa minyak kayu putih gak itu kasian anjir

Panggil PMR sana suruh bawa tandu cepetan!

"Zah bangun!"

"Kalian yang cowok kok malah diem bukan nya bantu angkat bawa ke UKS!"

"Duh bukan gak mau yah nis lu pan tau pawang nya serem kayak sebelas-duabelas sama setan!"

"Yah terus gimana ini?!"

"Bentar tadi udah ada yang manggil PMR!" Ujar Sri selaku ketua kelas.

Kelas seketika ribut mereka mengerubungi gadis itu yang menutup mata dan wajah pucat tampak lemah. Bahkan orang-orang dari kelas lain pun ikut mengelilingi mereka yang malah menambah pengap mana rusuh lagi para cowok yang panik menyusul ke ruang UKS untuk membawa tandu yang tak kunjung datang-datang sedari tadi.

"Minggir!" Ucapan dingin dari seseorang membuat khalayak ramai itu menengok lantas memberi jalan sosok itu. Menyelipkan tangan pada pundak dan lutut Zahra seseorang itu langsung mengangkat nya dengan santai tak merasa berat lah emang dasar nya enteng sih:v

Néo KósmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang