Happy Reading ...
Brak!
"Apa ini? Apa ini, Aurel. Menjijikan!" marah Sean memukul meja di depan mereka keras.
Foto di mana Aurel yang sedang berbaring di tempat tidur bersama Melvin. Serta video di mana Aurel datang ke apartemen milik Melvin dan Syifa terputar sampai dengan selesai itu. Tersebar luas di sekolah SMA Kencana. Yang tidak lain itu adalah ulah Syifa sendiri saking bencinya ia kepada Aurel.
Setelah Aurel baru saja memasuki pintu gerbang. Sudah banyak caci-maki yang di lontarkan kepadannya. Semua murid menatapnya sinis dan meneriakinya denga sebutan pelakor. Itu semuah Aurel terima dengan lapang dada. Ia menyesal sangat menyesal. Tetapi dia bisa apa? Ini permintaan sang Kakak untuk yang terakhir kalinya.
Aurel di hadapan Sean hanya bisa menunduk dan terisak menanggung malu. Ia malu kepada semua orang, Sean dan juga Melvin sama Syifa. Terlebih lagi ia malu kepada dirinya sendiri.
"G--gue, malu S--sean," cicit Aurel menunduk dalam.
Sean tertawa kencang, "Lo malu? Malu lo bilang? Haha. Kenapa harus malu? Itu ulah-lo sendiri."
"Gue gak nyangka, lo jadi seperti ini Aurel. Benar-benar miris," ucap Sean terus terang.
" S--sean---"
"Apa?" kata Sean mendekat kepada Aurel. "Gue kecewa sama lo! Gue pikir lo cewek baik-baik. Tapi nyatanya? Lo gak lebih dari seorang jalang!"
"Stop! Stop Sean, gue mohon, gue gak gitu," bantah Aurel dengan menutup wajahnya.
"Gak gitu gimana? Lo tolol apa bego?"
Grep!
Aurel memeluk tubuh Sean dan menumpahkan tangisannya. Sementara Sean, hanya diam terpaku saat Aurel memeluknya. Jujur saja, ia sangat kecewa saat melihat semuannya.
"Sean gue malu ...." Badan Aurel bergetar dengan terus terisak di dalam pelukkan Sean.
"Lepas!" bentak Sean melepaskan pelukan Aurel dengan kasar.
"Dasar wanita murahan!" maki Sean meninggalkan Aurel sendiri.
Sean sangat kecewa dengan apa yang ia lihat. Aurel? Yang perlahan-lahan, menggeser nama Syifa di dalam hatinya. Sekarang, malah membuat harapan Sean hancur begitu saja.
* * *
"Aku gak suka cara kamu!" tekan Melvin menatap Syifa marah.
Syifa balik menatap Melvin sinis. "Kenapa kamu belain dia? Kamu masi suka sama dia?" tanya Syifa ngegas.
Melvin memijit pelipisnya yang sedikit pening. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikiran istrinya yang nekat menyebarkan video itu.
"Bukan itu, Syifa. Aku gak suka aja, cara kamu itu sudah keterlaluan," jelasnya agar Syifa paham.
Syifa bangkit dari duduknya. "Keterlaluan? Kamu bilang aku keterlaluan? Kamu pikir dong, Vin. Gimana cara Aurel mau merusak rumah tangga kita! Aku bersyukur, karena obat yang di berikan Aurel bukan obat perangsang, gimana kalo obat itu? Mungkin ka--kamu ...." Syifa tidak melanjutkan ucapannya karena tidak sanggup menahan sesak didadanya.
Melvin sempat termenung. Syifa ada benarnya juga, tetapi tetap saja. Yang di lakukan Syifa salah.
"Aku ngerti Syifa, tapi kalo Aurel di keluarin dari sekolah gimana?"
"Aku gak peduli! Aku justru senang."
Lelaki itu menghela nafasnya pelan. Susah memang jika sudah berdebat dengan Syifa. Pasti tidak akan ada habisnya.
"Terserah kamu, tapi aku yakin. Ini bukan sepenuhnya salah Aurel!" tekan Melvin memperingati Syifa dan pergi meninggalkan Syifa sendiri yang hanya diam.
Syifa mencerna kata-kata Melvin barusan. Apakah ia sudah keterlaluan? Syifa juga sempat berpikir, kenapa Aurel yang begitu baik kepadannya. Tiba-tiba berubah? Aneh bukan? Syifa harus cari tau itu. Urusan Melvin. Itu belakangan.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident (MBA_COMPLETED)
RomantizmFOLLOW ME✔ Pernikahan antara dua orang manusia, hanya karena kesalah pahaman yang membuat mereka terikat dalam satu ikatan suci dan halal. Penasaran? Baca aja yuk.