[Warn! Ceritanya membosankan!]
☆Typo is Seni☆.
.
.Di sebuah kerajaan besar bernama kerajaan Lavend, yang sebentar lagi akan dipimpin oleh putra tunggal dari Raja Alexander yang bernama Jaehyun Alexander. Sebuah berita tersebar, dimana masyarakat kini berbondong-bondong mempercantik putri mereka untuk mengikuti sayembara yang akan dilakukan minggu depan saat sebelum calon raja yang baru akan dilantik.
Di kerajaan besar itu sendiri pun juga tengah mempersiapkan pesta sayembara untuk minggu depan. Bahkan aula utama istana kini sedang di hias secantik mungkin.
Tapi berbeda dengan sang pemilik sayembara, Jaehyun sendiri hanya bermain di atas pohon sambil menyenderkan badannya pada batang kokoh pohon itu. Satu kakinya menjuntai kebawah, dan satunya lagi ia tekuk di dahan pohon.
Tangnnya terus bergerak memainkan Kendama, sebuah permainan di mana terdapat bola kayu yang dikaitkan dengan tali serta pegangan kayu yang mirip dengan bentuk salib.
"Salam Yang Mulia Pangeran. Pangeran, Anda diminta oleh Yang Mulia Raja untuk segera menemuinya di ruangannya." Ucap salah satu prajurit.
Jaehyun menoleh menatap sang prajurit yang tengah menunduk tak jauh dari tempat ia bersandar. "Baiklah, katakan bahwa saya akan datang menemui Yang Mulia Raja segera. Kalian boleh pergi."
Sang prajurit menunduk hormat sebelum melenggang pergi dari hadapan Jaehyun. Jaehyun kemudian turun dari pohon yang ia pijaki lalu berjalan menuju istana.
***
Seorang gadis berlari-lari menuju tempat peternakan di mana sahabatnya kini sedang memberi makan kepada ternak-ternak milik Tuan-nya.
"Renjun! Hahh.. hahh.. hahh.." Gadis itu membungkuk dengan tangan yang menyangga pada lututnya seraya mengatur nafasnya yang memburu.
Renjun menatap sahabantnya yang kini sudah bernafas dengan normal, meski keadaannya terlihat berantakan. Surai panjangnya sedikit berantakan, terlihat dari tatanan kepang rambut itu yang sudah tidak rapi lagi, kemudian gaun biru mudanya yang nampak kotor di beberapa bagian, serta terdapat bercak lumpur di dekitar wajah, dan tangan.
"Kau ini kenapa? Kenapa lari-lari seperti dikejar babi hutan saja? Dan, ada apa kau mencariku?" Tanya Renjun setelah sahabatnya itu berdiri tegak.
Gadis itu tertawa pelan sebelum menjawab pertanyaan dari Renjun. "Kau ikut kan saat sayembara itu?" Tanyanya.
Renjun mengerutkan keningnya bingung, "Maksudmu apa Giselle? Aku ini seorang laki-laki, bukan seorang perempuan. Ada-ada saja kau ini." Ucap Renjun lalu mengangkat ember yang berisi air dan menuangkannya ke tempat minum kuda.
"Ishh.. kalau kau memakai rambut palsu pasti orang-orang akan mengira kau itu seorang perempuan." Ucap Giselle dengan sedikit cemberut.
"Lalu, kau ingin aku bagaimana?" Helaan nafas terdengar dari Renjun, segera Giselle mendekat ke Renjun lalu bergelayut di lengannya.
"Ehehehe.. kau harus ikut denganku kesana! Bagaimana jika kau pakai gaunku? Kurasa aku akan kalah cantik denganmu Renjun. Ahh.. membayangkannya membuatku tak sabar menjadikanmu boneka percobaanku HAHAHA" Giselle tertawa puas dengan imajinasinya.
Renjun yang melihat sahabatnya seperti orang gila itu melepaskan tautan tangan sahabatnya dari lengannya, lalu bergidik takut.
"Melihatmu tertawa seperti nenek lampir membuatku ketakutan Gis."
"Kau ini! Pokoknya kau harus ikut ya! Lagipula orang yang mendapat undangan bisa mengajak temannya, dan kau kan teman paling the best yang aku punya, jadi aku akan membawamu saja." Ucap Giselle terlewat tenang.
"Terserahlah. Minggir dulu sana, aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku. Hus hus." Ucap Renjun seraya mengusir temannya itu.
Giselle mendengus sebal, "Baiklah, aku akan menunggu mu di tempat biasa, lalu kita harus pergi ke pasar, oke? Aku tidak menerima penolakan!" Ucapnya lalu pergi dari hadapan Renjun.
Renjun menggelengkan kepalanya maklum, "Ada-ada saja anak satu itu." Gumam Renjun lalu melanjutkan kegiatannya.
***
Tepat setelah Renjun selesai dengan pekerjaannya, ia segera beranjak menemui Giselle di tempat biasa saat anak itu menunggunya selesai bekerja. Tempatnya tidak terlalu jauh dari kandang ternak, jadi tidak perlu banyak waktu untuk menemui Giselle.
Giselle yang melihat Renjun menghampirinya pun langsung berdiri dari duduknya dan menarik Renjun pergi ke pasar.
Sampai di pasar, Giselle langsung menarik Renjun dari satu toko ke toko lain. Renjun hanya bisa pasrah dirinya ditarik kesana kemari oleh Giselle.
"Astaga Gis.. kau sudah membeli banyak pakaian serta aksesori dan memutari pasar ini. Apa kau tidak lelah?" Tanya Renjun dengan wajah lesunya.
"Sstt.. Renjun, aku hanya ingin kau jadi yang terbaik nanti, jadi ikuti aku saja oke? Kalau kau lelah duduklah di sana. Aku akan menghampirimu jika semua sudah selesai, oke?" Renjun hanya mengangguk lalu segera pergi menuju tempat duduk yang ditunjuk sahabatnya itu. Dia memang sangat lelah, belum lagi setelah ini masih ada pekerjaan lain yang harus ia selesaikan.
"Renjun Cadfael?" Renjun langsung menoleh ke arah orang yang memanggil namanya.
"Ya..?" Jawab Renjun. Renjun sama sekali tidak kenal dengan orang yang berdiri di depannya ini, namun orang itu hanya tersenyum menatapnya.
.
.
.!BACA!
Aku sedikit menambah dan merombak beberapa kata yang sekiranya menurut aku kurang pas dan cocok. Selebihnya tetap sama.THE KING'S | 210520 (R: 211221)
JAEHYUN | RENJUNTBC
***
Haiii!!!~Gak konsisten banget aku
Padahal book sebelah belom selesai, malah nambah book baruTapi aku lagi punya banyak ide buat book ini
Dan malah nelantarin book sebelah:((Maap ya yorobun😔
Book ini mungkin bakal ngebosenin
Jadi.. yaa.. gituYa udahlah, met baca yorobun!
Voment nya jangan lupa;DUntuk kritik dan saran dipersilahkan
👇👇👇_____
KAMU SEDANG MEMBACA
The King's || JaeRen ✔︎
Historical Fiction"i'm your King, and you are my Queen. So.. don't ever go away from me. Remember that sweety" _____ cast: Jaehyun and Renjun (JaeRen) genre: fantasy, kerajaan, romance start: 21'0525 finish: 21'0704 ✔︎ >Revisi 1: 21'1221 - 22'0223 ⚠︎ 𝒘𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 [...