Memaksa Perasaan

149 19 4
                                    

Ada yang menunggu work ini? 

Sesungguhnya ini work ini buat author pusing. Hehe, konfliknya yang bongkar pasang, pindah sini, pindah situ. Terus author jadi pusing sendiri. T-T

Terima kasih sudah menunggu author update!



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Jadi bagaimana? Cantik tidak? Suka tidak?"

Tae Hyung tidak menjawab dan memilih melengos pergi melewati Joo Hyun. 

Joo Hyun berdiri di tempat, matanya mengikuti langkah-langkah Tae Hyung yang menjauh. "Tae Hyung-ah! Kau harus cerita. Pelit sekali sih ceritanya!"

"Tidak. Aku sudah katakan tidak." Tae Hyung benar-benar merasa jengah. Baru saja tiba di kampus, Joo Hyun sudah mulai menggali informasi tentang kencan butanya dengan Soo Young. Meskipun Tae Hyung sudah berkali-kali menjelaskan bahwa ia tidak tertarik, namun Joo Hyun tampaknya tetap tidak percaya kepadanya. Kesabaran Tae Hyung mulai terkikis ketika Joo Hyun semakin tak mempercayainya, bahkan terlihat kesal. Wanita itu terus saja mengekori Tae Hyung sepanjang hari.

Seperti anak kecil yang meminta permen, Joo Hyun terus mengikuti Tae Hyung ke mana pun dia pergi. Joo Hyun juga tak henti-hentinya menarik ujung lengan Tae Hyung dan memanggilnya dengan keras sehingga orang-orang di sekitar menoleh heran. Tanpa sadar, Joo Hyun bahkan mengikutinya masuk ke toilet pria, membuat Tae Hyung bereaksi dengan refleks, mendorong paksa Joo Hyun keluar dari sana.

Hari telah menjelang malam. Joo Hyun pun tetap mengikuti Tae Hyung yang sedang bekerja paruh waktu di restoran ayam goreng.

"Bagaimana kalau aku kenalkan dengan wanita lain?" tawar Joo Hyun dengan wajah serius.

"Tidak usah," ucap Tae Hyung dengan suara rendah dan tegas, tanpa melihat wajah Joo Hyun. Dengan langkah mantap, dia berjalan melewati Joo Hyun lagi, meninggalkan wanita itu terdiam di tempat. Ia mendekati salah satu meja yang baru saja ditinggalkan oleh pelanggan, mengambil sampah yang tersisa dengan ekspresi kesal, dan membersihkan meja dengan hati-hati.

"Kenapa? Kau sudah tidak suka wanita? Atau-" Joo Hyun mencoba untuk mencari jawaban, tetapi Tae Hyung hanya menghela nafas lelah. Matanya mencerminkan kelelahan.

"Diam," ucap Tae Hyung dengan nada tegas, memotong pembicaraan mereka. Dia tidak mau membahas hal tersebut lebih lanjut dan memilih untuk kembali ke rutinitas pekerjaannya, mencoba menyembunyikan emosinya di balik lapisan ketegasan yang dingin. 

Dalam keheningan yang terisi dengan aroma ayam goreng yang lezat, Joo Hyun pun menunggu Tae Hyung selesai bekerja sembari menghabiskan ayam goreng yang ia pesan. Namun waktu berlalu membuatnya bosan. 

Love in SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang