Merindu

84 9 2
                                    

Terima kasih sudah meunggu update Author ^^


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Percakapan mereka tentang perasaan di malam itu menjadi momen serius terakhir mereka. Joo Hyun merasa ada jarak yang tiba-tiba tercipta antara dirinya dan Tae Hyung, meskipun tidak bisa ia jelaskan dengan pasti alasannya.

Saat masa kelulusan semakin dekat, baik Tae Hyung maupun Joo Hyun tengah sibuk menyelesaikan tugas-tugas akhir mereka. Mereka terus dibebani dengan jadwal yang padat, hampir tak punya waktu untuk bersantai bersama.

Joo Hyun merindukan Tae Hyung. Setiap hari, ketika kesibukan menyeruak, kerinduan itu semakin terasa dalam hatinya. Ia selalu ingat momen-momen ketika mereka bisa duduk bersama, berbagi cerita, atau sekadar menertawakan lelucon ringan. Terkadang, ketika Joo Hyun menemukan hal hal familiar soal Tae Hyung, ia mendapati dirinya terpaku karena teringat pada kenangan-kenangan manis bersama Tae Hyung.

Seperti saat ini. Joo Hyun melihat seorang laki-laki nampak kesal karena tak sengaja menjatuhkan kacamatanya. Joo Hyun jadi teringat pada peristiwa masa lalu. 


Dulu di saat mereka SMP, ada sebuah kelompok laki-laki yang terkenal sebagai perundung. Mereka sering memperlakukan teman-temannya dengan kasar dan mengganggu suasana di sekolah. Tae Hyung selalu membenci perilaku mereka. Namun para perundung itu selalu lolos dari hukuman karena latar belakang keluarga mereka yang kaya raya.

Suatu saat Tae Hyung dan Joo Hyun berjalan di koridor, Joo Hyun tidak sengaja menyenggol salah satu siswa perundung itu. "Maaf, aku tidak sengaja," ucap Joo Hyun cepat, berusaha menenangkan situasi.

Namun, laki-laki itu menatap tajam dan mencengkram erat tangan Joo Hyun. "Maaf tidak akan mengubah apa-apa," ujarnya dengan nada ancaman, enggan melepaskan Joo Hyun.

Tae Hyung yang melihat kejadian itu, langkahnya terhenti. "Lepaskan dia," desisnya tegas, matanya memancarkan kemarahan. 

"Kau Bae Joo Hyun kan?" Laki-laki itu nampak tak mempedulikan Tae Hyung. Ia menatap Joo Hyun lekat-lekat, menemukan pesona dari wajah itu.  "Oho, lihat siapa siswi cantik yang baru saja menabrakku? Sedang mencari perhatianku, eoh?"

Tae Hyung merasa darahnya mendidih mendengar kata-kata itu. "Lepaskan dia!" hardiknya

Joo Hyun mencoba menenangkan situasi. "Maaf, kami tidak bermaksud untuk mengganggu. Kami akan pergi sekarang," ucapnya dengan lembut. Raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan ketakutannya.

Namun, laki-laki itu tidak berniat melepaskan Joo Hyun. "Kau pikir bisa mengelak begitu saja? Aku belum selesai denganmu," katanya dan menarik Joo Hyun mendekat padanya. Wajah mereka begitu dekat. Joo Hyun dapat merasakan nafas laki-laki itu di lehernya. 

Love in SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang