05. Confused

28 3 0
                                    

Apa alasan Jaehyun meminta nomorku tadi? Kenapa pikiranku jadi kemana-mana? Apa Jaehyun---

Lamunan ku buyar saat ada yang menelfonku. Nomor tidak dikenal. Siapa dia? pikirku.

"Halo? Ini siapa?"  Ucapku kepada penelfon

"Halo, gue Jaehyun, lo inget kan waktu gue minta nomer lo" Ucap Jaehyun dari seberang sana.

"aku inget, ada apa?"

"lo jangan salah paham plis, gue minta nomer lo biar gue bisa jelasin apa yang gue lakuin sama lo tadi"

"Apa?"

"Tadi gue ngebersihin mulut lo waktu belepotan, itu cuma karena lagi di depan nyokap sama bokap lo doang"

"Gitu doang? Enggak ada yang lain?"

"Lah iya, ngapa lagi"

"Gak penting banget Jae, serius"

"Yaa biar lo nggak baper aja, ntar baper lagi"

"udah ya mau istirahat, Bye Jaehyun"  Ucapku dan mengakhiri telepon kita

Ternyata cuman karena ada Papah sama Mamah dia bersikap gitu sama aku. Aku ngga boleh baper sama perlakuan Jaehyun yang manis itu, pasti itu cuman karena ada orang tua kita. Aku yakin.

Dan setelah beberapa menit aku mengakhiri telepon, Jaehyun mengirimi aku pesan-

Jaehyun

P
Naa

Iya
ada apa

Gue mau ketemu sama
lo.

Untuk?

mau ngobrol penting

dimana?

Di taman dekat rumah
lo aja.

Oke aku kesana sekarang
Read

____00____

Sesampai aku di taman itu, ternyata Jaehyun sudah ada disana sedang bermain ponsel. Tumben dia enggak ngaret. Tapi bagus lah jadi aku tidak perlu menunggu.

"Jaehyun" Panggilku. Dan Jaehyun menengok ke arahku.

"duduk" Perintahnya

"Mau ngomong apa kamu"

"Gue mau terima perjodohan kita"

Ucapan Jaehyun barusan benar-benar membuat aku terkejut, sangat terkejut. Maksud dia apa? yang benar saja, kita berdua sama-sama tidak menerima perjodohan itu, dan Jaehyun juga tidak akan menerima perjodohan itu kan? kenapa sekarang berubah?

"Kamu yang benar aja Jae, aku nggak setuju. Aku tetep mau tolak perjodohan ini. Enggak mau tau" Bantahku

"denger, denger dulu" Ucapnya sambil menatapku lekat.

Jangan bilang...tidak, tidak mungkin.

"Gue nerima perjodohan ini cuman di depan orang tua kita aja, enggak benar-benar dari hati!" Lanjutnya.

"Maksud kamu?"

"Ya, kita kalo didepan mereka, kita bilang kita terima perjodohan itu, ngerti kan. Gue yakin lo nggak mungkin sepolos itu." Titahnya lagi.

"Lalu, kalau kita beneran menikah? enggak kepikiran kamu?"

"Kepikiran, gue kepikiran Na"

"Terus gimana? Aku enggak mau nikah sama kamu"

"Sama gue juga"

"Nanti kita tinggal nikah aja, tapi enggak saling cinta. Gue cuma mau berbakti sama orang tua gue" Lanjutnya.

"Jae...kamu gila ya?!" Tegasku dan langsung berdiri dari tempat duduk ku.

"kenapa?"

"Aku tau jae kita di jodohin, tapi kamu enggak bisa seenaknya manfaatin aku kayak gitu! aku punya perasaan!" Ucapku membentak laki-laki yang ada di hadapanku sekarang

"Kenapa? Manfaatin apa sih?"

"Mana mungkin kita berdua menikah tanpa ada rasa cinta! Itu artinya kita memaksakan perasaan kita sendiri Jae!"

"Gue tau, gue enggak bodoh!" tegas laki-laki itu

"Lalu? kamu pikir rencana kamu itu enggak bodoh?"

"Gue cuma mau berbakti sama orang tua gue Na, salah?"

"SALAH! Kalau cara kamu gini, itu salah! Aku enggak setuju!"

"Terus gue harus gimana?"

"Cari cara lain!"

"Gue harus suka sama lo?"

Astagaa, laki-laki ini. Kenapa aku jadi deg-degan gini sih?

"A-apa maksud kamu?"

"Gue mau coba suka sama lo, enggak tau bisa atau enggak"

"Jae..."

"Gue mau balik dulu, salam buat nyokap, bokap lo"

"Iya hati-hati" Ucapku.

.
.
.
.
.
To be continued

Maaf  kalo ada typo nya guys😁🙏

MY LOVE STORY | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang