heart carving CHANBAEK (GS) [END]

part 36

#Hari H pernikahan

Baekhyun menatap diri pada cermin besar, melihat bagaimana gaun indah dan pernak pernik yang melekat membuat sosok byun baekhyun terlihat semakin cantik.

"kau cantik sekali" puji luhan

"tapi...aku tak percaya diri" kata baekhyun masih terus menatap cermin.

"kau harus percaya, kau benar-benar sangat cantik" kata luhan.

"aku ingin bertemu yuan" kata baekhyun meminta.

"ah sebentar akan ku bawa kesini"

luhan keluar dari ruang rias itu untuk mengambil alih yuan yang berada digendongan kai.

lalu kembali keruang ganti untuk memberikan yuan pada baekhyun.

baekhyun mengendong dengan perlahan, menatap yuan yang juga menatapnya lucu.

"doa kan mommy nak, semoga ini berjalan dengan lancar" kata baekhyun lalu menciumi wajah yuan.

yuan tersenyum seolah mengerti apa maksud dari sang ibu.

tok tok

"sayang acara akan segera dimulai" kata ireme memberi tahu.

baekhyun terdiam, ia gugup. baekhyun kembali menatap yuan dengan cukup lama lalu memberikan pada luhan untuk digendong.

baekhyun menghela nafasnya kasar, memejamkan mata sebentar dan menetralkan jantungnya yang berdetak cepat.

petugas disana membantu baekhyun untuk membawa ekor gaun hingga berhenti pada pintu besar pembatas dengan tempat janji suci akan dilakukan.

pintu itu dibuka, baekhyun dengan sisa keberanianya menatap lurus kedepan hingga pandanganya bertemu mata calon suaminya.

Baekhyun terdiam, baekhyun gugup.

"baek..." panggil kai menyadarkan.

baekhyun segera menatap kai dengan lekat, kai yang paham pun tersenyum lalu mengusap punggung tangan sang adik untuk menenangkan.

"tak apa, ini akan berjalan lancar" kata kai.

baekhyun mengangguk pelan, lalu mulai berjalan dengan tanganya yang mengandeng lengan kai.

keduanya berjalan dengan langkah cukup, para awak media berlomba-lomba menjepretkan kamera untuk mendapatkan moment indah ini.

kilatan flash membuat baekhyun merasa tak percaya diri, cengkraman pada lengan kai mengerat.

kai pun mengusap lembut tangan baekhyun yang memegang lenganya, berusaha untuk menyalurkan ketenangan kepada sang adik.

langkah keduanya akhirnya sampai didepan chanyeol yang sedari tadi menatap kagum baekhyun.

"jaga adiku baik-baik, jika kau macam-macam aku tak akan segan-segan menghukumu" kata kai memperingati yang hanya dibalas anggukan oleh chanyeol.

gandengan baekhyun dan kai terlepas dan berganti tangan chanyeol yang mengambil alih.

baekhyun menatap gugup chanyeol yang menurutnya terlihat tampan, begitupun dengan chanyeol yang terhipnotis akan kecantikan calon istrinya.

hingga ia tak sadar, chanyeol tersenyum pada baekhyun yang tentu membuat baekhyun semakin gugup juga malu.

pendeta mulai mengucapkan kalimat pengikatan hingga berganti giliran sang mempelai.

"Dihadapan tuhan dan hambanya, saya PARK CHANYEOL menerima engkau BYUN BAEKHYUN sebagai istri satu-satunya yang sah didalam tuhan. saya berjanji akan selalu mengasihimu, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kita. saya berjanji bahwa segala milikku adalah milikmu juga" ucap chanyeol dengan lantang dan lancar tanpa ada yang terputus. mengucapkan dengan terus menatap lekat wajah sang calon istri.

baekhyun terhipnotis.

"D-dihadapan tuhan dan hambanya, saya BYUN BAEKHYUN menerima engkau PARK CHANYEOL sebagai suami satu-satunya yang sah didalam tuhan. saya berjanji akan selalu tunduk dan melayani, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kita. saya berjanji bahwa segala milikku adalah milikmu juga" balas baekhyun lancar, pandanganya terus menatap lekat mata chanyeol yang juga menatapnya.

"Selamat, kalian sudah sah menjadi suami istri dimata agama dan hukum, silahkan pada sang suami untuk mencium sang istri " jelas pendeta

perlahan chanyeol pun mendekatkan wajahnya pada baekhyun, baekhyun hanya terdiam lalu memejamkan mata saat merasakan benda kenyal menyentuh bibir kecilnya.

hanya menempelkan bibir namun dengan durasi yang cukup, menarik kembali wajahnya dan kembali saling menatap. seolah tengah mengatakan akan kecantikan juga ketampanan masing-masing.