Jaemin menilik deretan buku didepannya. Berusaha menemukan buku yang dicarinya. Bibir tipisnya menggumamkan sebuah lagu guna mengisi keheningan disekitarnya.
Grep!
Jaemin tersentak saat sepasang lengan memeluk pinggangnya dari belakang. Dan ketika ia menoleh, dirinya disuguhkan oleh wajah tampan kekasihnya yang bersandar dibahunya.
"Ada apa?"
Jeno menggeleng kecil, "Hanya ingin memelukmu."
"Jen, lepas. Kita masih diperpustakaan. Dan aku harus mencari beberapa buku lagi." Jaemin sedikit memberontak agar Jeno melepas pelukannya.
Jeno dengan tidak rela melepas pelukannya, matanya mengedar ke sekitar. Suasana perpustakaan yang sepi karena memang sudah jam pulang sejak setengah jam yang lalu. Dan posisi mereka yang berada di ujung perpustakaan dengan rak-rak buku menjulang menutupi posisi keduanya. Pun tidak ada kamera cctv disekitar mereka yang semakin menguntungkan Jeno.
Jeno menarik sudut bibirnya, menyeringai.
Jemarinya mulai bergerak nakal merambat dipinggang ramping Jaemin sebelum meremasnya lembut.
"Jen!" Jaemin hampir saja memekik saat Jeno merapatkan tubuhnya dan menciumi lehernya.
"Mau mencoba seks di perpustakaan, Na Jaemin?" Bisiknya sensual, lidah panasnya menyapu tiap jengkal kulit lehernya, menyalurkan sepercik gairah yang membakar Jaemin.
"Kau gila!" Jaemin mencoba berontak, ia berusaha mempertahankan kewarasaannya saat Jeno dengan kurang ajarnya memancing dirinya.
Namun Jeno tidak berhenti begitu saja, tangannya meraih buku buku ditangan Jaemin dan meletakkannya asal diatas rak yang kosong kemudian memutar tubuh itu agar menghadap kearahnya.
"Jen—"
Jeno membungkam bibir tipis itu dengan rakus. Melumat bibir atas dan bawahnya bergantian. Jaemin mencoba berontak namun Jeno menekan tubuhnya merapat pada rak buku dibelakangnya. Sebelah tangannya menangkup wajah Jaemin dan tangannya yang lain sibuk meremas bokong sintal Jaemin dibawah sana.
Jaemin mendesah tertahan, Jeno berhasil memancing dirinya. Ia mendesis kala Jeno menggesekkan milik keduanya yang masih terbungkus celana.
Ciuman Jeno turun ke leher, menghisapnya dengan rakus. Sedangkan Jaemin tengah berusaha menahan desahannya yang bisa lolos kapan saja saat lidah panas Jeno bergerak nakal dilehernya.
"Nghh Jenn.. bagaimana jika kita ketahuann ahhh.."
"Tidak akan ketahuan jika kau bisa menahan desahan sexy mu itu, Na." Jeno menyeringai kecil lantas segera melepas ikat pinggang Jaemin dan melemparnya ke sembarang arah.
Dengan tergesa ia membuka resleting celana Jaemin dan menurunkannya begitu saja tak lupa melepas dalaman lelaki itu hingga kini tubuh bagian bawah Jaemin tidak tertutupi sehelai benangpun.
Jaemin menggigil saat hawa dingin menusuk kulitnya. Jeno menatapnya lapar, lalu kembali meraup bibir merah yang sudah membengkak itu. Ciuman keduanya semakin memanas.
Mereka saling berpagutan dengan penuh nafsu, kedua lengan Jaemin mengalung dileher sang dominan, sedikit menekan tengkuk Jeno untuk memperdalam ciuman keduanya.
Jeno melepas pagutan keduanya, ia meludahi tangannya sebelum mengocok kejantanannya pelan. Bahkan Jaemin tidak sadar sejak kapan Jeno mengeluarkan miliknya.
"Aku akan mulai." Bisik Jeno.
Sebelah kaki Jaemin diangkat dan dilingkarkan pada pinggang sang dominan. Jaemin menggigit bibir bawahnya kuat ketika kejantanan besar Jeno berusaha masuk ke dalam lubangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESPACITO | NOMIN
Fiksi Penggemar[re publish] Berisi kumpulan oneshoot nomin 18+ TOLONG LITERASI. ⚠️KONTEN DEWASA⚠️ ⚠️BXB / HOMO / GAY / BOY X BOY⚠️ ⚠️GASUKA? CLOSE BOOK GUA⚠️ ⚠️HOMOPHOBIC? JAUH JAUH LU⚠️ 𝑱𝒂𝒆𝒙𝒎𝒏𝒏𝒂.