"woy Markisa!!"
Lisa mengelus dadanya berusaha menenangkan debaran jantungnya. Bukan Karna dia jatuh cinta atau apa ya, tapi ini gara-gara Theo yang dateng-dateng langsung teriak plus gebrak meja Lisa.
"apaan sih?!" tanya Lisa tak kalah nge-gas, "pagi-pagi udah gebrak-gebrak meja gue aja."
"lo.. beneran naro pelet dimakan kemaren pagi?" Theo memelankan suaranya, takut ada yang denger dan masalahnya makin berabe.
Lisa mengangguk tanpa ragu, "iya. Gimana? Mujur gak? Kak Chan udah sering nanyain gue belum? Atau dia ada bilang sesuatu yang bagus tentang gue sama Lo? Atau—"
"Anjirlah! Gue yang kena itu!!"
Lisa terdiam. Maniknya berkedip beberapa kali dan dibuat bingung oleh perkataan Theo. "huh? Gimana?"
"makanan yang Lo bilang ada peletnya itu Gue. Yang. Makan!"
"KOK BISA?!!!" teriakan nyaring Lisa berhasil menarik perhatian beberapa siswa yang memang sudah berada didalam Kelas. Tapi Lisa gak peduli, karna masalah ini lebih penting sekarang.
"ih Theo mah bego nya natural banget! Itu kan buat kak Chandra, bukan buat Lo!"
"ya mana gue tau, gue kan cuma—heh! Mau ngapain lo, astaga!!!"
"muntahin gak! Muntahin, muntahin, muntahin pokonya!"
Tau apa yang lagi Lisa lakuin? Iya, dia narik kepala Theo terus nepuk-nepuk tengkuknya kuat, berharap Theo muntahin makanan pagi kemaren.
"lisa astaga, Uhuk.. sakit anjir, Uhuk.." Theo ikut berteriak, berharap Lisa akan menghentikkan pukulannya. Lagian mana mungkin makanan kemaren pagi bisa di muntahin lagi sekarang.
"udah, Uhuk.. udah gue muntahin lagi kemaren!" Lisa berhenti, dan menatap Theo penuh curiga. Sementara pemuda itu masih terbatuk hebat disampingnya.
"beneran?"
"iya, njir!"
Lisa bernafas lega, "bagus deh!"
Tapi..
"tapi kalau efeknya tetep ada gimana?"
"ya Lo harus tanggung jawab!" sewot Theo. "cari penawarnya ampe dapet!"
Lisa mengangguk ragu, "o-okay"
Sumpah! Itu tata cara pelet Lisa dapet dari buku tua peninggalan almarhum neneknya. Dan sialnya.. buku itu udah dibakar mamanya.
Tuhan.. demi apapun Lisa gak mau kalau efek pelet itu beneran ke jadian. Jadi tolong, cabut lagi ya. Lisa janji deh, gak bakalan nyolong permen punya Haru lagi, sumpah janji!
...
Bel pertanda pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Namun agaknya Lisa masih belum mau beranjak dari tempatnya. Ia bingung, tapi pikirannya lagi buntu banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sᴀʟᴀʜ ᴘᴇʟᴇᴛ [Yᴏɴɢʟɪᴄᴇ]
Fanfic. . "..𝚗𝚒𝚊𝚝 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚎𝚗 𝚖𝚎𝚕𝚎𝚝 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊, 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚊𝚙𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚢𝚊. 𝚈𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚊𝚍𝚎𝚔𝚗𝚢𝚊.." . . started : 23 Januari 2022 finish : . ©Jely_laly