Lan Li POV
Huh, menjengkelkan. Sungguh menjengkelkan.
Kenapa hari ini menjadi hari yang menjengkelkan bagiku?
Pertama, Paman Xichen yang mengabaikan pertanyaanku dan pergi bertiga dengan A-niang menuju ruangan pemimpin Sekte dimana A-die sedang berada disana setelah ya.... A-niang menyuruhku pergi berlatih dengan Yi Gege ke tempat latihan dimana Yuan Gege sedang mengajar junior baru yang pasti sekarang sudah selesai mengajar karena jam istirahat.Dan yang kedua adalah... perdebatan tak berujung dari yi Gege dan Yuan Gege. Yi Gege yang sedang antusias untuk mengajariku gerakan pedang baru ciptaannya - itu sih yang Yi Gege katakan - dan Yuan Gege yang melarang Yi Gege melakukannya karena satu alasan yaitu Yi gege sedang mengandung dan usia kandungannya baru berusia 2 bulan. Tak terlalu mencolok ya, tapi resiko dari gerakan liar (dalam bermain pedang) akan sangat fatal bagi orang hamil apa lagi dengan kondisi janin Masih lah sangat muda.
Jangan tanya aku bagaimana Yi Gege juga bisa memiliki rahim, namun jika itu membuat keluarga besarnya bahagia kenapa tidak?
Perdebatan mereka berdua membuat mood ku yang semula sangat bersemangat menjadi bosan melihat perdebatan yang aku tonton secara langsung didepan mataku. Maka dari itu, aku pergi meninggalkan mereka berdua dan berakhir lah aku disini. Di taman kelinci yang sampai sekarang aku masih dibuat bingung. Bagaimana bisa di Gusu Lan ada taman dengan makhluk kecil, gembul, dan melompat kesana kemari.
Sekarang aku duduk di tengah tengah ladang rumput luas ini dan bersandar di batang pohon besar yang ada di tengah tengah taman ini dengan beberapa kelinci yang mendekatiku dan satu kelinci hitam gemuk yang tertidur pulas di pangkuanku sisa kelinci yang ada sedang menyebar di taman ini entah itu memakani rumput, atau berlompat lompat ria, atau ada yang tidur di bawah pohon.
Seketika aku teringat saat dulu aku masih lah bocah berumur 6 tahun yang begitu bingung dengan banyaknya kelinci di taman ini dan cerita dari A-niang membuatku berfikir saat itu setelah mendengarkan kisah yang A-niang ceritakan.
"Dulu, dulu sekali saat A-niang belajar di sekte ini. A-niang berusaha untuk bisa menjadi teman ayah papan berjalanmu itu. A-niang yang memang nakal saat itu tidak mengetahui jika ada larangan membawa hewan atau peliharaan ke sekte.
A-niang, mendatangi ayahmu saat ia sedang duduk menyendiri di taman ini. Saat itu A-niang baru saja pulang dari turun gunung untuk membeli perlengkapan sekolah yang ujung ujungnya... A-niang tetap terkena hukuman. Hehehe....
A-niang ingat saat itu A-niang membawa dua kelinci liar yang A-niang temukan di dekat arah gerbang masuk sekte. Kelinci putih dan hitam. Menggemaskan memang. A-niang ingin berteman dengannya maka dariitu A-niang memberikan kedua kelinci itu kepada ayahmu ya... walau pada akhirnya A-niang mendapatkan tatapan tajam dari ayahmu dan juga... hukuman" A-niang menceritakannya dan akhir dari cerita itu A-niang mengecilkan suaranya dan menggaruk pipi kirinya yang tidak gatal.
Dan A-niang juga pernah mengatakan jika dua kelinci yang ditemukan nya itu sudah ia ketahui kelaminnya dari A-die yang mengatakan dua kelinci itu jantan.
Itulah yang membingungkan bagiku. Dari dua kelinci jantan berbeda warna itu... Bagaimana bisa memenuhi taman ini dengan kelinci putih dan hitam lainnya??
Apakah A-niang terus menemukan kelinci disaat dulu masih remaja dan belajar di Gusu Lan? Tapi A-die berkata kalau A-niang itu anak remaja yang bengal tapi tak membawa hewan lagi setelah 2 kelinci itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Slytherin
Teen FictionHogwarts kedatangan murid baru pindahan dari asia. Namun, yang tidak mereka sangka sangka adalah seorang murid yang sangat bangsawan dan menolak memakai seragam Hogwarts yang menurutnya melanggar kesopanan dan dia tetap memakai pakaian tradisional m...