Restaurant

447 47 3
                                    

"Jadi bagaimana penyelidikannya Sena senpai??" Tsukasa bertanya pada Izumi yang baru saja kembali. "Tidak bisakah kau membiarkanku sedikit beristirahat??" Izumi yang nampak kelelahan segera duduk di atas sofa. "Tidak banyak informasi yang kami dapatkan, kurasa untuk kali ini penyelidikan lebih baik dilakukan secara online saja" Arashi yang menjawab pertanyaan Tsukasa.

"Ngomong ngomong apa Kuma kun berhasil mencegahnya keluar??" Izumi bertanya. "Ada beberapa hal yang terjadi dan Leo san hampir membocorkannya tapi semua baik baik saja"

"Apa maksudmu Suo?? Aku kan mengatakan yang sebenarnya" protes Leo tak terima. "Mengatakan yang sebenarnya yang hampir membawa kita ke dalam kehancuran. Tolong mengertilah tidak semua kebenaran bisa diberitahu begitu saja" Tsukasa yang mulai marah tak terima dengan protesan Leo. "Sudah, sudah, semua hal baik baik saja jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan bukan??" Arashi kemudian melerai mereka.

"Ahh kupikir kita harus memberitahu Ritsu chan bahwa kita sudah kembali. Kita tak akan membiarkannya di dalam sana terus menerus kan??" Arashi mengalihkan pembicaraan. "Ah itu benar, ini juga sudah hampir jam makan malam" Tsukasa kemudian menghampiri Ritsu dan (name) kemudian membawa mereka turun.

"Untuk beberapa alasan aku merasa terkurung di dalam sana" (name) mengeluh. Itu tidak salah tapi tentu saja tak mungkin dikatakan. "Kasa kun, siapkan mobil, hari ini kita akan makan di restoran saja" perintah Izumi pada Tsukasa. Tsukasa mengangguk dan segera menyiapkan mobil. "Ahh kalau restoran aku tadi menemukan restoran yang terlihat menarik"

"Baiklah kita kesana sekarang, (name), bersiap sekarang"

"Baik" (name) tanpa basa basi langsung pergi mengganti pakaiannya dan menemui mereka di dalam mobil.

Di dalam mobil, seperti biasanya isinya hanya Leo yang teriak teriak tentang inspirasi, dan kemudian kena tegur Tsukasa, lalu mereka berdua kena marah sama Izumi.

Sesampainya di restoran mereka langsung memesan meja. Kami pun diarahkan ke meja kami.

"Baiklah, kalian silahkan pesan" Izumi memberikan masing masing buku menu. Yang lain tentu saja merasa aneh karena ini tidak seperti Izumi yang biasanya. Berbeda dengan (name) yang masih syok dengan harganya. Restoran ini cukup mewah, mungkin restoran bintang 4.

"Izumi chan, apa kau tidak sakit??" Arashi mulai bertanya pada Izumi karena yang lain terlalu takut untuk bertanya. "Itu benar, tidak biasanya Sena senpai seperti ini" tambah Tsukasa. Tsukasa sih kalo dibebasin yang dipesen semua makanan manis, mungkin mejanya 90% bisa dipenuhi makanan pesanannya sendiri. Leo cuman diam karena sudah terbiasa dipesanin Izumi dan Ritsu.......

Tidur di setiap kesempatan yang ada.

"Tidak masalah, hanya untuk malam ini. Lagipula besok kalian akan kembali memakan makananku dan memulai diet kalian" kata Izumi pada mereka dengan senyum mengerikannya. Yang lain akhirnya memesan menu keinginan mereka.

Tapi tidak banyak, kalo kebanyakan takut ditambah jatah dietnya sama Izumi. Izumi sangat menjaga berat badan dan postur tubuh temannya mereka. Yah mereka membutuhkan postur tubuh ideal untuk pekerjaan mereka.

"(name) san, kau tidak memesan??" Izumi bertanya pada (name) yang masih syok sama harganya. Makanannya juga. Dia yang biasanya makan ramen instan mana paham sama makanan mahal begini. "Aku bingung memesan apa, Izumi san saja yang memesankan untukku" (name) menyodorkan buku menu kepada Izumi. Izumi mengiyakan dan memesankannya makanan.

"Benar benar mirip...." gumam (name) tapi tak didengar dengan jelas oleh Izumi. "Ada apa??" Izumi bertanya padanya. "Ah bukan apa apa"

Selagi menunggu makanan, mereka kemudian didatangi oleh beberapa berandalan. Kenapa mereka bisa masuk?? Entahlah, mungkin mereka membawa senjata dan mengancam para pelayan.

Your Gentleman (KnightsXReader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang