sepuluh

3K 237 15
                                    

Happy reading !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading !

Violin mati kutu di tempat, jantungnya seperti sedang jedag jedug tiktok, melihat tatapan tajam dari mata elang seorang Rajendra membuatnya diam tak berkutik.

"Hehe maaf pak bos, ini mulut Olin emang kadang nakal"

Cengiran Violin membuat Rajendra menghela napas berat, bola matanya terpusat ke pergelangan kaki Violin yang memar.

Tanpa mengatakan apapun Rajendra melangkahkan kakinya ke Violin dan menggendong Violin ala bridal style.

"E, eh pak bos !" seru kaget Violin.

Berbeda dengan Violin yang terlihat malu sembari menyembunyikan wajahnya di dada bidang Rajendra sekaligus mendekap erat leher Rajendra.

Rajendra tak memperdulikan tatapan para karyawan yang menatap cengo ulahnya.

"Turunin Olin ih ! Itu diliatinn, maluu"

"Minta diturunin tapi meluknya kenceng banget"

Batin Rajendra seraya menggelengkan kepalanya pelan.

"Tapi nyaman juga di gendong pak bos ganteng."

"Wangi lagi parfumnya."

"Kan jadi betah."

Violin memejamkan matanya dan fokus menghirup aroma maskulin yang menguar dari tubuh Rajendra.

Rajendra mengernyitkan keningnya melihat Violin yang tiba tiba anteng di dekapannya.

"Ni anak ga pingsan kan ya?"

Tanpa pikir panjang Rajendra melepaskan gendongannya, yang berakibat pantat semlehoy Violin terbentur ke lantai cukup keras.

"SAKITT !!"

Mata Violin sudah berkaca kaca, pergelangan kakinya masih memar, dan bos gantengnya ini dengan teganya melempar dirinya begitu saja di lantai.

Air mata Violin mengalir bebas tanpa bisa dicegah, karena memang sesakit itu, Rajendra yang melihat Violin menangis merasa panik sendiri.

Namun ia masih tidak mau kalah dengan gengsinya.

"Bangun. Gausah cengeng, pekerjaan kamu masih banyak" Ujar Rajendra tanpa beban sembari meninggalkan Violin di ruangan sendirian.

Violin mengusap kasar matanya dan mencoba berdiri, sudah cukup untuk hari ini, ia tak ingin diperlakukan seperti ini terus terusan.

Violin akan membuktikan kepada Rajendra kalau ia bukan gadis payah dan cengeng.

"Olin doain pak bos ngeselin itu dicium banci!"

Mata bulatnya membulat penuh, bibirnya mengerucut dan pipinya menggembung kesal.

MY ARROGANT BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang