Mistress

334K 2.2K 56
                                    

Mistress

***

"Akkkhhhh......"

Terdengar suara-suara dari kamar itu. Decitan ranjang, desahan, hingga suara dua alat reproduksi yang sedang saling beradu.

Terlihat 2 insan manusia yang tengah bergumul dan saling bertukar keringat. Sesekali mereka berciuman dengan panas dan bertukar saliva.

"Mas, akhhhh..." perempuan yang sedang membuka lebar kakinya itu terus saja mendesah, ia begitu menikmati hujaman demi hujaman yang diberi pria di atasnya.

"Enak?" tanya pria itu.

"Hhmmmm, Mas Raka.. kenapa berhenti?" perempuan itu mengeluh begitu pria bernama Raka itu menghentikan geraknya.

"Lanjut nih?" ledek Raka.

"Iyaaakkkhhh..." perempuan itu terkejut ketika Raka mulai memompa miliknya lagi.

Raka kembali memompa cepat miliknya keluar masuk di liang kenikmatan kekasihnya itu. Ia senang melihat kekasihnya yang terus mengerang kenikmatan dengan permainan yang ia berikan.

"Nay..." panggil Raka pada sang kekasih sambil terus melanjutkan kegiatannya.

"hmmmmhhh...." saut perempuan itu.

"Naylahh.. aakkhhh.."

"Apa aahh..." saut perempuan yang ternyata bernama Nayla itu.

"Keluar di mana? eeemmhhh....." tanya Raka.

"Dalem aja, aku udah minum pil KB. Akkhhhh...." baru selesai Nayla berucap, Raka malah mempercepat gerakkannya.

"Aku keluarrhhhh.... ARRGGHHHH...." Raka menghentakkan miliknya semakin dalam dan menyemburkan cairan hangat di dalam.

Akhirnya, permainan mereka berdua selesai. Mereka sudah bermain sekitar satu setengah jam, Nayla sudah 2 kali mencapai puncaknya, namun, baru sekarang Raka mencapai puncaknya.

Raka memang sangat perkasa di atas ranjang. 3 tahun berpacaran, Nayla selalu dibuat puas oleh semua permainan panas yang diberikan oleh kekasihnya itu.

_

_

_

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 7 malam, waktunya untuk Nayla merapihkan cafe tempatnya bekerja. Nayla bekerja di sebuah cafe sebagai seorang barista dan juga pelayan.

"Mas Raka?" Nayla terkejut ketika melihat Raka sudah datang.

"Kangen..." Raka langsung memeluk kekasihnya itu, ia sangat merindukannya.

"Ih, Mas. Jangan di sini..." Nayla melepaskan pelukkan kekasihnya itu karena malu jika dilihat rekan kerjanya.

"Yaudah, di kamar aja nanti ya..." bisik Raka di telinga Nayla.

Nayla tidak membalas perkataan Raka, ia kembali bekerja dan mengepel lantai cafe agar tetap bersih.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Nayla mengganti baju dan bersiap untuk pulang, Raka sudah menunggunya di depan.

_

_

_

Nayla terbangun dari tidur singkatnya, tubuhnya polos dan hanya ditutupi selimut yang ada. Terlihat Raka di sampingnya yang masih terjaga dan sedang menonton TV.

"Udah bangun?" tanya Raka.

"Iya, Mas belum pulang?" tanya Nayla.

"Nunggu kamu, kasian kalau kamu pulang sendiri terus..." Mereka tengah berada di sebuah kamar hotel, di tempat itu lah mereka saling melepaskan nafsu mereka masing-masing.

Lembaran Biru (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang