Part36

6.2K 325 34
                                    

Happy Reading ...

Pagi hari. Syifa gadis itu terusik dari tidurnya karena sinar matahari yang menembus netranya. Ia mengedarkan pandangannya kemudian ia beralih menatap Melvin yang sedang tertidur damai. Air mata Syifa menetes saat ia sudah menjadi milik Melvin seutuhnya.

Gadis itu bangkit dari tidurnya dengan susah payah. Karena merasakan nyeri di bagian sensitifnya.

"Awsh ...." ringisnya. Namun, ia tahan sampai dirinya masuk ke dalam kamar mandi.

"Eugh ...." Melvin melenguh dan membuka kedua matanya. Lelaki itu mengedarkan pandangannya sesekali ia meringis karena kepalanya terasa sangat pusing. Melvin terkejut saat dirinya tidak memakai sehelai benang pun dan tubuh polosnya hanya ditutupi selimut sebatas dada. Melvin berusaha mengingat-ngingat kejadian semalam. Namun nihil, ia tidak mengigatnya sama sekali.

Ceklek

Tatapan Melvin beralih menatap Syifa yang barusan keluar dari kamar mandi dengan menggunakan seragam sekolah. Syifa gadis itu membalas tatapan Melvin sendu. Sementara Melvin memperhatikan Syifa dengan alis terangkat.

Tanpa berkata apapun. Syifa langsung saja kembali dengan aktifitasnya. Yaitu mengambil perlengkapan sekolah. Seperti buku, pulpen dan sebagainya. Setelah semua sudah selesai, Syifa langsung saja keluar dari kamar tanpa melirik Melvin sedikitpun. Jujur saja, ia masih sangat kecewa atas perlakuan Melvin akhir-akhir ini.

Lelaki itu tidak pernah lepas tatapannya dari Syifa. Ia juga merasa menyesal dan kehilangan sosok wanita yang di cintainya. Ia akui ia egois. Tetapi dia akan meminta maaf kepada istrinya. Dan akan mengubahnya seperti semula. Ya, Melvin yakin itu.

Syifa belum pergi sepenuhnya. Ia masih bersembunyi di balik pintu. Air matanya menetes karena rumah tangganya yang sudah renggang. Syifa gadis itu langsung saja menghapus air matanya. Dan melangkah pergi, ia ingin sekali cepat sampai di sekolah. Karena, hanya di sekolah-lah. Syifa merasa tenang. Soal Alexa? Bodoamat Syifa tidak perduli.

* * *

Kaki jenjang milik Melvin dengan cepat memasuki pintu gerbang. Sekarang Melvin bertekad akan meminta maaf kepada Syifa dan memulai semuanya dari awal. Ia juga rindu dengan sosok Syifa. Ia ingin lagi merengek, bermanja bersama Syifa--istrinya.

Ting!

Lagkah Melvin terhenti saat notifikasi pesan masuk ke dalam ponselnya. Dengan gerakan cepat Melvin mengambil ponselnya di saku celanannya dan melihat pesan tersebut.

+622861****
Send a picture ....

Tangan Melvin menggenggam ponselnya dengan kuat. Melvin menggertakan giginya dan mengepalkan tangannya marah. Matanya memperlihatkan kilatan emosi yang akan membuncah. Bagaiamana ia tidak emosi? Di dalam foto tersebut terdapat Syifa sedang di peluk lelaki lain yang Melvin sendiri tidak tau. Dan parahnya lagi, Syifa berada di club malam.

Dengan gesit Melvin menaruh ponselnya dan kembali melanjutkan jalannya. Ia akan menemui Syifa sekarang dan menayankannya tentang semua ini.

Syifa gadis itu sedang berada di dalam kelas. Ia tidak bergeming sama sekali. Karena merasakan tidak enak badan, kepalanya pusing, dan wajahnya yang begitu pucat. Sean dan Lidya selalu menanyakan kondisi Syifa. Tetapi gadis itu selalu berkata 'tidak apa-apa'

Brak!

Dobrakan pintu yang keras. Membuat semua penghuni kelas kaget dan menjadi diam seketika saat melihat siapa pelakunya. Syifa gadis itu terkejut saat melihat Melvin yang seperti sedang menahan amarah. Ada apa lagi ini, Tuhan?

Married By Accident (MBA_COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang