Part46

7.4K 349 11
                                    

Happy Reading ...

"Vin ... Kamu apa kabar?" tanya Syifa yang sedang duduk di kursi dekat brangkar Melvin. Dengan, memangku Aileen.

Melvin lelaki itu hanya diam. Ia tidak berniat sama sekali, untuk menjawab pertanyaan Syifa.

"Mama, Om kenapa?" celetuk Aileen menatap Ibunya dengan mendongak.

"Leen, sayang. Ini Papa Aileen, yah. Jadi, jangan panggil, Om," jelas Syifa membuat Ailen mengangguk cepat.

"Wah ... Leen, punya Papa lagi!" teriak Ailen girang menatap Melvin yang hanya diam.

"Ma ... Papa, kenapa?" Syifa menghembuskan napasnya pelan. Sampai kapan, Melvin akan mendiamkannya?

"Papa, capek. Jadi, Aileen gak boleh ganggu Papa, ya." Gadis itu mengusap lembut rambut anaknya.

"Ma, Leen mau peluk Papa," rengek Aileen menatap Syifa sendu.

Syifa tersenyum lebar kemudian mengangguk. Aileen, bocah itu langsung saja turun dari pangkuan Syifa. Kemudian, beralih naik ke atas brangkar dan memeluk Melvin dengan erat.

Air mata Melvin menetes saat Anaknya memeluknya. Melvin, merasa nyaman dalam pelukan putranya. Entah, sadar atau tidak. Tangan Melvin terulur mengelus belakang Aileen dengan lembut.

Syifa yang melihat itu tersenyum lebar. Ia sangat bahagia, jika Melvin mau menerima pelukan anaknya sendiri.

Tatapan Melvin dan Syifa bertemu. Melvin menatap Syifa dengan sendu. Sedangkan, Syifa menatapnya dengan tersenyum.

"Syifa, maaf, 'kan. Aku," guman Melvin yang masih memeluk Ailen.

Gadis itu tersenyum haru dengan meneteskan air matanya.

"Aku, udah maafin kamu," balas Syifa memeluk Melvin dan juga Ailen.

Lima menit mereka berpelukan. Akhirnya, mereka melepaskan pelukkannya. Aileen bocah itu meminta ice cream kepada Syifa sampai ia menangis.

"Leen, sebentar ya," bujuk Syifa kepada Aileen. Tetapi, Aileen malah menguatkan tangisannya.

"Aduh ... iya-iya, ayo kita beli ice cream." Pasrah Syifa yang membuat tangis Aileen mereda. Syifa menghembuskan napasnya pelan. Kemudian, menatap Melvin.

"Vin, aku keluar sebentar ya?"

Melvin mengangguk menandakan ia setuju.

Syifa berjalan keluar ruangan dengan menuntun Aileen. Namun, langkahnya terhenti, saat Aurel datang di hadapan mereka.

"Ets ... tunggu dulu. Aileen sama kita aja, kamu bicara sama Melvin." Aurel mengedipkan sebelah matanya menatap Syifa.

Syifa memutar kedua bola matanya malas, "Emang, gak papa?" tanya Syifa.

"Oh. Gak papa dong, iya, 'kan Leen?" ujar Aurel mengambil alih Ailen dari Syifa.

"Udah sana," titah Aurel mendorong tubuh Syifa pelan.

"Ck, iya-iya." Syifa membalikkan badannya dan memasuki ruangan kembali.

Ceklek

Melvin mendongak saat pintu tersebut terbuka. Syifa membelalakan matanya saat melihat Melvin yang sedang duduk di atas brangkar.

"Astaga, Vin. Kamu jangan banyak gerak dulu!" teriak Syifa panik sambil berlari mendekati Melvin.

Melvin terkekeh kecil melihat Syifa yang begitu mencemaskannya.

Married By Accident (MBA_COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang