Happy Reading ...
Di sebuah filla yang begitu besar dan mega. Tak lupa pula, dengan segala hiasan-hiasan yang melengkapi gedung tersebut. Angin sepoi-sepoi. Bunga-bunga yang tercium harum semerbak begitu memukau siapa saja yang melihatnya. Dan yang paling dominan. Tempat tersebut terdapat di sebuah pantai yang sudah di dekorasi seindah mungkin.
Terdapat dua orang sejoli di atas senang. Mereka, sedang bersanding akan menempuh hidup baru. Sean lelaki itu begitu memukau saat memakai jas berwarna putih yang hampir sama dengan kulitnya. Serta tak lupa pula, Aurel yang mengenakan gaun pengantin yang begitu indah. Sangat, cocok dengan tubuhnya. Dapat, dilihat senyum bahagia dari kedua belah pihak. Akhirnya, setelah sekian lama Aurel menanti hari ini. Dan, penantiannya tak sia-sia. Ia menatap Sean dengan tersenyum dan di balas senyuman balik oleh Sean. Semua para tamu di buat kagum. Oleh, kedua pasutri tersebut.
Syifa bersama Melvin. Sementara Edward datang bersama Lidya. Kedua orang itu, seperti dekat. Tetapi, mereka seperti tak ingin mengumbarkan hubungan mereka.
"Ya ampun, Aurel cantik banget," puji Lidya menatap Aurel penuh kagum. Karena, memang benar. Aurel terlihat sangat berbeda dan terlihat lebih cantik.
"Kamu juga cantik," celetuk Edward membuat Lidya tersenyum malu.
Syifa terkekeh kecil menatap kedua pasangan itu. Yang, memang kadar kewarasan mereka sudah menurun.
"Sayang ...." Tatapan Syifa teralihkan saat Melvin memanggilnya.
"Kenapa, hm?" tanya Syifa mengusap lembut pucuk kepala Melvin. Tak, perduli dengan orang-orang yang melihatnya.
"Ngantuk," rengek Melvin dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Astaga. Rasanya Syifa seperti sedang menjaga Aileen besar. Untung saja, anak hebatnya itu tak ikut datang ke pesta. Jika tidak, Syifa tak tau lagi harus bagaiamana.
"Sedikit lagi, ya. Gak lama lagi pestanya selesai." Memang jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Dan pesta antara Aurel dan Sean sudah tak lama lagi.
Setelah beberapa menit mereka menunggu. Akhirnya, pesta selesai juga. Semua para tamu undangan, di persilahkan mengucapkan selamat dan berjabat tangan.
Setelah para tamu lainnya sudah selesai. Kini, giliran Syifa, Melvin, Edward dan juga Lidya.
Syifa gadis itu memeluk Aurel dengan erat. "Selamat ya, jangan lupa. Keponakan yang lucu," goda Syifa mengedipkan sebelah matanya kepada Aurel. Sementara, pipi sang empu sudah memerah seperti kepiting rebus.
Melvin lelaki itu hanya bertos ria. "Selamat bro, semoga samawa," ucap Melvin lalu mengucapkannya kepada Aurel.
Lidya dan juga Edward. Langsung, saja berjabat tangan dan mengucapkan selamat kepada kedua pengantin baru itu. Setelah kepergian teman-teman mereka. Sean lelaki itu merangkul pinggang Aurel possessive.
"Siap-siap, sayang," bisik Sean secara sensual di telinga Aurel.
Glek!
Tubuh Aurel menegang. Ia terdiam seribu bahasa. Keluh untuk membuka suara.
"Jangan tegang gitu, muka kamu lucu." Karena gemas Sean mengecup pipi Aurel dan juga bibir mungil Aurel. Sehingga, membuat Aurel semakin malu.
"Sean ...," rengek Aurel menyembunyikan wajahnya di dada bidang Sean.
"Cieeee ...!" teriak semua tamu dan juga kedua orang tua berbelah pihak. Kedua orang tua Sean dan juga Aurel sangat bahagia. Karena, anak-anak mereka sudah mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident (MBA_COMPLETED)
Storie d'amoreFOLLOW ME✔ Pernikahan antara dua orang manusia, hanya karena kesalah pahaman yang membuat mereka terikat dalam satu ikatan suci dan halal. Penasaran? Baca aja yuk.