[Masa Orientasi Sekolah]
Aku dikejutkan karena aku satu kelompok dengan laki-laki yang sudah mencuri perhatianku.
Ia memiliki wajah yang menarik, badannya tinggi berkulit putih, juga beralis tebal.
Kriteria yang cukup standar untuk anak perempuan seusiaku ketika menyukai laki-laki.
Selama satu minggu siswa dan siswi baru mengikuti kegiatan Masa Orientasi Sekolah.
Kami semua dibimbing oleh kakak-kakak kelas untuk melakukan berbagai kegiatan.
Hari pertama seluruh siswa di kumpulkan di halaman dan disambut oleh Kepala Sekolah dengan ucapan selamat datang dan beberapa kata sambutan lainnya.
Di hari kedua kami masih dikumpulkan di halaman sekolah untuk mengikuti kegiatan lainnya.
Dan pada hari-hari selanjutnya, kegiatan sudah diadakan di dalam kelas.
Aku pun menemukan namaku berada di pintu kelas 10-1.
Aku bangun agak pagi hari itu, sehingga aku bebas memilih posisi duduk, dan aku memilih untuk duduk di depan baris kedua dari pintu.
Kursi di sampingku terlihat kosong dan tidak begitu menghiraukan siapa nanti yang akan mendudukinya.
Setelah jam menunjukkan pukul 9 pagi, kakak pembimbing yang bertugas memasuki kelas kami.
Hari ini mereka membuat kelas kami menjadi 4 kelompok untuk membuat yel-yel.
Setiap kelompok harus memiliki ketua dan kelompokku sepakat memilih laki-laki bernama Raga untuk menjadi ketua grup.
Saat itulah aku langsung tertarik padanya.
Tugas yang diberikan kakak kelas adalah membuat yel-yel yang menarik dan sebagus mungkin.
Dan yang terbaik, akan dipilih mewakili kelas untuk bertanding dengan kelas yang lain.
Mengapa Raga yang terpilih? Karena ketika kami sedang berdiskusi dan menciptakan yel-yel, miliknya lah yang paling bagus.
Masing-masing kami menyanyikan yel-yel yang kami buat.
Begitu pun denganku, aku bersama teman lainnya mendadak menjadi musisi seolah-olah pandai mencipta dan menemukan nada-nada baru.
Karena tantangan membuat yel-yelnya bukan mengganti lirik saja, tetapi juga menciptakan nada baru.
Tidak seperti yel-yel pada umumnya, yang cukup mengganti lirik namun tidak mengubah nada.
Ketika Raga bernyanyi, kami semua terpukau bukan saja teman perempuanku, tapi teman laki-laki di kelompokku juga setuju jika lagu yang diciptakan Raga yang terpilih menjadi yel-yel dan ia juga menjadi ketua kami.
Dan pada akhirnya memang benar, kami terpilih mewakili kelas dan menjadi juara satu lomba yel-yel. Masing-masing kelompok berjumlah 10 orang.
Di kelompokku ada enam murid perempuan termasuk aku, Elvia, Feby, Endah, Riska dan Rini kemudian ada Raga, Arif, Sidik, dan gilang sebagai murid laki-laki yang bergabung.
Menurutku, Raga adalah tipe laki-laki yang digilai semua gadis di sekolah kami.
Selain rupawan, Raga juga bisa bernyanyi dan bermain musik dengan baik.
Dia juga aktif ikut di kegiatan olahraga dan juga mengikuti ekskul paduan suara. Ia juga berteman dengan anak-anak keren lainnya.
Raga itu adalah siswa yang pandai di bidang non akademis. Sepertinya, Raga memang sengaja membuat dirinya menjadi begitu menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bully Crush
Teen Fiction"Dia adalah korban cintanya" [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Selamat datang di cerita pertamaku 🙋. Di kesempatan kali ini aku memakai sudut orang pertama yang sedang bercerita. Kalian setuju gak sih kalau masa SMA itu emang masa yang paling indah? ****...